Chapter 05 : That's How It Ends

11 4 0
                                    

Pria ini menoleh menatap (y/n) yang tampaknya menyadari bahwa dirinya sejak tadi memandang keluar kedai.

"Apa yang kau lihat Osamu-san?" Tanya (y/n) yang sesaat kemudian ikut memandang keluar kedai dan seketika itu pula ekspresinya semakin sulit diartikan.

Surai abu tak berani berucap setelahnya dan membiarkan mereka kembali dilanda keheningan hingga keduanya keluar dan mengunci kedai tersebut.

"(y/n)." Panggil Kuroo tatkala mendapati gadis itu selesai dengan urusan pekerjaannya bersama Osamu.

(y/n) yang diam tak bergeming membuat Kuroo bergegas menghampiri kedua manusia ini.

"(y/n)." Panggil Kuroo seraya meraih tangan mungil gadis ini, interaksi keduanya tentu saja mengundang seribu tanya dalam benak Osamu, tapi sekali lagi Osamu bukan tipe orang yang peduli dengan urusan orang lain.

(y/n) tampak menghela nafasnya sesaat, "Aku tidak mau, tinggalkan aku sendiri." Jawab (y/n) tegas dengan sorot mata yang menatap ke arah lain.

"Dengarkan aku dulu (y/n)." Kuroo berucap dengan nada rendah, sekali lihat pun Osamu mengerti bahwa hubungan keduanya tengah tidak baik-baik saja.

"Maaf jika menginterupsi, tapi sepertinya ini sesuatu yang harus kalian selesaikan berdua jadi aku akan pergi dari sini, ja oyasuminasai." Osamu berucap seraya berlalu pergi dari sana sebelum akhirnya (y/n) tiba-tiba saja menarik lengan pria itu.

Kedua pria ini tampak terkejut dengan apa yang baru saja (y/n) lakukan, mereka sama-sama tak menyangka (y/n) akan bertindak seperti itu.

"(y/n)..." Panggil Kuroo kesekian kalinya.

Osamu menatap gadis ini penuh tanya, ia benar-benar tidak mengerti dengan apa yang gadis ini lakukan dengan menghentikan kepergiannya.

"Hn?" Tanya Osamu pada akhirnya dan tanpa disangka-sangka (y/n) justru tersenyum menatap pria itu.

"Maafkan aku atas keributan yang terjadi hari ini dan sepertinya besok aku akan izin bekerja."

Surai abu mengangguk mengerti, mau bagaimana pun sepertinya apa yang terjadi pada (y/n) hari ini erat hubungannya dengan pria surai hitam itu.

"Hn, daijobu." Balas Osamu singkat membuat (y/n) akhirnya melepaskan tangannya dari pria ini dan setelahnya Osamu pun lantas berlalu pergi dari sana.

Kepergian Osamu menyisakan (y/n) dan Kuroo yang sama-sama terdiam disana menunggu salah satu dari mereka bersuara.

Kuroo yang masih terdiam menarik (y/n) masuk ke dalam mobilnya, pria itu lantas melajukan mobilnya membelah dinginnya angin malam di musim gugur hingga akhirnya mereka berhenti di tepi jalan yang tampak sepi.

"Sudah sejak kapan?" Tanya (y/n) yang memilih menatap keluar jendela daripada menatap pria di sebelahnya ini.

Kuroo tampak meremas stir mobilnya, "Gomen (y/n)." Cicit Kuroo, membuat (y/n) jengah.

"Hentikan permintaan maafmu dan jawab pertanyaanku."

"Aku dan dia sudah bertunangan sejak setahun yang lalu."

"APA? KAU GILA?!"

(y/n) tercekat mendengar pernyataan Kuroo. Tentu saja karena hubungan aneh mereka juga berjalan sejak setahun yang lalu.

Gadis ini tampak memijat pelipisnya, ia benar-benar tak habis pikir dengan apa yang tengah terjadi saat ini.

"Gomen na (y/n)."

"Berhenti meminta maaf, ini bukan perkara yang akan selesai dengan maaf saja."

(y/n) memejamkan matanya seraya mengatur nafasnya yang memburu itu, kepalanya mendadak sakit memikirkan apa yang ia lakukan selama setahun ini dengan pria yang ternyata sudah bertunangan.

𝙃𝙞𝙧𝙖𝙚𝙩𝙝 (𝙈𝙞𝙮𝙖 𝙊𝙨𝙖𝙢𝙪 𝙓 𝙁𝙚𝙢! 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙚𝙧)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang