08. fetus

613 71 10
                                    

"Siapapun tolong aku..."

.

.

triple update hehehe
takut drafnya hilang lagi

.

.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.


.

.

"Papa." Sunghoon tersentak mendengar suara anak kecil memanggilnya. Wajah kecilnya mulai menerawang ruangan gelap itu dengan takut. Ia semakin meringkuk memeluk dirinya sendiri.

"S-siapa.. jangan ganggu aku."
"Papa ini aku dan adik, kami datang untuk menemani papa."

Sunghoon menyipitkan kedua netranya cahaya bulan itu mulai memantulkan sinar sangat cantik. Samar-samar ia melihat siluet dua batita, keduanya bergandengan tangan satu sama lain. Setelah kunang-kunang melewati bagian kepala keduanya barulah Sunghoon tersentak ketakutan melihat wujud asli kedua batita itu.

"Papa aku kakak dan yang kecil ini adik, kami anak papa." Salah satu batita yang kecil itu mendekat kearah Sunghoon merentangkan tangannya minta digendong.

"Papa adik mau peluk."
"BERHENTI DISANA!! JANGAN GANGGU AKU TOLONGG!! TOLONG!!"

Sunghoon terus memukul pintu meminta pertolongan. Bagaimana Sunghoon tidak takut, kedua batita itu tak memiliki wajah sama sekali hanya bentuk janin yang belum sempurna. Gumpalan daging yang menyeramkan dan memiliki mulut.

"TUAN SELAMATKAN AKU, AKU MOHON!!"
Batita kecil itu berlari memeluk kakaknya, menangis begitu pilu dan tersedu-sedu mendengar penolakan dari papanya.

"Papa selalu bilang menyayangi kami tapi mengapa papa tidak mau memeluk kami? Apakah karena wajah kami yang menyeramkan pa? Apakah jika kami mati saat wajah kami sudah terbentuk sempurna papa mau memeluk kami? Papa... maafkan kami karena menakuti papa.. maaf."

Si kakak memeluk adiknya begitu erat, menumpahkan kesedihannya. Ia berpikir ketika ia muncul dihadapan sang ibu, pria itu akan menyambutnya dengan hangat. Namun semua anggapannya salah. Pria manis itu menolak kehadirannya dan juga adiknya.

Sunghoon kembali meluruh menangis pilu. Perlahan ia kembali menatap kedua batita yang tengah menenangkan satu sama lain. Sunghoon menyadari mungkin benar kedua batita itu adalah calon anak-anaknya yang meninggal dalam kandungan.

Please love me, Jake Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang