Jika hidup manusia bagaikan sebuah cerita dongeng yang diawali oleh pada zaman dahulu dan diakhir dengan taman. Apakah kehidupan manusia itu memiliki pesan moral yang bisa diambil manusia lain? Jawaban nya, tergantung bagaimana manusia melihat cerita itu. Sebagian orang akan menghina, dan orang lain akan mencoba bersimpati. Tapi, ada kah yang benar-benar menjadikan cerita seseorang sebagai pembelajaran untuk hidup nya? Jawaban nya sama, tergantung pandangan manusia itu sendiri.
Itu lah kalimat yang dibaca Aklesh disebuah buku yang baru saja dia beli tadi saat pulang sekolah.
Jarang dia mencoba merunung seperti ini, saat hidup nya yang tanpa henti diberi kejutaan. Dia sadar akan satu hal.
Di kehidupan sebelum nya, dia tidak merasa seberuntung sekarang. Kesadaran nya akan sesuatu yang terasa asing, baru saja dia sadari di kehidupan ini.
Saat disana dia tidak pernah benar-benar memiliki rumah untuk kembali. Hanya sebuah bangunan tertutup atap tanpa sedikit pun rasa hangat bahkan sedikit rasa kasih sayang.
Pantas saja, rasa asing yang terus merasuk dada nya ini terasa manis dan diwaktu sama sangat pahit.
"Gw pikir, hidup gw dulu termasuk normal. Tapi, tau nya gw anak broken home juga" monolog Aklesh sambil bersandar dikursi nya.
Mata nya terlihat berkedip lambat menatap cahaya lampu dan buku yang sudah terbaca setengah itu dipangku dengan jari yang menahan lembaran halaman agar tidak membalik menuju halaman selanjut nya.
Di antara lamunan Aklesh, Suara ketokkan pintu terdengar lembut tapi menutut itu terbuka dengan suara khas pintu kayu.
"Kakak"
Aklesh menatap siapa pelaku yang memanggil nya itu sebelum tersenyum lembut.
"Kenapa, Lian?"
Killian tersenyum sebelum pemuda itu mengambil kursi didekat meja Aklesh dan menyeret nya kesebalah Aklesh.
"Sibuk, kak?"
Aklesh menjawab pertanyaa Killian dengan gelengan kepala.
"Udah ngerjain pr nya?"
"Udah. Di bantu Caleb tadi"
Aklesh menganggukkan kepala sebelum mengelus kepada Killian lembut.
"Jadi, ada yang mau diceritain?" Tanya Aklesh.
"Ada"
Dan mulailah Killian menceritakan banyak hal yang dia lalui pada hari itu. Sambil menampilakan banyak ekspresi yang berganti dengan cepat, sampai-sampai Aklesh dibuat bingung dengan cepat nya perubahan ekspresi Killian.
'Gw baru tau, kalau ekspresi manusia bisa cepat banget kaya gitu' batin Aklesh masih dengan serius mendengarkan cerita Killian.
"Terus kak Obsidian ngajari aku buat kue tapi bawah nya gosong, gara-gara aku ke bablas ngegosip ama Aksa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Akleshi? No, I'm Aklesh {END}
General Fiction⚠️ Region BL. Yang Homopobia silahkan menjauh ⚠️ Bagi Aklesh hidup nya terasa monoton, tidak ada tantangan atau pun kisah menarik didalam catatan hidup nya. Hidup seperti kebanyakan orang normal lain nya. Dan pada suatu hari, Dia tanpa sengaja menem...