2| True enemy.

67 13 4
                                    

————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

————

“Sunscreen nya udah di masukin tas belum sayang? Barang penting itu jangan sampai lupa. Kamu gak tahan sama panas.”

“Bekalnya juga, muma udah bawain buah strawberry juga buat camilan setelah makan siang.”

“Ponselnya juga harus selalu aktif, GPS nya jangan pernah di matiin.”

“Muma nggak denger kamu jawab ya, So Eun.”

Terdengar langkah  kaki sambil berlari dari pijakan anak tangga di lantai dua, So Eun turun dengan terburu sambil membawa tas di bahunya menghampiri Wendy yang terlihat masih berkutat di area dapur.

“Gimana mau jawab, orang muma ngomong mulu.”

“Eh, kamu nya kok gitu.”

So Eun terkekeh kecil lalu mencium pipi Wendy kemudian beralih pada Yonggi sang dada yang terlihat sudah siap berada di meja makan dengan koran di hadapannya. Rutinitas wajib mereka setiap pagi yaitu sarapan bersama, tak peduli kesibukan apapun yang menanti mereka tidak diperbolehkan melewatkan sarapan.

“Hari ini Dada gak usah jemput, So Eun naik bus aja bareng Sowon atau enggak bisa nebeng Seungchol pulang sekolah nanti.”

Sowon merupakan sahabat baik So Eun kebetulan juga mereka tetanggan dan untuk seungchol dia pacar Sowon sekaligus ketua OSIS otomatis mereka dekat satu sama lain. Lagipula So Eun juga menjabat sebagai wakilnya.

Yoongi mengangkat alis menatap sang anak semata wayang.“Kenapa? Emang kalian mau main?”

“Enggak sih, So Eun ada acara di sekolah nanti. Kemungkinan pulangnya juga agak sorean.”

“Loh, ya gak papa dong, Dada pasti masih sempat jemput. Nanti So Eun telfon dada aja kalau udah selesai.”

Wendy mengangguk, menaruh lauk pauk di piring masing-masing kedua kesayangannya.“Iya, nanti pulang bareng dada aja. Kamu suka banget nebeng orang yang lagi pacaran. Ganggu tahu. Siapa tahu mereka lagi mau ngedate berdua.”

“Hehe,” So Eun hanya terkekeh.

“Lalu kapan anak muma ini punya pacar hmm, perasaan sendiri mulu. Gak malu, Sowon aja udah ada pacar.” goda Wendy sambil mengedipkan sebelah mata pada sang anak.

Dasar muma aneh, biasanya anak mau pacaran mah dilarang, ini? Mana nanyain Mulu kapan punya pacar.

“Ih! Apasih ma, masih kecil juga So Eun nya. Ya kan da.” beralih pada sang ayah yang otomatis langsung mengangguk mengiyakan.

“Bener, fokus aja dulu sekolahnya. Kalaupun ada cowok yang naksir harus dulu lewatin kualifikasi dari dada.” jawab sang kepala rumah tangga membuat sang istri mendengus.

“Dasar, gimana mau punya pacar anaknya kalo ayahnya aja protektif begitu. Bisa-bisa anak aku gak laku kalau kamu begitu da.”

“Ya gak mungkin lah, lihat aja gimana cantiknya putri kita Ya gak sayang.” Yoongi menatap sang anak sambil mengedipkan sebelah matanya membuat So Eun otomatis mengangguk membenarkan.

Strawberry cigarretes.[Complete]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang