perasaan baru? #5

47 5 0
                                    

Happy reading.
-
-
-
-

keduanya terdiam, tidak ada yang ingin memulai percakapan. tapi, pada akhirnya Dean memecah keheningan itu.

"ah. eve.."

"masuk aja.." ucap Dean memberikan jalan, mempersilahkan Evelyn untuk masuk kedalam. dibalas dengan anggukan dan senyumannya, Evelyn pun masuk. Dean menutup pintu, berjalan dibelakangnya.

Mereka berdua pun duduk di sofa. Evelyn meletakkan sebuah tas yang dibawanya tadi diatas meja. lalu membuka tas tersebut dan mengeluarkan isinya.

Ternyata isinya adalah keranjang berisi buah-buahan. Evelyn tersenyum, menatap Dean. "ini buat bapak.."

Dean terdiam sejenak, lalu tanpa sadar ia membakas senyuman Evelyn. menatapnya kembali, "ah iya. makasih eve."

"terus kalo diluar kantor.. panggil nama aja, jangan bapak. umur kita ga beda jauh juga kan?"

"boleh?" jawab Evelyn.

Dean mengangguk. lagi dan lagi, tanpa ia sadari senyumannya melebar.

"oke. Dean.." Evelyn terdengar seperti ragu-ragu saat mengucapkan nama Dean. yah, tentu saja. karena ini pertama kalinya dia memanggil Dean tanpa sebutan bapak seperti di kantor.

Dia cukup senang.

Dan entah mengapa, Dean pun senang mendengarnya. dirinya merasakan perasaan aneh, terasa menggelitik di hatinya.

Setelah itu.. mereka mulai berbicara tentang hal-hal santai dan menikmati waktu bersama.

Keduanya bahagia, terutama Dean. sudah lama dia tidak merasakan kehangatan seperti ini di rumahnya. rasanya seperti sudut sepi yang tidak pernah terlihat tiba-tiba saja tersorot cahaya kehangatan.

Waktu terasa berlalu begitu cepat. ini sudah hampir dua jam dari pertama Evelyn datang. yang tentu saja, Evelyn memutuskan untuk pulang.

"Dean, makasih ya udah ijinin aku ngobrol-ngobrol santai sama kamu."

"aku nikmatin banget waktunya."

"kapan-kapan kita harus ngobrol santai kayak gini lagi." Dean terkekeh, tersenyum. lalu mengangguk tanda setuju dengan perkataan Evelyn.

"iya eve, diusahain aja biar bisa ngobrol lagi selain di kantor."

"Emm, oh ya.. besok masuk kantor ngga?"

"masuk kok, udah jauh lebih mending dari kemarin-kemarin."

"oke deh. aku pulang ya, taksi aku udah di depan."

"ngga mau dianterin sama aku aja eve?" tanya Dean tiba-tiba, Evelyn terkejut.

"ya?.." Mendengar pertanyaan itu.. rasanya sangat ingin menjawab ya. tapi, dia merasa tidak enak karena Dean baru saja sembuh dari demamnya. yah, agar tidak merepotkan juga.

"gausah deann, gapapa."

Dean mengangguk, "yaudah. hati-hati ya." Evelyn tersenyum, membalikkan badan untuk pergi, namun Dean memanggilnya sekali lagi.

"eve.. tunggu. sini bentar."

tanpa ragu, Evelyn berbalik dan berjalan mendekat lagi kearah Dean lalu berdiri didepannya.

"iya?" Dean tersenyum kecil.. mengangkat tangannya, menyentuh rambut Evelyn dengan ragu-ragu. hanya menepuk-nepuknya lembut,tidak mengelusnya.

Evelyn yang menerima perlakuan tiba-tiba itu tidak bisa menahan rasa senangnya. wajahnya memerah seperti tomat. jantungnya berdetak kencang, ini.. tidak aman. dia harus segera pergi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Selalu Kamu. || [GXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang