Bab 4: Tongkat ku bengkok?

129 19 0
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


__________________________________

Selesai fitting baju Tan dan Khaofang berniat membayar tuxedo mereka, namun saat hendak membayar kasir toko pakaian itu mengatakan jika tuxedo keduanya sudah dibayar oleh seorang wanita muda berparas cantik sebelum mereka berdua keluar dari fitting room.

Sayangnya kasir itu tidak mengetahui siapa nama si wanita itu, tapi tanpa kasir itu beritahu pun Tan sudah lebih dulu mengetahui siapa yang membayar tuxedo mereka.

Yap, wanita itu tidak lain tidak bukan adalah ibunya a.k.a Erusa. Pasti dia yang membayarnya, Tan yakin 1000% jika itu ibunya. Tidak mungkin mantan pacarnya 'kan?

Karena tuxedo nya sudah dibayar oleh Erusa jadi Tan hanya meminta penjaga kasir untuk membungkus tuxedo mereka saja.

Setelah selesai Tan pun menggandeng tangan Khaofang menjadi penuntun pria cantik itu menggantikan tongkatnya yang bengkok akibat ulahnya sendiri.

Mereka berdua berjalan bersamaan menuju Gramedia di mana Erusa sudah menunggu mereka di sana.

Sesampainya di depan Gramedia Tan langsung membawa calon istrinya masuk ke dalam toko buku itu, mencari sang ibu yang pasti sedang membaca buku saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di depan Gramedia Tan langsung membawa calon istrinya masuk ke dalam toko buku itu, mencari sang ibu yang pasti sedang membaca buku saat ini. Sementara Khaofang hanya pasrah saja ditarik ke sana kemari oleh Tan.

Beberapa menit mencari akhirnya keduanya berhasil menemukan Erusa tengah membaca buku di bagian yaoi romance.

"Ah, itu dia. Fang ayo." Tan kembali menarik tangan Khaofang, berjalan menghampiri Erusa yang terlihat tengah duduk santai sembari membaca novel bergenre yaoi nya.

"Mae!" Panggil Tan, mereka berhenti tepat di depan Erusa.

Mendengar panggilan yang tidak asing Erusa yang tadinya fokus membaca segera mengangkat kepalanya menatap orang yang tadi memanggilnya. "Aw, menantuku. Kenapa kau lama sekali? Aku sudah membaca lebih dari 20 buku sejak masuk ke sini dan kau baru selesai waktu aku hampir selesai baca buku ke-25. Kenapa kau lama sekali menantu cantikku?" Tanya Erusa berdiri dari duduknya dan mendorong pundak Tan kesamping dengan tidak berperikemanusiaannya sampai-sampai Tan hampir terjatuh akibat dorongan sang ibu. Tapi ya, Erusa mana peduli ia lebih peduli calon menantunya daripada anaknya.

Maaf Karena Aku Buta (TanFang)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang