Bab 6: Lebih licik dari kyubi.

82 16 2
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_________________________________

Keesokan harinya, Khaofang bangun lebih dulu dari Tan. Ia mengerutkan keningnya mencoba mengumpulkan kembali semua nyawanya. "Ngh... Heh? Tunggu, tangan? I-ini tangan siapa?" Tanya Khaofang pada dirinya sendiri. Ia meraba lengan yang melingkar di pinggangnya, mulai dari lengan sampai wajah si pemilik lengan. "Tunggu, apakah dia Tan? Kalo dia benar Tan, itu berarti semalaman kami tidur berpelukan?" Guman Khaofang berpikir. "Semalaman? Berpelukan? Hanya berdua? Astaga..." Rona merah tiba-tiba menghiasi wajah cantik Khaofang, ia menggulingkan tubuhnya menjauh dari Tan yang masih setia menutup matanya.

BUGH!

"Aduh! Aw sakit." Cicit Khaofang, sembari mengusap kepalanya yang terbentur lantai.

Jadi kenapa Khaofang bisa jatuh dari ranjang? Itu karena ia terus menggulingkan tubuhnya hingga tidak menyadari jika ia sudah dekat dengan tepi ranjang. Alhasil insiden itupun terjadi, ia jatuh dari ranjang dengan kepala yang lebih dulu membentur lantai dingin itu.

Akibat kebisingan itu Tan jadi terbangun dari tidurnya, ia mengusap matanya dan sedikit mengangkat kepalanya saat tidak merasakan kehadiran seseorang yang dipeluknya malam tadi. Matanya seketika terbelalak melihat Khaofang terduduk di lantai sembari memegangi kepalanya. "Fang!" Dengan panik Tan turun dari ranjang berlari menghampiri Khaofang di sisi lain ranjang. "Fang, Fang! Kau tidak apa-apa? Kenapa kau duduk di sini?" Tanya Tan panik dan cemas bercampur menjadi satu saat melihat sang tunangan terduduk di lantai.

"A-aku tidak apa-apa. Hanya terjatuh dari kasur, bukan masalah besar." Ucap Khaofang. Ia berusaha berdiri dibantu oleh Tan yang menuntunnya untuk duduk di tepi ranjang.

"Fang, kenapa kau bisa jatuh? Apa ada yang terluka?" Tanya Tan, berlutut di hadapan Khaofang dan menggenggam kedua tangannya lembut.

Khaofang menggelengkan kepalanya. "Tidak ada yang terluka, hanya kepalaku sedikit pusing saja."  Jawab Khaofang dengan mata masih terpejam dikarenakan baru bangun tidur. "Tadi aku terkejut saat merasakan kau memeluk tubuhku, aku berguling ke sisi lain agar tidak terlalu dekat denganmu tapi tanpa kusadari ternyata aku sudah sampai pinggir dan akhirnya jatuh ke lantai." Jelas Khaofang dengan ekspresi wajah yang menurut Tan sangat lucu.

Kalian bayangkan saja. Alis mengkerut, bibir merah alami yang terus bergerak mengeluarkan kata-kata saat ia menjelaskan tentang kejadian tadi. Benar-benar menggemaskan!

Tan berusaha mati-matian agar tidak menerkam tunangannya di saat itu juga atau ibunya akan mengeluarkannya dari KK dan ia akan hidup di jalanan sebagai gelandangan.

Idih! Gembel mana yang mukanya ganteng kek elu Tan? Kalo pun ada pasti dia udah kaya sekarang.

"Jadi begitu ya? Baiklah, jadi sekarang kau ingin ke mana?" Tanya Tan, bangkit untuk berdiri.

Maaf Karena Aku Buta (TanFang)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang