Saat ini Ara sedang bersiap siap di dalam kamar nya,karena tadi mereka janji untuk jalan jalan malam ini.
Setelah siap Ara segera turun ke lantai dasar untuk menunggu Hugo menjemput nya.
Tak berselang lama sebuah notif masuk ke dalam ponsel Ara yang ia yakini pengirim nya tak lain adalah orang yang memang ia tunggu.
ugonyaara
"kamu udah siap?""iya,kamu dimana?"
"aku udah di jalan,tunggu ya sayang."
"okee aku tunggu."
"Love you queen."
Ara memegang pipi nya saat membaca pesan terakhir dari Hugo,ia tidak berniat untuk membalas nya lagi.
Ara berdiri dan hendak berjalan keluar ia berencana ingin menunggu Hugo di teras depan rumah nya namun saat membuka pintu ia kaget saat melihat seorang pria paru baya berdiri di depan nya Brian Winata Adijaya.
"Mau kemana kamu malam malam begini?" tanya pria tersebut yang tak lain adalah papa Ara.
"Hmm aku mau keluar bentar pah." Ucap ara pelan sambil menunduk.
"Sama siapa kamu pergi,sudah malam begini." Ucap papa Ara lagi.
"Aku pergi sama Hugo pah." Ucap ara sangat pelan.
Dari dulu Ara memang begini ketika di hadapkan dengan papa nya. Suara nya akan sangat kecil berbanding terbalik dengan papa nya yang selalu membentak Ara dan memarahi nya."Sudah masuk sekarang, kamu itu perempuan, pakai otak kamu untuk berfikir yang posotif jangan di gunakan untuk memikirkan pacar mu itu saja." Bentak papa Ara.
Ara semakin menunduk dengan air mata yang sudah mengalir deras di pipi nya. itulah ara ia akan sangat lemah ketika di hadapkan dengan papa nya.
"Tapi pah,aku cuman keluar bentar doang sama Hugo." Ucap ara.
"Masuk." Ucap papa Ara namun Ara masih tidak bergerak dari tempat nya membuat papa nya semakin emosi.
"MASUK SEKARANG QUEENSHA ZARA KIRANA." Teriak papa Ara membuat Ara segera lari dari hadapan papa nya menuju ke lantai dua tepat kamar nya berada.
Ara mendorong pintu kamar nya dengan sangat keras dan meluapkan semua air mata nya di dalam kamar itu yang menjadi saksi bisu kehidupan ara.
Ara kemudian mengambil ponsel nya kemudian segera menghubungi Hugo.
drttt
drttt
drttt
"Halo hei sayang kamu kenapa?" ucap Hugo panik saat mendengar isakan Ara.
"ugoo."
"heii its okay. udah jangan nangis lagi."
"kamu kenapa?"
"sayang."
"Queen."
Hugo terus berbicara namun tak mendapat balasan dari Ara ia hanya mendengar suara isakan gadis itu membuat hati Hugo terasa terhimpit batu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Does love make me stupid?
Teen FictionSeorang gadis yang selalu di juluki bulol oleh sahabat nya sendiri ;)