Shikamaru merebahkan tubuhnya disofa, ya rencana untuk kerja dirumah gagal total karena tiba-tiba client ada yang memajukan meeting nya jadi hari ini. Ya walaupun hari ini dia bisa menyaksikan betapa manis nya perlakuan Dai pada maid baru mereka - Hinata.
Tadi setelah sarapan pagi shikamaru sengaja melakukan pekerjaannya di ruang tamu, karena memang tujuanya kerja di rumah adalah untuk menyaksikan sendiri senyuman Dai seperti yang ibunya ceritakan tadi malam.
Jam 8 pagi, Hinata yang tidak dia lihat semenjak kejadian sarapan tadi terlihat meninggalkan kamarnya menuju kamar Dai.
Shikamaru terlihat seperti tidak perduli dengan keberadaan Hinata membuat Hinata hanya bisa menunduk tanpa berani menyapa shikamaru.
Setelah kira-kira 15 menit kemudian, Hinata terlihat turun sambil menggendong Dai yang sudah terlihat segar.
"Ayah?" Sapa shikadai sambil mengerutkan dahinya - sangat tidak ramah. Shikamaru tersenyum ternyata ibunya benar - shikadai mereka sudah kembali.
Shikadai turun dari gendongan Hinata dan menarik tangan Hinata berjalan kearah shikamaru.
Hinata menggigit bibir bawah nya menahan rasa takut dan gelisah nya, belum lagi jantungnya yang entah mengapa dia rasakan sangat berisik saat ini.
"Ayah tidak bekerja?" Tanya shikadai yang kini sudah duduk dipangkuan ayahnya.
"Hmm" jawaban andalan shikamaru.
Hinata meremat rok maid nya, dia makin gelisah karena saat ini jaraknya dari shikamaru hanya sejauh satu langkah. Dia takut membuat shikamaru marah lagi.
"Nee chan mau kemana?" Hinata yang tadi sudah beranjak terpaksa menghentikan langkahnya dan berusaha tersenyum semanis mungkin kearah Dai yang kini bahkan sudah berdiri dihadapan hinata.
"Neechan mau bikin sarapan buat Dai dulu ya." Kata Hinata lembut sambil mengusap kepala Dai.
"Dai ikut nechan aja." Kata Dai sambil menarik tangan Hinata.
"Dai-kun di sini aja yah temenin ayah." Kata hinata, dia mengerti kenapa saat ini shikamaru ada dirumah. Sangat terlihat jelas kelegaan dimata shikamaru saat melihat senyum shikadai, karena menurut nyonya nara, beberapa bualn ini shikadai jadi pendiam pada semua orang, termasuk ayahnya juga. Karena itu hinata yakin hari ini shikamaru kerja dari rumah untuk melepas rindu dengan shikadai.
"Ckk.. ayo ayah temanin dai di meja makan. Jadi Dai bisa bersama ayah dan juga neechan" Kata Dai sambil menarik tangan ayahnya.
"Ckkk.." response shikamaru namun beranjak juga menggendong Dai dan membawa tubuh mungil anaknya itu keruang makan.
Hinata merasakan pipinya merona karena membayangkan shikamaru akan memperhatikannya dari ruang makan saat menyediakan makanan di dapur.
"Dih, mikir apasih Hina.. Shikamaru ingat kamu aja nggak." Maki Hinata pada dirinya sendiri.
***
"Dai, ayah yang suapin aja ya." Shikamaru berkata, dia sangat tidak nyaman dengan posisi mereka saat ini. Hinata duduk sangat dekat disampingnya karena harus menyuapi Dai yang kini duduk dipangkuannya. Sementara dia berusaha fokus dengan laptopnya yang tadi sempat dia ambil dari ruang tamu.
Terus terang hormonnya dari tadi sangat terganggu dengan aroma lavender yang menyeruak sedari tadi dari tubuh Hinata.
"Tidak mau." Kata Dai yang kini fokus melihat jari ayahnya yang sedari tadi menari di keybord laptopnya.
Tubuh Dai terpenjara di tengah kedua lengan kekar ayahnya, hal itu menyebabkan Hinata harus selalu lebih mendekatkan tubuhnya kearah shikamaru untuk bisa menyuapi Dai.

KAMU SEDANG MEMBACA
[End] Its You
Fanfictionhanya tentang hyuga hinata dan nara shikamaru yang bertemu saat mereka sama-sama takut untuk mencintai lagi @credit pada semua pemilik picture yang aku gunakan di book ini tanpa izin.