4

479 41 0
                                    

“Jadi benar, jika Euna dan Eunje adalah anakmu dan Jiwon?” Jujur saja.. saat melontarkan pertanyaan itu Yunhee harus menahan rasa sesak di dadanya, berharap jika semua itu salah. “Jawab aku, oppa,” sambungnya saat tak ada jawaban dari lawan bicaranya. Saat ini pun keduanya sudah berada di taman belakang rumah tersebut. Meninggalkan Eunwoo yang saat itu hanya bisa terpaku di ruang tamu.

“Iya, semuanya memang benar,” Yunhee menatap nyalang pada Soohyun, ada rasa tidak percaya pada pria itu. Kenapa dia tega melakukan itu semua
kepadanya? Kenapa?

“Kenapa? Kenapa kamu tega melakukan itu semua?” Tanyanya yang mulai terisak. “Apa kamu tidak sadar telah menyakiti dua orang sekaligus?”

Soohyun lebih mendekatkan dirinya pada Yunhee, berniat untuk merengkuhnya.

“Jangan menangis chagiya, aku tidak suka melihatnya.”

“Berhenti, jangan mendekat lagi!”

“Yunhee-ya, kumohon jangan seperti ini, semuanya terjadi begitu saja. Itu bukan unsur kesengajaan,” katanya
yang memberi penjelasan pada sang kekasih. Dan Soohyun terus mendekati Yunhee tanpa menghiraukan perkataannya tadi, setelah jaraknya hanya terpaut beberapa centi saja dengan gadis itu ia memegang
bahunya. Membiarkan tatapan mereka bertabrakan untuk beberapa saat sebelum akhirnya Yunhee memalingkan wajahnya, dan mendesah pelan.

“Tapi tetap saja, kamu sudah melukaiku juga Jiwon. Terlebih dia yang sudah kamu hancurkan masa depannya,” Yunhee menepis tangan Soohyun untuk terlepas dari bahunya, dan Soohyun menunduk setelah mendengarkan perkataan itu, rasa bersalahnya pada Jiwon timbul kembali. “S-sebaiknya kita akhiri saja hubungan ini,” Soohyun tercekat, ia menengadahkan wajahnya dan langsung menatap intens Yunhee.

“Tidak! Kenapa harus seperti itu?” Tolaknya mentah-mentah.

“Ini memang jalan yang terbaik untuk kita semua, oppa.” jawabnya tanpa menatap balik Soohyun.

“Tapi aku tidak mau—”

“Sudahlah.. hubungan kita memang harus berakhir, bagaimanapun aku adalah seorang perempuan sepertinya. Aku tau bagaimana perasaan Jiwon.. walaupun aku juga merasa sakit tapi aku yakin rasa sakit yang dirasanya lebih dari apa yang kurasa saat ini,” Soohyun masih saja menatap Yunhee, tapi kali ini dengan tatapan sendunya. “Tapi kuharap kita masih bisa seperti dulu.. bersahabat dengan baik,” lanjutnya dengan tersenyum getir.

Chagiya..”

“Aku juga berharap kamu bisa memperbaiki kesalahanmu padanya,” selesai berucap seperti itu Yunhee berbalik memunggungi Soohyun dan berlalu begitu saja. Meninggalkan lelaki itu yang hanya bisa mengiringi kepergiannya dengan tatapan yang tak dapat diartikan.

###

“J-jadi Yunhee sudah tau semuanya?” Soohyun mengangguki pertanyaan dari Soomin. “Bagaimana bisa?”

“Tadi dia mendengar pembicaraanku dengan Eunwoo,” jawabnya.

“Lalu bagaimana dengan hubunganmu bersamanya?” Soohyun kini menatap nanar pada lawan bicaranya.

“Kami putus,” Soomin membolak.

“Separah itukah?” Soohyun kembali mengangguk.

“Dia tidak terima dengan apa yang telah kulakukan pada Jiwon,”

“Apa kamu sudah coba jelaskan semuanya?”

“Sudah. Dan dia tetap ingin kami untuk putus,”

Soomin menghela napasnya. “Biar nanti aku yang akan bicara padanya,”

“Tidak usah.. aku tidak mau terus merepotkanmu,” tolaknya.

“Tak apa, aku tidak merasa direpotkan dengan ini. Jadi tenang saja,” Soomin tersenyum tipis.

Deceive the Hearts (Soowon Versions)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang