Eps 15

379 47 9
                                    

"Jimin!"

Jimin memandang Taehyung "Kenapa kamu mencariku?"

"Ayo, kita pulang."

"Tidak perlu. Aku akan kembali besok dan berkemas, aku tidak ingin tinggal di rumah itu lagi." Jimin secara naluriah mengusap perutnya, merasa sedikit tidak nyaman, ketika gadis kecil itu menekannya, dia sangat kesakitan.

Mungkin karena ekspresi Jimin yang begitu menyedihkan, Taehyung secara naluriah ingin menariknya kembali

"Jimin."

Taehyung tidak mengira Jimin akan menolaknya dan mendorongnya menjauh. Kekuatannya terlalu besar hingga membuatnya mundur. Untungnya, Jungkook mendukungnya.

"Jimin, apa kamu baik-baik saja? Apa ini karena terjatuh tadi?"

"Tidak apa-apa, ayo pulang." Jungkook mengangguk dan memeluknya dengan nada yang sangat memanjakan, "Oke, ayo kembali."

Taehyung tidak tahu kenapa, melihat keduanya bersandar begitu dekat, dia merasa sedikit tidak nyaman. Sehingga Dia segera mendorong Jungkook untuk menjauh dan memeluk Jimin

"Minggir!"

Jungkook tidak mengira Taehyung akan mendorongnya menjauh, suaranya agak dingin: "Taehyung?"

"Tuan Muda Jeon, Jimin ingin pulang. Aku akan membawanya pulang. Terima kasih telah menjaganya malam ini."

Mata Jungkook berubah dingin, tangannya terkepal erat, ini halaman depan asrama dan sudah lewat tengah malam.

"Tapi Jimin itu temanku."

Taehyung dengan dingin menatapnya: “Tuan muda Jeon, Jimin adik laki-laki ku. Jika dia datang ke asrama, dia akan mendapat masalah."

"Jimin? Apa kamu benar ingin pulang?”

Jimin yg dipeluk erat oleh Taehyung masih mencoba mendorong Taehyung dengan paksa. Tapi dia tidak melepaskannya. Dia bahkan memeluknya lebih erat hingga membuat perut Jimin sakit lagi.

"Baiklah, aku pulang dulu." Jungkook akhirnya pasrah dan meninggalkan dua orang itu.

Taehyung akhirnya melepaskannya. Jimin ingin memukulnya, tapi Taehyung menangkapnya

"Jimin, maaf, aku berbicara keras sore tadi."

"Taehyunh, tidak perlu bicara lagi, aku tidak ingin ikut pulang denganmu, jadi jangan mengikutiku lagi." Jimin berjalan kearah kakinya melangkah, tidak peduli kemana dia pergi asal itu bisa menghindari Taehyung.

"Jimin, aku benar-benar tidak bermaksud begitu tadi."

"Taehyung, kamu tidak perlu menjelaskannya, karena aku tidak akan memaafkanmu. Aku tidak ingin bertemu denganmu sama sekali.”

Taehyung melihat Jimin ingin berbelok di tikungan, akhirnya dia berjalan beberapa langkah ke depan untuk menghentikannya

"Jimin, ini sudah larut, bisakah kita pulang dan istirahat saja?"

"Minggir."

"Ikut aku pulang, kita bicara nanti." Taehyung menarik tangan Jimin kencang dan membawanya pulang.

Jimin semakin kesakitan. Dia berusaha menendang dan memukulnya. Keduanya terhuyung-huyung sepanjang perjalanan kembali ke tempat tinggal mereka. Seokjin yg sudah menunggu tersenyum dan menyapa.

"Jimin, kamu sudah kembali, apa kamu sudah makan? Taehyung akhirnya menemukanmu, masuklah untuk makan, aku akan memanaskan makanan untukmu.... Jimin, Minumlah air dulu.” 

Jimin mengambil segelas air itu dan melemparkannya ke wajah Taehyung. Seokjin terkejut, untungnya dia memberinya air hangat bukan panas atau dingin.

Taehyung mengangkat kepalanya untuk melihat ke arah Jimin

Pregnant With My Enemy (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang