7. Keputusan

90 14 0
                                    

Setelah mengungkapkan isi hati serta pikirannya saat ini, Nanao yang mendengar itu terperangah dan juga terpanah bukan main akan ucapan serta penjelasan Hikari barusan ini, dia tidak menyangka jika gadis yang ada di sampingnya saat ini benar-benar sangat bijak dalam memikirkan banyak hal dan bagaimana dia harus melangkah serta memutuskan.

Bahkan seluruh saudaranya yang mendengar penjelasan Hikari melalui drone milik Shion pun juga memikirkan hal yang sama seperti putra bungsu Keluarga Yozakura itu. Mereka mengerti akan perasaan Hikari jika dia salah mengambil keputusan dan langkah selanjutnya.

Karena untuk memutuskan hal seperti ini memang harus berhati-hati dan dipikirkan sebaik mungkin dengan segala resiko yang akan terjadi kedepannya, atau mereka akan salah langkah.

Nanao tersenyum.

"Itu hal yang wajar jika kau mengkhawatirkan banyak hal, Hikari. Aku mengerti."

Ucapan lelaki itu membuat Hikari menoleh dan keduanya adu pandang sejenak dalam diam sebelum akhirnya angin kencang mendadak muncul sehingga membuat keduanya terpekik ringan, Nanao sadar jika musuh datang saat ini dan dia merutuki dirinya sendiri dalam diam jika dia tidak sadar bahwa dirinya sudah diikuti sejauh ini.

Hikari juga langsung ngeh jika angin yang menerpa saat ini bukanlah angin biasa.

Sampai akhirnya sebuah tebasan dari kejauhan kini bergerak cukup cepat ke arah keduanya, Nanao yang tidak bisa berubah dengan kondisi nya saat ini karena dia tidak bisa sembarangan di area sekolah Hikari membuat gadis itu dengan gesit bergerak menjaga Nanao dan keduanya langsung menghindar dari tebasan itu, yang dimana tebasan itu langsung menciptakan ledakan cukup besar serta suara yang memekakkan telinga yang tidak bisa dihalau sama sekali.

Bahkan akibat ledakan itu juga terjadi getaran yang lumayan sehingga mengguncang bangunan yang ada didekat mereka dan semua orang yang mendengar suara ledakan disertai getaran itu juga kaget serta panik dibuatnya.

Keduanya tersungkur cukup jauh dari tempat duduk mereka barusan setelah Hikari berhasil bereaksi dengan cepat berkat instingnya yang langsung sadar akan apa yang terjadi.

"Kau tidak apa-apa, Nanao?!" ucap Hikari cemas setelah dia menjaga jarak sejenak dari lelaki yang ia selamatkan barusan ini setelah dia beringsut duduk, begitupun Nanao.

"A-- aku baik-baik saja, tapi lengan dekat pundak kirimu terluka, Hikari!" sahutnya.

Hikari yang tidak sadar jika dirinya terluka pun langsung menoleh ke sumber luka yang dikatakan oleh Nanao, dimana seragamnya sudah sobek begitupun lengannya yang juga robek cukup panjang disana tapi dia tidak sadar sama sekali sampai akhirnya luka robek nya mulai berdenyut hebat, Hikari kontan meringis kesakitan sambil menahan rasa sakit yang luar biasa yang kini tengah menjalar sembari menekan luka robeknya, yang dimana darah mengalir dari sana dan sudah mulai merembes ke seragamnya.

"Singkirkan tanganmu sejenak, Hikari! Biar ku sembuhkan lukamu!" ujar Nanao.

Hikari menuruti ucapan Nanao dan lelaki itu langsung menyembuhkan luka Hikari dengan cepat melalui uap obat yang keluar dari tubuhnya begitu gadis bersurai hitam yang ada dihadapannya ini menjauhkan tangan dari luka robeknya, hal ini akhirnya membuat gadis itu langsung menarik nafas lega begitu rasa sakit dari lukanya menghilang dan luka tersebut juga langsung sembuh begitu saja berkat Nanao.

"Terima kasih, Nanao." balasnya.

Nanao tersenyum sembari mengangguk ringan.

"Sudah tugasku, Hikari. Aku juga terima kasih karena kau sudah menyelamatkanku barusan. Reaksimu bagus sekali untuk menghindar dari sana." balas Nanao.

Hikari terkekeh.

"Berkat voli sih, ku akui. Reaksi menghindarku karena kebiasaanku ketika bertanding dilapangan." jelasnya singkat.

My Husband - Mission : Yozakura Family (Yozakura Shinzo x OC) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang