Chapter 04

763 126 6
                                    

Kenapa duke bantuin Carver....

.

Maaf kalau ada typo dan kata kata tidak jelas...

.

.

Author POV

Tuan duke ternyata tidak membawa Carver ke ruang kerjanya melainkan ke ruangan pribadi miliknya atau kamarnya.

"Tuan, kenapa anda membawa saya kemari?" Tanya Carver.

"Bersihkan dulu dirimu, kau terlihat sangat kacau. Oh dan jika kau membutuhkan baju ada di lemari sebelah kiri." Ucap Duke.

Carver memperhatikan pakaiannya

'Benar juga penampilanku sangat buruk.' Batin Carver.

Dia segera menuju kamar mandi dan membawa pakaian ganti

Tak lama dia keluar dari sana dan melihat duke duduk di sofa menunggunya

Di sana sudah ada teh dan beberapa camilan.

'Pakaian ini sangat pas seperti memang dibuat untukku.' Batin Carver.

'Kenapa ada baju sekecil ini di lemarinya? Mungkin ini pakaian lamanya.' Batin Carver.

"Ohh kau sudah selesai. Duduklah disini." Ucap Duke menyuruh Carver duduk di sampingnya.

Carver menurut dia duduk di samping orang paling kaya di kerajaan ini.

"Jadi, apa yang ingin kau sampaikan?"

"Te-terima kasih atas bantuannya hari ini tuan. Jika bukan karena anda saya tidak tahu nasib saya dan adik saya kedepannya." Carver duduk bersimpuh di lantai

"Saya akan melakukan apapun untuk membalasnya. Meski kemampuan bertarung saya menurun tapi saya masih bisa melakukan pekerjaan lain."

"Berdirilah, jangan duduk di bawah." Ucap duke.

Dia membantu Carver berdiri.

"Ada lagi yang ingin kau sampaikan?"

"Tuan, kenapa anda melakukan ini? Bukankah kita tidak saling mengenal secara pribadi. Atau apa anda menginginkan sesuatu dari saya." Ucap Carver.

"Benar, aku menginginkan sesuatu."

'Sudah kuduga tak ada pengorbanan yang gratis di dunia ini. Aku saja yang terlalu bodoh mengorbankan diriku tanpa mendapat balasan.' Batin Carver.

"Untuk sekarang hapus dulu air matamu." Lagi dan lagi duke memperlakukan Carver dengan lembut.

Dia membelai pipinya dan lanjut ke bibir.

"Tuan, jadi apa yang anda inginkan dari saya?" Tanya Carver.

"Arsen, panggil aku Arsen jangan tuan duke."

"Tapi..."

"Tidak apa, coba kau panggil namaku."

"Arsen."

"Bagus, dan juga mengenai kita tidak mengenal secara pribadi itu tidak benar. Aku sangat mengenalmu." Ucap Arsen.

"Bagaimana bisa anda mengenal saya? Bukankah kita jarang bertemu?" Tanya Carver.

"Itu rahasia, tapi aku mengenal semua tentangmu."

"Dan terakhir bayaran yang aku inginkan darimu adalah..."

"Saya siap melakukan apa saja."

Senyuman menghiasi wajah tampannya itu.

"Menikahlah denganku." Ucap Arsen.

Happy Ending For Second Male LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang