MINGGU ujian kelulusan akhirnya tiba. Taeyong untuk pertama kali sejak homechooling-nya, menginjakkan lagi kakinya dikelasnya yang riuh.
Seperti biasa, Taeyong memasuki kelas dengan ekspresi yang datar. Namun ketika pandangannya tertuju ke arah sosok Ten yang berada tepat didepan mejanya, membuat ia seketika gugup.
Ah, apakah sahabatnya itu marah padanya?
"Lee Taeyong?!" remaja dengan name tag Kim Doyoung berseru. Dengan segera mendekati sang empu.
Begitu tiba, menampar pelan lengan temannya. "Kau darimana saja selama ini, hah?! Aku sudah hampir melaporkan orang hilang kepada polisi jika saja Ten tidak menahanku!"
Kim Doyoung—teman Taeyong yang paling dekat dengannya selain Ten. Remaja berwajah kelinci itu juga menjabat sebagai Ketua Kelas.
Tak heran mengapa Doyoung berlaku agresif terhadap Taeyong. Selain khawatir ada sesuatu yang terjadi, sebagai ketua kelas yang peduli sesama teman meski ia terkenal garang, ia perlu tahu mengapa teman kelasnya itu tak hadir beberapa minggu terakhir.
"Aku hampir gila mencarimu!" gerutu Doyoung, kemudian menghembuskan nafas kasar.
"Sudah ratusan kali aku menghubungimu tapi kau selalu saja menolaknya! Hah, lagipula mengapa guru-guru disini tidak ada yang memberitahukan apapun?! Bahkan aku bertanya saja tak dihiraukan!" dumelnya tak berujung.
Menghela nafas, Taeyong menepuk bahu remaja Kim itu. "Aku akan menceritakan padamu nanti, sekarang sebaiknya kita duduk. Baekhyun ssaem sudah lama menunggu."
Mendengar balasan itu, seketika Doyoung tersadar bahwa dikelasnya sudah ada guru yang akan mengawas ujian mereka.
"Sudah selesai mengobrolnya?" tanya Baekhyun ssaem dengan senyum lembut, membuat Doyoung tersenyum tak enak sebelum bergegas ke tempat duduknya.
Sedang Taeyong kini menduduki diri di bangkunya. Pandangannya tertuju ke punggung Ten yang sedari tadi bergeming.
Sepertinya dugaannya benar, sahabatnya itu sedang marah kepadanya.
"Baiklah, ujian hari pertama kita akan dimulai. Siapkan alat tulis kalian."
"Baik, ssaem."
Taeyong akan berbicara kepada Ten selesai ujian nanti.
••••••••••
"Apa?" Jaehyun menatap datar ke arah Kim Yugyeom yang duduk dihadapannya.
Saat ini, kedua pria itu berada di kantin sekolah—Seobom. Merekalah yang mengantar Taeyong kesana, bahkan sedia menunggu sampai ujian si remaja selesai.
"Beberapa hari terakhir aku menemani Taeyong belajar, mengapa orang itu tak ada lagi dirumahmu?"
Sebelah alis Jaehyun terangkat. "Agaknya kau masih sangsi padanya."
Kening Yugyeom mengerut tak suka mendengar tanggapan Jaehyun. Bukannya menjawab, ini malah menghakiminya. Oh, sepertinya kau ingin di cook Jung Jaehyun.
"Kau!" Yugyeom menunjuk garpu kedepan wajah sang sahabat dengan tajam. "Tahu bagaimana rasanya dilupakan oleh sahabat semasa kecil hanya karna orang yang baru dikenalnya 5 tahun?!"
Tersindir, raut wajah Jaehyun seketika berubah. Dari datar, kini berubah penuh rasa bersalah. Lantas ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Itu... Aku minta maaf."
Berdecak, Yugyeom menarik kembali garpunya dan menusuk makanannya dengan sekali tusukkan.
YOU ARE READING
Little Nanny《Jaeyong》✔️
Paranormal[Fanfiction] [BL-Romance] ► Jaeyong ► bxb. gay ► if u homophobic, stay away and never read my story.