other plan

1.1K 102 7
                                    

Beberapa hari setelah Pooh dan anaknya pergi.

Pavel kembali mengurung dirinya, enggan bertemu siapapun tak mau mengangkat telpon dari siapapun.

Dia hanya terdiam menatap kosong kamar  tin dan beberapa mainan yang masih tersimpan disana.

Pavel mengerti, mengapa Pooh melakukan ini . Dia ingin Pavel hidup dengan baik seperti yang di inginkan nya.

Tapi apa Pooh tahu, maksud yang dia inginkan bukan ini.

Pavel bahkan berencana untuk mengakhiri karier nya setelah dramanya selesai tayang. Dan dia menyelesaikan Kontrak pekerjaan nya.

Salahnya karena tidak memberi tahukan ini lebih awal hingga membuat Pooh berpikir Pavel tidak menganggapnya lagi.

Tak lama pintu rumah itu terbuka dan seseorang terdengar masuk. Membuat Pavel yang sedang melamun jadi sadar diapun keluar kamar untuk melihat siapa yang datang.

"Phi ada apa?"tanya Pavel saat Vanya datang dengan membawa sebuah tas

"Minggu depan kita akan pergi ke acara pernikahan sponsor kita"jawab vanya

"Pooh?"

"Jangan sebut namanya. Aku muak hanya dengan mendengar namanya!"
Ucap Vanya sambil berdecak pinggang

"Kenapa kita di undang?"

"Pernikahan besar antar dua perusahaan menurut mu mereka hanya mengundang kerabat dan teman?"

Pavel menatap tas itu sejenak
"Ambil kembali. Aku tidak akan datang!"ucapnya seraya berbalik hendak kembali ke kamar

"Scandal mu dengannya sudah berlalu, jadi..."

"Aku malas keluar, ambil saja kembali!"

"Hhhh baiklah, lalu kau mendapatkan kabar tin darinya?"

Pavel akhirnya duduk di sofa
"Hm. Dia mengirim video tin setiap hari, dia juga menelpon agar aku bisa mendengar suaranya "

"Benarkah? Aku pikir dia akan memutuskan kontak denganmu selamanya?"

"Aku juga tidak mengerti "

"Tapi kalo di pikir pikir Bukankah pernikahan mereka telalu cepat? Mantanmu itu baru putus dengan mu satu Minggu lalu , dan Minggu depan dia akan menikah?"

"Mereka sudah di jodohkan sebelum Pooh bertemu denganku,jadi apanya yang terlalu cepatt "

"Hhh baiklah, sepertinya memang tidak ada hal yang membuatmu curiga pada mereka, besok giliranmu yang menjaga ibu"

"Hm"

"Kalau begitu aku pergi yah "

"Ambil kembali tas itu"

"Simpan saja, mungkin nanti kau berubah pikiran "

Vanya pun pergi.
Pavel menatap malas tas yang tersimpan di sofa itu, isi nya sudah dia duga sebuah setelan yang harus dia gunakan di acara besar itu.

***

Hari pernikahan.

Pooh menatap dirinya di cermin dengan setelan rapinya. Tak lama pintu terbuka menunjukkan sosok sang ayah yang menghampiri

"Pooh.."

"Hm?"

"Masih ada waktu untukmu membatalkan pernikahan ini, aku tidak mau kau menyesal"

"Kenapa ayah berubah menjadi lembut seperti ini?"

"Menyadari aku yang sudah tak kuat lagi , membuatku memikirkan satu hal tentang mu. Aku hanya ingin anakku bahagia, aku tak mau menuntutnya lagi aku tak mau membuatmu merasa jadi boneka lagi, kau bebas nak.. kau bisa menikah dengan orang yang kau cintai"

You Are My destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang