dos

135 12 2
                                    

Duduk termenung tanpa memikirkan apapun adalah rutinitas dari pria tampan bernama Jeremiah. Hari ini pun begitu, bibirnya tak berhenti untuk terus menyesap vape rasa strawberry yang akhir-akhir ini membuat ia kecanduan.

Sepi, hanya angin berhembus menerpa wajahnya sebelum notifikasi dari teman kecilnya mendistraksi, Haris.

Dua kata yang membuat senyumnya merekah hanya dalam satu detik. "Dia balik."

Tanpa perlu bertanya pun, ia sudah tahu siapa yang dimaksud oleh temannya itu.

"Long time, Vier," ujar Jeremiah tersenyum.

...

Bibir Xavier terus menggerutu saat dua bubble chat menganggu dan menambah fikirannya.

"Apaan dah? So asik banget lu," mencak lelaki lucu sembari membalas pesan dari musuhnya itu.

"Taruhan? Apa manfaatnya buat gue anjirr."

"Lah iya, kabar anak Victor gimana dah? Belum ngabarin gue," bicara ia pada dirinya sendiri setelah itu dia chat salah satu temannya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"gila beneran," gumam Xavier tak percaya setelah membalas pesan dari musuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"gila beneran," gumam Xavier tak percaya setelah membalas pesan dari musuhnya.

Xavier mendengus kasar, sedang di sebrang sana tertawa kecil melihat balasan dari pujaan hatinya yang selalu membuat ia tertawa. "miss you Xavier," ujarnya menyesap vape yang ia rasa sudah tak menjadi candu lagi baginya sebab candunya yang baru, baru saja tiba.

flashback off

Seorang wanita berjalan ke tengah diantara mereka berdua satu aura yang penuh ambisi sedangkan satunya penuh dengan suka cita.

Saat bendera diterbangkan dan terjatuh kejalanan, keduanya menancapkan gas dengan cepat.

Jeremiah tertawa dibalik helmnya melihat ambisi Xavier untuk mengalahkan dirinya, hingga dia lupa bahwa lawannya ini sangat susah sekali ditebak. Dan benar saja, nyatanya kereta kuda Jere lebih mendahului Xavier dengan perbandingan yang kecil.

"Hi babe?" sapa Jere melepas helmnya menatap sang pujaan hati.

"Babe babe, gak kenal gue sama lu bangsat!" balasnya dengan marah, padahal sedikit lagi dia bisa menang melawan musuhnya itu.

Jere tertawa, menarik pinggang lelaki berkeras kepala. "Inget taruhan kita, sayangku," bisiknya ditelinga dengan pelan buat Xavier bergidik sebab kupingnya dengan sengaja digigit pelan.

"Sok asik anjing."

"Aku gak pernah main-main sama ucapan aku Vier," tegas Jere buat lelaki disebelahnya merinding akan aura dominannya.

"Iyaaa anjing iyaa, cukup ciuman kan?"

"Come to the place I sent."

"Lu jangan macem-macem bangsat!"

"Taruhan?" Goda Jere dan Vier tak bisa menolak akan taruhan yang membuat dirinya jatuh ke lubang buaya.

me: hal baik apa yg gue dapet?
jerk: Vier sayang, penawaran yang aku kasih bukannya menguntungkan?
me: kalo lu menang?
jerk: Kita ciuman
me: brengsek
jerk: Terserah, bukannya kamu untung kalau kamu menang?
me: fine, dan selamat menjemput kekalahan lu.
jerk: We'll see, Vier sayang.

....

haris caliev

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

haris caliev

©dkakfkk 2024

taruhan (harukyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang