19 - THE KEY

89 12 1
                                    





















• L O V E A G A I N •







Seberkas cahaya matahari pagi itu membangunkan Keith dari tidurnya hanya untuk menyadari bahwa dia masih terbangun di atas ranjang ruangan perawatan rumah sakit sama seperti dua minggu yang lalu yang dilewatinya dengan terpaksa. Ya, sebab tahu watak keras Keith seperti apa, Aslan memutuskan untuk merawat Keith sendiri dengan tidak memperbolehkan sahabatnya itu pulang dan menahannya selama itu di rumah sakit. Namun kemudian seulas senyum terbit di wajah tampannya membuatnya merenggangkan otot-otot tubuhnya dengan perasaan bahagia, ini hari terakhir dia dipisahkan dengan istrinya, tentu saja. Karena selama Keith dirawat Claire memang ikut menginap di rumah sakit hanya saja ruangan mereka berbeda dan lagi-lagi itu atas permintaan -ralat atas perintah Aslan.

“Oh? Sudah bangun.” Mengenali pemilik suara itu, seketika Keith menoleh dan senyum di wajahnya kian merekah manakala menemukan Claire berjalan masuk mendekat ke arahnya.

“Sudah bangun dan begitu merindukanmu.” Ucap Keith sambil membawa Claire ke dalam pelukannya.

Dan Claire tersenyum sambil mengusap-usap kepala Keith gemas hanya sepersekian detik sebelum melepaskan pelukan itu saat menyadari Eric sudah berada di sana dan dengan sengaja berpura-pura batuk membuat Keith mendelik ke arahnya.

“Ayo cepat mandi lalu kita sarapan.” Keith mengangguk patuh meskipun begitu berat berjauhan dengan Claire.

“Oh ya, ku dengar ada menu sarapan baru di kantin lantai 2. Sebelum terlalu ramai bagaimana kalau kita mencobanya?”

“Tidak mau. Aku ingin sarapan berdua saja denganmu di sini.”

“Tapi-”

“Kau akan membelikannya lalu membawakannya kemari kan, Eric?”

Paham maksud perkataan Keith, Eric mengangguk sambil tersenyum kecil.

“Ada hal lain yang anda butuhkan? Atau mungkin tambahan menu-”

“Tidak ada, sudah cepat sana.”

“Keith! Kau ini.”

Keith terkekeh, lantas Eric pamit setelah meletakan tas berisi baju dan peralatan lain yang Keith butuhkan. Namun setelah sampai di balik pintu pria itu mengerutkan dahi seperti teringat telah melupakan sesuatu dan berniat untuk membicarakannya begitu kembali.

“Wah, ada salju!”
Berseru sambil menunjuk ke arah luar jendela, Claire yang sudah menghabiskan sarapannya beranjak mendekat, sesekali menoleh pada Keith seolah memberitahu betapa indahnya salju yang turun di pagi hari. Dan beberapa saat kemudian Keith ikut bergabung dengan berdiri di sisi Claire yang matanya berbinar-binar menyaksikan kepingan salju jatuh dari langit.

“Cantik sekali bukan?”

“Ya, cantik sekali.” Ucap Keith namun pandangan matanya hanya tertuju pada Claire yang kepalanya naik turun mengikuti salju yang berjatuhan.

“It’s the first snow.”

“Oh ya? Benarkah?” Keith mengangguk, mengusap kepala Claire lembut yang menatapnya antusias.

“Wah, seketika aku merasa beruntung karena bisa menyaksikan salju pertama. Kapan ya terakhir kali aku menikmati salju seperti ini?”

Pandangan keduanya bertemu dalam hening, namun saat perlahan jari-jemari Keith mengusap pipi Claire hangat, wanita itu tersenyum lagi.

“Itu tidak penting lagi. Karena sekarang aku bisa menikmatinya denganmu. Bukan begitu?”

Keith mengangguk, membiarkan Claire mengalungkan kedua lengannya di lehernya.

LOVE AGAIN - END of Season 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang