43. Akhir dari semua

2.4K 292 78
                                    

Happy Reading!!
.
.
.
.
.

Pagi ini air hujan berlomba lomba untuk turun ke bumi, tanah yang basah karena air, jalanan dan pepohonan yang juga basah, udara yang sejuk yang ini membuat semua orang terbelai dengan selimut mereka..

Seorang wanita paruh baya yang sudah bangun dari tidurnya memutuskan untuk ke dapur untuk menyiapkan sarapan pagi bagi anak anak dan suami tercintanya..

"Huhh... sarapan udah, tinggal bangunin anak anak lagi" gumam nya sembari berjalan menuju kamar anak anaknya

"Kak mama masuk ya"

Tidak ada respon dari sang pemilik kamar, indah masuk dan membuka gorden yang langsung menampilkan langit yang masih sedikit gelap karena awan hitam yang masih menyelimuti langit..

"Bangun yuk, sarapan"

"Emmmh, iya maa ashel udah bangun kok" ucap ashel sambil mengucek ucek matanya

"Jangan di kucek matanya kak, ntar merah"

"Bantuin mama bangunin adek adek mu ya" lanjut indah yang di angguki ashel

"Ashel cuci muka dulu ya ma"

"Iya sayang" indah keluar dari kamar ashel dan menuju kamar lulu yang tak jauh dari kamar ashel

"Kak?" Panggil indah setelah menggetuk pintu kamar lulu

"Iya maa lulu udah bangun" jawabnya

"Turun ya kita sarapan"

"Oke ma bentar" jawab lulu

Indah berjalan ke arah kamar flora, indah pikir flora pasti sudah bangun karena selama ini dia paling cepat bangun.

"Mplor..." panggil indah yang tak mendapatkan respon dari sang pemilik kamar

"Mama masuk ya" ucapnya dan masuk ke kamar anaknya itu

"Hemm pantes ga ngejawab, masih bergulung gini ternyata" ucapnya setelah melihat flora yang masih bergulung di selimutnya

"Mplor.. bangun yuk"

"Emmh maaa dingin ih" leguh nya

"Sarapan dulu yuk, mama masak yang anget anget"

"Iyaa maa 5 menit lagi" jawabnya

"Bangun dulu nak" ucap indah sembari mengusap kepala flora

"Iyaa maaa" pasrahnya

"Tolong bangunin adek adeknya ya" pinta indah yang di angguki flora

Indah memutuskan untuk turun ke bawah menuju dapur guna memastikan masakan yang ia buat tadi.

Dari jauh indah sudah mendengar suara isakan anak kecil yang sangat ia kenal, suara itu semakin lama semakin dekat, dan benar saja oniel tiba di dapur dengan menggendong ribbi di pelukannya..

"Nah itu mama" ucap oniel

"Kenapa mas? Kok ribbi nangis" tanya indah sembari mengambil alih gendongan ribbi

ONDAH FAMILYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang