[6]tabrak

64 12 1
                                    

Happy reading

Hari ke-24

"Huft capek banget ,lo ngalah dikit Napa sih"gerutu Farrel ,merebahkan dirinya di rerumput hijau,dan menyilangkan kedua tangannya di belakang kepalanya menjadi kan sebagai bantalan.

Bintang terkekeh Gemas ,saat ini mereka lagi latihan larian di lapangan ,mereka juga sudah selesai menghadapi ujian kenaikan kelas  seminggu yang lalu.

Dan bahkan juga hubungan mereka semakin erat setelah kejadian waktu itu,meskipun sepertinya Farrel tidak akan membalas perasaan Bintang ,itu tidak begitu masalah bagi Bintang Kerna tetap berada di sisi Farrel aja ia sudah bersyukur,fikir Bintang.

"Mungkin sekarang kamu gak bisa ngalahin saya,dan boleh jadi hari acara nanti kamu bisa"ujar Bintang mencuba memberi semangat,dirinya juga merebahkan diri seperti Farrel.

"Ck lihat aja gue pastiin gue dapet nombor satu!"ketus Farrel sambil jari jempolnya sedikit menyapu hidungnya,songong.

Ah meskipun hubungan mereka makin erat,Farrel masih lagi bersikap dan bercakap kasar kepada Bintang.

"Iya Farrel semogaa"

Farrel berdecih,bintang sungguh menjadi manusia yang begitu Support terhadapnya,padahal dirinya tau Bintang juga mau memenangi acara tersebut.

"Tapi...kalau gue gak bisa,lo harus bisa ya!kalau gak habis lo gue kerjaiin ,gue mau rasain kalung medal no1 di leher gue"

"Iyaa Farrel ,saya akan usaha,hm?,saya juga akan bersiap kalau saya kalah"jawab Bintang lembut

Farrel mengeleng kecil dengan tingkah bintang yang begitu greenflag,lihat saja nanti udah beberapa hari,pasti sikap Bintang akan berubah kembali seperti sedia kala.

Ah iya...tanpa ia sedari sudah hampir sebulan berlalu,sejujurnya di dalam hati Farrel sungguh tidak siap ingin menjadi stranger dengan Bintang,mungkin Kerna....

Di dalam hatinya ada sebuah benih cinta yang mulai tumbuh dan akan mekar kapan saja,apa dirinya harus berjuang jika Bintang ingin menjauh darinya?

Mungkin bisa...

"Uhuk-uhuk"lamunan Farrel seketika hilang apabila mendengar batukan oleh Bintang,menoleh dan melihat Bintang meminum air ,ia juga sempat melihat Bintang memasukkan obat ke dalam mulutnya.

"Lo demam lagi?"tanya Farrel,bukan tanpa sebab Farrel menanyakan soalan ini Kerna Bintang beberapa minggu lalu sering sakit,sungguh membuat Farrel berasa khawatir.

"Enggak kok,hanya batuk biasa ajaa"jawab Bintang

"Tapi emang kenapa sih kebelakangan ini lo sering sakit,terus gue juga perhatiin lo itu juga sering minum obat,lo punya penyakit?makanya lo harus makan sayur banyak-banyak biar jadi kuat kayak gue nih"jujur Farrel menanyakan soalan yang ada di dalam hatinya.

"Oh jadi selama ini kamu perhatiin saya ya?"Bintang malah memfokuskan perkataan itu,menaik turunkan alisnya,sontak membuat Farrel kesal dan malu,memuncungkan bibirnya,udahlah lebih baik dirinya pendam saja soalan khawatir terhadap Bintang dalam-sedalam otaknya.

Dikit-dikit mengodanya.

Emang gak bisa temen khawatirin temannya?!gerutu hati Farrel.

"Saya gak ada penyakit ,cuma demam biasa aja,jangan khawatir ya"ucap Bintang tatkala tidak tahan melihat wajah Farrel yang begitu ketat,huft Farrel bernafas aja Bintang sudah berasa kucing kecil itu lucu.

"Nyenyenye,jingin khiwitir yi,alah bacot siapa juga yang khawatir ,pede lo!"

Bintang reflek mencubit pipi Farrel dan mengacak-acak rambutnya menjadi berantakan.

Chocolate 30 Days [geminifourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang