Bab 6

83 15 2
                                    

Pintu terbuka dan kali ini yang masuk adalah segerombolan malaikat-malaikat dengan kasta paling tinggi di Neosfiera—para darah murni. Mereka tampak mencolok di sana dengan wajah-wajah rupawan mereka. Rupawan tapi dingin. Pakaian mereka pun terlihat terbuat dari serat kait terbaik di negeri ini. Begitu indahnya melihat pakaian yang mereka kenakan menempel sempurna di tubuh mereka. Rasanya tidak mungkin ada kesalahan jahit sedikit pun di pakaian mereka.

Walaupun begitu, Jaemin tidak terlalu banyak bicara pada mereka. Mereka angkuh dan kadang tak segan-segan menampakkan ekspresi jijik di wajah mereka kalau mereka bicara dengan para apprentice.

Hanya Jeno yang Jaemin tahu namanya dari gerombolan itu. Jeno berambut keemasan sama seperti rambutnya tapi sedikit lebih gelap dan lebih pendek. Matanya abu-abu—mungkin lebih ke warna perak tua. Itu juga Jaemin tahu karena pria itu memergoki Jaemin tak sengaja hampir menyentuh tuas gerbang Helewys—portal yang menyambung Neosfiera dengan dunia dasar semesta atau Thanaterra, tempat para iblis dikunci. Anehnya, hari itu Jeno tidak berteriak, melapor, atau menuduh Jaemin mata-mata. Pria itu hanya diam memperhatikan Jaemin terbang melarikan diri dengan panik. Sampai sekarang Jaemin tak tahu kenapa.

Bodohnya Jaemin waktu itu mempercayai olok-olokan Dongpyo dan bilang bahwa tuas itu akan membuka gerbang yang menghubungkan Neosfiera dengan Godiva—dunia para dewa. Jaemin sudah lama ingin bertemu dengan para dewa dan menanyakan untuk apa mereka memilih dirinya yang tak becus ini menjadi malaikat. Sampai saat ini tak ada yang tahu gerbang itu ada di mana—atau memangnya benar-benar ada?

Selain Gerbang Helewys, ada beberapa gerbang lain di Neosfiera. Yang Jaemin tahu adalah Gerbang Cheviot, menghubungkan Neosfiera dengan Althalos—dunia bawah tempat para malaikat maut berada. Althalos adalah dunia yang sangat rentan tapi penjagaannya paling kuat. Di sanalah jiwa manusia yang meninggal akan ditentukan akan naik menjadi malaikat, mengalami reinkarnasi, atau jiwa yang terlalu hitam akan dibuang dan dikunci di Thanaterra. Tidak ada yang mau ke sana. Mereka yang pernah ke sana—sengaja maupun tidak—mengatakan dunia itu sangat suram. Tak ada cahaya, tak ada cinta, yang ada hanya prosedur dan semua malaikat maut bekerja seperti robot. Jaemin tak pernah ke sana tapi tahu satu malaikat di sana dan hingga sekarang Jaemin tak pernah berjumpa dengannya lagi.

Ada juga gerbang Krea—gerbang yang menghubungkan Neosfiera dengan dunia manusia, atau para malaikat menyebutnya dengan Dimia. Gerbang ini adalah yang lalu lintasnya paling sibuk karena hubungannya dengan pekerjaan para malaikat di dunia manusia.

Jeno dan keempat darah murni lainnya langsung memenuhi meja tempat Dokyeom berada. Mereka langsung saling menyapa dan tampak sangat akrab. Darah murni lainnya memenuhi meja-meja lainnya kecuali meja Dongpyo. Hal itu membuat Jaemin dan Haechan tak punya pilihan lain selain bergabung di meja Dongpyo. Lebih baik di sana daripada duduk di meja bar seperti orang kesepian.

Dongpyo melemparkan tatapan enggan pada mereka berdua saat tahu Jaemin dan Haechan memilih untuk duduk bersamanya. Tapi karena merasa terintimidasi dengan popularitas Jaemin di bar itu, dengan terpaksa Dongpyo mengizinkan mereka untuk bergabung. Walaupun sudah duduk berhadapan, tapi tak ada pembicaraan sama sekali di antara mereka. Dongpyo sibuk menyembunyikan wajahnya di balik buku yang ia baca. Dasar aneh. Siapa yang membaca buku di pesta seramai ini!

"Penjaga Gerbang Helewys? Untuk apa mereka ada di sini?" Haechan bertanya-tanya, memecahkan keheningan canggung di meja itu.

Haechan tidak bohong. Saat Jaemin mengikuti arah pandangan Haechan, ia melihat beberapa Penjaga Gerbang Helewys berdiri memagari bar itu. Jaemin tahu betul mereka adalah Penjaga Gerbang Helewys karena perawakan mereka yang lebih sangar dari Penjaga Gerbang lainnya. Mereka tidak pernah tersenyum, berpakaian serba hitam dengan hiasan kepala berbentuk sayap naga di kedua sisi pelipis mereka. Mereka adalah satu-satunya yang bisa menguasai naga-naga di Neosfiera.

The Immortal Apprentice [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang