So Eun meregangkan tubuhnya, menoleh ke kanan lalu ke kiri, merileksasikan ototnya yang terasa sedikit kaku akibat terlalu lama duduk.Tak jauh berbeda di depannya kini Sowon pun melakukan hal yang sama, gadis itu terlihat jauh lebih mengenaskan, wajah cantiknya sejak tadi ditekuk kesal.
Mereka berdua tak pernah mengira jika menginjak jenjang akhir kelas harus sesibuk dan sepusing ini.
Merangkum materi, tugas beserta beberapa rangkuman ujian harus cepat di selesaikan dalam tenggat waktu yang sudah di tentukan oleh para guru.
Memang benar ini semua untuk kebaikan mereka agar bisa melanjutkan pendidikan ke universitas terbaik di masa depan, namun harus kah dimulai dari sekarang. mereka bahkan belum genap setengah tahun naik kelas 12, semester pertama juga masih ada waktu 2 bulan tapi apa? tugas-tugas seolah sudah menumpuk di dalam kepala mereka. Bukankah mengesalkan sekali? Setidaknya berilah mereka jeda, turnamen sekolah juga baru selesai beberapa hari lalu. Seharusnya kini mereka sedang menikmati euphoria atas kemenangan telak yang diperoleh tim basket sekolah mereka melawan tim sekolah lain, namun apa? Di beri libur saja tidak!
Dan mengenai kesepakatannya dengan Taehyung saat itu tentang dia yang harus memakai kostum cheerleaders selama pertandingan berlangsung pun tak terealisasikan. Nyatanya tepat setelah So Eun selesai berganti seragam cheerleaders nya, dirinya di dorong untuk kembali masuk ke dalam toilet untuk kembali menggunakan baju semula yang awalnya dirinya pakai. Meskipun jengkel karena harus bolak balik untuk berganti baju nyatanya dirinya bersyukur saat mendengar alasan di balik pria itu yang protes akan kostum cheerleaders yang dia kenakan.
‘Gak! Gak! Ganti. Aku gak mau ya, ada yang liat kamu pakai pakaian begini selain aku. Enak saja. Gunakan baju yang tadi kamu pakai saja. Lupakan kesepakatan waktu itu, aku akan meminta hal lain saja.’ kata Taehyung waktu itu.
Dasar menyebalkan! Dia yang nyuruh dia juga yang melarang. Dasar! Posesif .
“Aaarrgghh!! Tidak! Tidak bisa, kepalaku rasanya sudah mau pecah, kenapa tugas-tugas ini semakin banyak saja.” keluh Sowon sembari mengacak rambut frustasi, wajah memerah seperti banteng siap menyeruduk disertai dada yang naik turun dengan nafas tersengal.
“Sssssttt,,,, jangan berisik! Ini perpustakaan.” tegur salah satu petugas.
Sowon yang di tegur So Eun yang merasa malu sehingga diapun mengucap maaf meskipun dia tak melakukan apapun. Sowon hanya mendengus kemudian meletakkan kepala diatas meja sembari mencebikkan bibirnya.
So Eun hanya menggeleng,“Kau ini, istirahatlah lebih dulu. Tugasnya kan tidak harus di selesaikan hari ini juga, kita bisa mencari referensi lain, misalnya di perpustakaan kota kan bisa.” ujarnya sembari mengambil buku yang tertindih lengan Sowon. “Haruskah sepulang sekolah kita pergi kesana?” lanjutnya membuat Sowon menegakkan tubuhnya.
“Mau, tapi malas~” jawabnya membuat So Eun mencebik.
“Kau ini, sekalian kita mencicipi makanan disana, dengar-dengar makanannya tak kalah dari cafe yang ada di ibukota. Aku traktir deh,”
Mendengar kata traktir rasa tak tahu diri dalam jiwa Sowon seketika bangun,“Deal,” ujarnya tersenyum begitu lebar sambil menjabat tangan So Eun semangat sekali, membuat So Eun mendengus namun kemudian ikut tertawa sehingga lagi-lagi mendapatkan teguran dari petugas disana.
UPS!
“Aku mau ke toilet sebentar, bawain buku ku sekalian ke kelas ya, sowon~ie.” ujar So Eun sembari menampilkan wajah imutnya membuat Sowon mencebik lalu menjitak kepala So Eun pelan.
“Dasar! Ya sudah sana, nanti mengompol disini lagi,”
“Enak saja.”
Setelahnya So Eun pun pergi terlebih dahulu menuju toilet tak jauh dari area perpustakaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry cigarretes.[Complete]✓
Ficção AdolescenteManis, begitulah diskripsi setiap orang yang mengenal gadis cantik bernama Kim So Eun. sang primadona kecintaan para penghuni Bighit Academy School. namun ada saja yang So Eun benci. sikap manisnya akan menguap hilang entah kemana jika berhadapan de...