Vl

218 36 41
                                    

" dokter kim bilang yeri tidak bisa pulang dulu "

Wendy mengangguk mengerti

" aku akan kembali dini hari nanti kesini"

" memangnya masih ada bus ? "

" aku menggunakan skuter saja "

" datanglah besok pagi kalau begitu "

" tidak mau, itu akan mempersingkat waktuku dengan yerim "

" ketika dirumah sakit kau selalu berusaha untuk lebih lama dengan yerim kenapa setelah dirumah kau selalu mengambil lembur ? "

" hanya karena waktunya tepat ada kerja tambahan "

" kau yakin bukan menghindari untuk menginap di apartmen ku ? "

" tidak "

Irene menghela nafas pasrah ,percuma berdebat tentang itu, wendy akan selalu punya alasan, ia menatap pria itu lagi

" tapi berjalan malam bahaya wendy "

" aku janji akan hati hati "
Irene menghela nafas pasrah lagi

" jangan memaksakan jika kondisi mu tidak baik "

Wendy mengangguk tersenyum

Irene berjalan menuju kamar yerim setelah selesai mengantar wendy ke parkiran , semangatnya bertambah saat membayangkan yerim memanggilnya mama , jantungnya berdebar seperti baru saja merasakan jatuh cinta

Masih ada waktu 3 jam sebelum perawatan yerim dimulai

" yerim ah~~~ " nada cerianya terhenti saat melihat seorang gadis yang lebih muda darinya dan wendy menyuapi yerim dengan makanan rumah sakitnya

Gadis itu tersenyum membungkuk yang dibalas sama oleh irene

" dokter irene, kau masih mengingatku kan ? Aku dita yang menemani yerim dulu di ugd "

Irene mengangguk tanda ia mengingat

" aku tidak tau bahwa yerim sedang kedatangan gurunya di less "

Dita tersenyum

" aku semalam mengabarkan pada wendy tapi sayang kakak yerim sudah pergi bekerja sebelum aku sampai "

Irene mengerti dan mendudukkan diri disamping yerim

" bagaimana keadaanmu ? Ada yang sakit ? "

Yerim tersenyum

" tidak ada unnie , aku baik baik saja , mungkin efek infus ini "

Deg....

Senyum cerah yerim tidak dapat meredakan rasa kecewanya saat mendengar yerim memanggilnya sebagai unnie bukan sebagai seorang mama

" kenapa memanggil unnie lagi ? " ucap irene dengan nada kecewa sementara dita melihat itu bingung karena tiba tiba saja ia merasa aura dokter irene itu berubah , ia baru saja bersikap ramah tadi dan sekarang sangat dingin

" memangnya kenapa unnie ? Ah... maaf unnie aku baru ingat kau ingin dipanggil kakak ..hehe "

Irene menghela nafas berat dan tersenyum paksa

" dita ssi masih lama disini ? "

" mungkin sekitar 30 menit lagi jika yerim bersedia ? Kau tidak keberatan yerim ? "

Yerim mengangguk

" bagus, aku ada urusan pasien, tolong jaga yerim ya selagi ibuku belum datang"

" ibu dokter irene ?"

circleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang