3

509 42 0
                                    

Pria itu menatap haru pada apa yang ada dihadapannya, ia meraba box bayi yang ditiduri oleh kedua buah hatinya.

'Mereka anak-anakmu,' perkataan Soomin masih diingatnya. Perkataan yang terucap saat pertamakali ia berpijak di kamar kedua bayi itu. Di kediaman Jiwon.

“Apa benar kalian anak-anakku?” Ujarnya dengan lirih.

Jujur dirinya tidak mengingat apa-apa yang berbuhungan dengan semua ini, tapi.. apa mungkin jika darah yang berada dibagian pahanya tempo dulu ketika ia bangun tidur milik wanita itu?

Dirinya ingat malamnya ia mabuk berat karena pertengkarannya dengan sang kekasih, tapi apa mungkin ia melampiaskannya pada wanita lain? Wanita yang sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan masalahnya itu.

Jika benar, ia sangat merasa bersalah.

###

“Mereka masih tertidur?” Soohyun menoleh ke pintu kamar di mana sosok Soomin yang tengah berdiri.

“Ya.. mereka tidur dengan sangat nyenyak,” jawabnya seraya mengelus kepala bayi perempuannya. “Dia sangat cantik,”

Soomin menghampiri Soohyun. “Hmm.. mereka berdua sangat mirip kalian,” timpalnya.

“Siapa nama mereka?” Tanya Soohyun kemudian.

“Aku tidak tau, Jiwon tidak mengatakan apapun perihal nama kedua anaknya. Karena seperti yang kamu tahu, dia..” Soomin tidak mampu melanjutkan perkataannya, dadanya kembali sesak jika harus mengingat sang sahabat yang terbaring tak berdaya saat ini.

“Ya aku tau, sudahlah kamu tidak perlu menjelaskannya.” Soomin mengangguk mengerti. “Hmm.. apa boleh aku memberi mereka nama?”

“Tentu, mereka juga anakmu,”

“Apa benar? Bagaimana jika Jiwon marah?”

“Serahkan saja padaku, biar aku yang mengurusnya nanti.” Seketika senyuman merekah di bibir Soohyun.

“Terima kasih.. terima kasih juga untuk semuanya,” Soomin mengangguk, lalu membalas senyuman Soohyun.

###

“Euna kenapa, Soomin-ah?” Soomin menggeleng, ia masih terus menenangkan bayi mungil yang terus menangis digendongannya—Kim Euna, anak dari sahabatnya.

“Euna? Siapa itu?” Tanya Eunwoo yang baru datang.

“Nama putriku. Siapa lagi?” Jawab Soohyun. “Sini.. biar aku saja yang menggendongnya, bukankah kamu harus ke rumah sakit untuk menjaga Jiwon.” Soomin menghampiri Soohyun, lalu menyerahkan Euna yang masih menangis dalam gendongannya kepada pria itu. Dan Soohyun pun langsung menenangkan putrinya, menimangnya dengan penuh kasih sayang.

“Jika begitu aku pergi dulu ya.. ingat! Jaga mereka dengan baik,” pesannya sebelum pergi yang langsung diangguki oleh keduanya.

“Jadi kau sudah memberi mereka nama?” Tanya Eunwoo kemudian.

“Hmm.. begitulah,”

“Ohhh.. kalian sangat jahat, kenapa tidak memberitahuku sebelumnya?” Soohyun terkekeh karena melihat gelagat Eunwoo yang jarang diperlihatkannya. Merajuk seperti anak kecil.

“Maaf, dan lagi baru tadi siang kami memberinya nama,”

“Yasudahlah.. jadi, siapa nama putramu?”

“Eunjae.. namanya Kim Eunjae,” jawabnya dengan penuh bangga.

“Nama yang bagus,” tanggap Eunwoo seraya menatap putra sahabatnya yang tertidur pulas di boxnya.

Deceive the Hearts (Soowon Versions)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang