Malam keempat

0 0 0
                                    

Masih sama antara penjajahan dan pertempuran kala itu malam-malam di tengah berisinya gemercik hujan terdengarlah suara Kaki kuda dan langkah kaki manusia yang mendekat ke arah kuil tua tempat di mana mereka sedang berkumpul untuk pembicarakan sate-sakti itu tetapi langkah itu perlahan menjauh dan menjauh saat tidak terdengar lagi Yan Xao Jun keluar kemudian terlihat dari depan matanya anak panah melesat hampir mengenai kepalanya dan Untung saja panah itu menancap di pintu kuil dan tidak mengenai kepalanya dan akhirnya para itu dicabut lo dilemparkan kembali kepada yang melemparnya ternyata ia melempar itu adalah anak perguruan Ia adalah penghianat yang berkhianat ke sekte Jepang untuk mencari perlindungan terlihat dari wajahnya yang kini sudah memiliki banyak luka dikarenakan banyak disiksa oleh sekte itu dan kebetulan saja semua anak perguruan langsung mengusirnya walaupun terlihat dari sinar matanya atau sorot matanya bahwa dia masih ingin berada di perguruan ini dia adalah murid tertua di sini tetapi tak lama dia sudah tidak berguru di sini lagi dan akhirnya menjadi anak murid yang terlantar gitu saja dia tidak ingin melanjutkan kembali belajar kungfunya karena ia terlanjur diculik oleh sekte Kamboja padahal waktu itu ilmunya sangat baik untuk bisa melawan mereka tetapi mau bagaimanapun itu pilihan dia.

"Sekarang, bagaimana kau akan tetap menerima dia di sini?" ujar Seo Chan Young seraya menepuk pundaknya.

Awalnya ingin sekali Yan menerima tawaran itu setelah dipikir-pikir tawarannya memang cukup menarik menerima Yu Chan untuk kembali ke perguruan kami tetapi apa yang telah dia perlakukan kepada perguruan ini tidak akan pernah dilupakan setelah membuat perguruan ini hampir mati mau bagaimanapun dia tetap teman kami.

Yan Xao menatap Yu Chan dengan kasian. Tatapannya seakan meminta tolong kepada kita semua.

Semua murid perguruan mengangkat senjatanya menodongkannya ke arah Yu Chan. Senjata itu senjata yang tajam Yang bisa melukai siapapun berada di tangan mereka.

Akhirnya ia datang ke sana berlari mengejar Yu Chan yang berlari ke arah hutan karena takut dikejar semakin jauh dan semakin jauh dia melewati beberapa lembah di desa Tong Ha.  Yang Xao Jun mengejarnya sejauh mungkin yang ia bisa bahkan sempat beberapa kali ia terpeleset di sana juga hampir Terkena tembakan panah yang dilontarkan oleh lelaki itu sampai akhirnya di sebuah pohon besar jalan buntu terlihat dan lelaki itu tidak bisa kemana-mana Ia hanya bisa pasrah walaupun Yan Xao menangkapnya kala itu dilihat dari wajahnya ia sangat menyesal karena berkhianat dari sekte itu terlebih lagi sekte itu suka menyiksa orang.

"Tunggu, dulu. Maafkan aku. Maafkan aku karena aku telah berhianat darimu. Bukan maksud ku untuk menghianati sekte itu. Bukan," lirihnya.

Yan kemudian menatap lelaki yang kini sudah pasrah berada di depannya terlihat dari solat matanya yang sudah benar-benar menyesal karena menghianati sekte kami walaupun dia sempat melukai perguruan Tetapi dia juga tetap murid di sini ia tidak bisa mengambil keputusan sendirian karena perguruan milik bersama ia takut jika mengambil keputusan sendirian yang lain tidak setuju dan itu sangat tidak adil beberapa murid bahkan sudah tidak suka dengannya karena beberapa sudah pernah terluka karena lelaki itu yang kejam terhadap Perguruan.

"Oh iya? Kau sudah menyesal kah Yu Chan? Padahal kau lah yang menyerang sekte kami."

Yu Chan kemudian berlutut minta maaf sembari menangis air matanya sudah jatuh membasahi pipinya dan juga jubahnya yang penuh dengan bercak darah juga melewati wajahnya yang kini memiliki banyak luka goresan akibat dipukuli dan juga ditampar oleh sang musuh.

Dikarenakan Yan merasa tidak enak akhirnya menyuruh Yu Chan untuk berdiri dan tidak berlutut lagi karena ia merasa bahwa ia tidak pantas menerima seseorang yang berlutut di hadapannya ia belum cukup ilmu dan belum cukup lebih tinggi dari mereka untuk mendapat penghormatan itu.

Yu Chan memeluk erat lutut Yan. Iya benar-benar sudah merasa bersalah karena menghianati perguruan terlebih lagi membuat seseorang yang berada di depannya hampir terluka Ia melakukan itu dikarenakan terpaksa paksaan dari sekte Jepang atas suruhan yang ia lakukan ia tidak bisa menolak sekte itu karena hanya satu itu yang memberinya kehidupan.

Yan Xao melepasnya. "Hey sudahlah, ini semua bukan salahmu. Ayo berdirilah jangan merendahkan seperti ini. Berdiri lah berdiri lah."

Kemudian lelaki itu berdiri lelaki yang memiliki rambut panjang sebahu kuncir satu memiliki pipi yang chubby melepas genggamannya kemudian meminta maaf kepada Yan karena telah berlaku seenaknya kepada Yan telah ingin melukai dirinya.

.
.
.
.
..
TBC
Gais bunbun sedang tidak fokus karena ngantuk abisss
Yu Chan se ganteng apa ya

Salam hangat dari rerileymttw

Pendekar Malam Petaka : Yan Xao JunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang