Chapter 09

686 98 7
                                    

Double up...

.

Maaf kalau ada typo dan kata kata tidak jelas...

.

.

Author POV

Di ruang kerja itu Carver dengan hati hati memilah surat dari tanggalnya

Untuk undangan dia pilih dulu dari waktu terdekat

'Disini banyak surat cinta dan beberapa surat untuk perjodohan. Sepertinya memang banyak orang yang lebih pantas bersama Arsen tapi kenapa dia malah memilihku.' Batin Carver.

'Kenapa wajah istriku terlihat sedih? Ada apa dengan surat itu? Aku akan membakar semuanya setelah ini.' Batin Arsen.

"Arsen, ada surat cinta untukmu." Ucap Carver.

"Berikan padaku." Ucap Arsen

Dia segera menghampiri Carver.

Carver pun memberikan beberapa surat cinta itu kepada Arsen.

'Sudah aku duga Arsen pasti menerima surat..." Carver seketika terdiam melihat Arsen justru membakar surat itu tepat di depannya dengan sihir api miliknya

Dulu Carver juga bisa melakukan hal seperti itu.

"Kenapa dibakar?" Tanya Carver.

"Karena tidak penting. Aku tidak akan tertarik dengan siapapun selain dirimu dan kedepannya jika ada surat seperti ini langsung dibakar saja." Ucap Arsen

"Ada undangan pesta ulang tahun raja." Ucap Carver sambil memberikan surat itu.

"Ayo datang ke pesta ini bersamaku." Ucap Arsen.

"Kenapa aku? Ada banyak bangsawan lain yang lebih pantas mendampingimu." Ucap Carver sambil menunjuk beberapa surat yang isinta hampir sama yaitu ajakan menjadi partner di pesta itu.

"Kau kan tunanganku jadi hanya kau satu satunya yang bisa menjadi partnerku." Ucap Arsen

"Tapi..."

Carver mengingat beberapa memori tak menyenangkan saat di pesta

Kebanyakan mereka akan mengunjingnya karena dia hanyalah bangsawan miskin yang menempel pada saintess kesayangan mereka

Meskipun beberapa masih ada yang memujinya karena dia bersikap baik tapi pada akhirnya ada kalimat andaikan dia terlahir di keluarga bangsawan kaya.

Apalagi saat dia sudah kehilangan semua kemampuannya

Mereka yang tidak menyukai Carver langsung menghinanya dengan terang terangan.

"Tapi, aku tak mau membuatmu malu." Ucap Carver.

"Mana mungkin aku malu berdampingan dengan orang secantik dirimu." Ucap Arsen sambil memegang pipi Carver.

"Kau harus percaya diri. Kau bukanlah Carver yang dulu. Sekarang kau adalah tunangan dari duke Castor, orang paling kaya di kerajaan ini. Kau bukan lagi orang yang mudah mereka tindas karena jika ada yang berani melakukan itu aku tak segan melakukan sesuatu kepada orang itu." Ucap Arsen.

"Mereka pasti akan ikut menghinamu karena kau dekat denganku. Aku tidak mau orang baik sepertimu dihina oleh mereka hanya karena diriku." Ucap Carver

"Perkataan itu lebih menyakitkan daripada terkena tebasan pedang." Lanjutnya

"Tenang saja, tidak ada yang berani menghinaku." Ucap Arsen.

"Jadi selama kau ada di dekatku aku akan menjamin bahwa tidak ada yang berani macam macam denganmu."

Happy Ending For Second Male LeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang