Buagh!
Buagh!
Duk!
Duk!
Jungkook menghela napas kasar, membiarkan Taehyung meluapkan segala emosi dengan memukuli samsak tinju secara membabi buta seolah sedang menghancurkan wajah musuhnya.
Hingga tak lama kemudian samsak tersebut pecah tak mampu menahan pukulan keras bertubi-tubi yang dilayangkan Taehyung sehingga membuat pasir yang ada di dalamnya tercecer ke tanah.
"Aaaaarrrrggghhhtttt!!!" pekiknya emosi memukul keras samsak rusak tersebut lalu melepas sarung tinjunya dan membuangnya sembarang arah.
Taehyung terlihat begitu berantakan, seragam yang sudah acak-acakan keluar tak beraturan disertai peluh keringat hampir membanjiri seluruh tubuh atletisnya. Jungkook pun melangkah mendekat, lalu menyodorkan sebotol air mineral yang langsung diterima Taehyung meskipun dengan kasar Jungkook memaklumi.
"Tenanglah Tae, apa kau tak lelah sejak tadi memukuli samsak tinju tanpa jeda. Lihat, samsak nya sampai rusak seperti itu."
Dengan nafas yang masih terdengar menderu, Taehyung menatap jungkook tajam, sedangkan pria itu sama sekali tak gentar karena bagaimana pun dia sudah terbiasa melihat perangai Taehyung jika sedang emosi.
Sudah hampir 4 jam lamanya Jungkook menemani Taehyung berada di roftoop setelah kejadian di toilet tadi, tanpa banyak bertanya dan hanya membiarkan taehyung meluapkan emosinya, mereka juga tak peduli jika kini membolos jam pelajaran. Yang Jungkook tahu dia hanya perlu menemani Taehyung. jika sudah lega pria itu akan menceritakan dengan sendirinya, Jungkook hanya memberi waktu untuk menenangkan pikiran kalut yang sekarang di rasakan Taehyung itu sendiri.
Selain roftoop merupakan tempat yang paling tenang selain perpustakaan jika diarea sekolah tempat itu juga sudah menjadi markas mereka jika sedang membolos. Roftoop yang semula kosong dengan barang-barang terbengkalai diubah menjadi markas layak huni oleh keempatnya, salah satunya yaitu samsak tinju dan sofa empuk yang biasa mereka gunakan untuk duduk.
Selagi emosi Taehyung belum stabil Jungkook tidak mungkin meninggalkan pria itu sendiri, bisa-bisa seisi sekolah di acak-acak Taehyung sebagai pelampiasan kemarahannya.
"So Eun selingkuh,"
Uhuk!
Jungkook yang sedang minum langsung tersedak air yang belum sempat tertelan,"Apa?!"
"Aku bilang So Eun selingkuh, aku melihat dia sedang berciuman dengan pria sialan itu,"
Jungkook mengerjap-erjapkan matanya,"Hah!" syok, tentu saja antara percaya dan tidak. Benarkah? So Eun yang dia kenal bukan gadis yang dengan mudah terpikat dengan seorang pria, nyatanya dari dulu banyak yang suka, namun apa? Tak ada satupun yang di respon namun sekarang? Berciuman? Di saat dia menyandang status sebagai kekasih dari Kim Taehyung, apa gadis itu sudah gila?
"Kau yakin? Kurasa So Eun bukanlah gadis yang seperti itu. Kurasa kau salah paham Tae, lagipula kenapa harus di dalam toilet perempuan, tidakkah itu janggal, jika benar mereka berciuman atas kemauan mereka pasti akan mudah seseorang memergokinya, Bukankah akan menjadi masalah. Contohnya sekarang."
Taehyung mendelik,"Kau lebih percaya Dia a-"
Brak!
Perkataan Taehyung terhenti ketika gebrakan pintu roftoop terbuka dengan keras, disana Sowon datang dengan langkah kaki terburu dibelakangnya terlihat seungcheol mengikuti- kurang lebih semacam ingin menahan langkah sang kekasih.
"Sowon-ah, tenanglah, jangan gunakan emosimu untuk saat ini. Kita bisa bicara pelan-pelan." ucapan seungcheol tak digubris sama sekali oleh Sowon, gadis itu melangkah cepat dan-
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry cigarretes.[Complete]✓
Teen FictionManis, begitulah diskripsi setiap orang yang mengenal gadis cantik bernama Kim So Eun. sang primadona kecintaan para penghuni Bighit Academy School. namun ada saja yang So Eun benci. sikap manisnya akan menguap hilang entah kemana jika berhadapan de...