I Become Megumi Fushiguro At My Hero Academia

Chapter 23

Happy Reading

Pertandingan Cavalry Battle akhirnya selesai, para peserta dikasih waktu istirahat selama 1 jam. Megumi, memutuskan untuk mengunjungi salah satu stand makanan di sekitar arena. Dia tertarik pada sebuah stand ramen yang terkenal enak.

Setelah menunggu beberapa menit dalam antrean, akhirnya gilirannya tiba. Dia memesan semangkuk ramen spesial dengan tambahan telur setengah matang dan potongan daging chashu yang melimpah.

Penjual ramen, seorang pria paruh baya dengan senyum ramah, segera menyiapkan pesanan Megumi.

"Terima kasih sudah menunggu. Ini ramen spesialmu," kata penjual ramen sambil menyerahkan semangkuk ramen yang menguarkan aroma menggoda.

"Terima kasih," balas Megumi sambil mengambil mangkuk ramen tersebut. Dia kemudian mencari tempat duduk kosong di dekat stand dan mulai menikmati makanannya.

Saat Megumi sedang asyik menikmati ramen, Asuna datang dan melihatnya. Dia berjalan mendekati Megumi.

"Fushiguro-kun..." panggil Asuna.

"Yuuki, kenapa kau ada disini?" tanya Megumi.

Asuna tersenyum tipis dan duduk di sebelah Megumi. "Aku sedang mencari sesuatu untuk dimakan juga, lalu aku melihatmu di sini"

"Kau sudah makan?" tanya Megumi.

Asuna menggeleng. "Belum. Aku berpikir untuk mencoba ramen di sini juga, kelihatannya enak.

"Baiklah, pesan saja. Ramennya benar-benar enak," kata Megumi sambil menyeka mulutnya dengan serbet.

Asuna bangkit dan menuju stand ramen untuk memesan. Setelah beberapa saat, dia kembali dengan semangkuk ramen di tangannya dan duduk kembali di sebelah Megumi. Dia mulai menikmati makanannya, mengangguk setuju setelah beberapa suapan.

"Benar-benar enak," kata Asuna sambil tersenyum. "Kau memang punya selera yang bagus, Fushiguro-kun."

Megumi tersenyum tipis. "Tentu saja, Ramen adalah makanan para dewa"

Asuna tertawa kecil mendengar candaan Megumi. "Aku tidak menyangka, bahwa kau bisa bercanda Fushiguro-kun"

"Aku juga manusia, Yuuki. Kadang-kadang aku bisa bercanda," ujar Megumi sambil mengangkat bahu.

Asuna mengangguk sambil terus menikmati ramennya. Begitu juga dengan Megumi yang menghabiskan sisa ramennya dengan cepat.

"Fushiguro-kun, kenapa kau ingin menjadi Hero?" tanya Asuna.

Megumi terdiam sejenak, merenung. "Aku hanya ingin membantu orang lain. Terlalu banyak Hero zaman sekarang yang hanya mementingkan popularitas dan uang. Mereka lupa tujuan sebenarnya dari menjadi Hero"

Asuna mengangguk, memperhatikan dengan seksama. "Kau benar, Fushiguro-kun. Banyak yang lebih peduli pada penampilan mereka di media sosial daripada menyelamatkan nyawa."

Megumi melanjutkan dengan nada yang lebih serius, "Bagi mereka, menjadi Hero adalah tentang mendapat pengakuan dan sponsor. Tapi bagiku, itu tentang tanggung jawab dan pengorbanan"

Megumi kemudian memandang Asuna."Sekarang giliranmu, Yuuki. Kenapa kau ingin menjadi Hero?"

Asuna tersenyum tipis, mengambil napas dalam sebelum menjawab. "Aku ingin kebebasan, Fushiguro-kun. Di keluargaku, aku selalu diatur dan dikendalikan. Mereka bahkan telah menjodohkanku dengan seseorang yang tidak aku kenal. Menjadi seorang Hero memberiku kesempatan untuk menentukan jalan hidupku sendiri."

Megumi mengangguk, mendengarkan dengan seksama. "Jadi, kau ingin bebas dari semua itu?"

"Benar," jawab Asuna dengan suara penuh tekad. "Aku ingin bebas dari harapan dan tuntutan yang selalu dibebankan padaku. Menjadi seorang Hero memberiku kesempatan untuk melakukan itu."