Chapter 6

284 25 0
                                    

Minggu yang benar-benar cerah, Ashley duduk di sebuah taman dipinggir kota sambil memeluk sebuah amplop coklat yang baru saja ia dapat dari rumah sakit. Ashley menundukkan kepalanya, sudah hampir setengah jam ia merenung sendiri. Justin bilang, ia akan datang menemui Asley setelah selesai dengan sesi pemotretannya. Ashley mengendus pelan, ia melirik jam tangannya, sudah jam 10 tepat. Sebentar lagi pasti Justin datang.

Ashley terkejut ada seseorang yang menutup kepalanya dari belakang, Ashley memegang jari jari yang menutupi pengelihatannya, ia merabanya pelan seakan menerka-nerka. Namun aroma maskulin khas yang menyeruak dihidung Ashley sudah menjadi jawaban dari siapa dibalik kejahilan itu.

"Justin... " Ashley menggerang kesal.

Justin melepaskan tangannya, lalu dengan sigap mengambil posisi duduk disamping Ashley.Gadis itu menaikan sebelah alisnya ketika melihat Justin tengah membawa sebuah gitar yang ia genggam ditangan kirinya. Justin memetik beberapa senar dari gitar itu lalu menatap Ashley dengan tatapan mengoda.

"Cepat mainkan lagu yang kau tulis untukku" Ashley menopang sebelah dagunya lalu menatap Justin dengan sedikit memerintah. Justin menggeleng pelan.

"tidak" tolak Justin dengan nada datar. Ashley memutar bola matanya kesal.

"tidak, sebelum kau berjanji aku membayarku untuk itu" Justin mengembangkan sebuah senyuman nakal, namun Ashley hanya membalasnya dengan tatapan bingung.

"kenapa aku harus membayarmu?"

"Karena aku adalah seorang selebriti" Justin mengendipkan sebelah matanya, membuat Ashley tertawa geli. Ashley menaikan kedua bahunya tak peduli.

"Baiklah, aku akan membayarmu" Jawab Ashley sambil mengeluarkan 1 lembar uang dolar dari kantungnya, ia menyodorkan uang itu pada Justin. Pria bermata hazel itu langsung terkekeh, ia mendorong uang itu pelan.

"Aku tak menyanyi untuk itu, aku ingin bayaran yang jauh lebih spesial dari pada selembar uang dolar, aku ingin bayaran seperti...." Jawab Justin sambil menaikan sebelah alisnya, ia menggerling nakal pada Ashley, membuas Ashley menelan ludahnya samar.

"Seperti apa?"

Justin menatap Ashley, kemudian jari-jarinya memetik beberapa senar gitar yang menghasilkan alunan melodi singkat yang begitu indah. Justin menarik nafas.

"Seperti, ciuman" Justin mengedipkan sebelah matanya. Gadis itu tersentak, ia membulatkan matanya. Justin begitu niat untuk membuatnya terlihat konyol. Ashley membasahi bibirnya kemudian kembali menelan ludahnya, ia langsung mengalihkan pandangannya ke langit yang cerah tak berawan.

"Kenapa? Keberatan?" Ada sebuah nada kecewa yang terlontar dari mulut Justin. Ashley masih mengatur nafasnya. Ia begitu gugup, sangat gugup ia sendiri tak tau kenapa, padahal mereka sudah pernah melakukan itu sebelumnya, tapi tetap saja, dari dulu sampai sekarang Ashley masih tetap merasa gugup.

Ashley menatap Justin lagi, ia tersenyum kemudian menggeleng. "Aku akan melakukannya, tapi setelah kau menyanyikan lagu itu untukku"

"Apa aku bisa memengang janjimu?" Tanya Justin mengintimidasi.

"Kau bisa memengang janjiku" Jawab Ashley tegas.

Justin mengembangkan sebuah senyuman yang begitu bahagia, senyuman yang bersifat seperti virus yang menyebar dengan cepat pada Ashley.

The Star (By Asa Bellia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang