Kisah Singkat

14.5K 75 0
                                    

Kisah singkat mereka aing tulis dalam bentuk cerita tanpa dialog aja ya... kalo pake dialog nanti kebanyakan...😁

Oh iya, mon maap ya kalo kisah singkat ini rada ga masuk dengan sinopsis...  😁


Tama Jhanuarian Saputra, mahasiswa Teknik Arsitektur dan Perencanaan Perkotaan di salahsatu universitas di Jogja yang memiliki banyak prestasi dan disegani di jurusan ataupun di almamaternya yang saat itu baru di wisuda sebagai sarjana langsung ditunjuk oleh Kaprodi (kepala program studi) untuk menjadi Asisten Dosen mata kuliah umum Statistika Data di angkatan almamater yang pada saat itu sedang menduduki semester 3. Meskipun Tama tidak berniat menjadi akademisi, ia tetap menjalankan pekerjaan yang ditugaskan oleh Kaprodinya tersebut.

Saat menjadi asisten dosen, Tama dinilai sebagai sosok tegas dan blak-blakan saat mengajar dikelas. Ia begitu to the point dalam memberikan teguran ataupun kritik. Bahkan ia tak segan memberikan nilai yang buruk apabila mereka memiliki aktivitas dan kinerja yang buruk dikelas. Maklum, orang teknik dikenal rata-rata idealis & blak-blakan. Sebenarnya ia orangnya santai dan humoris jika mengenalnya lebih dekat, namun karena sifat dominannya membuat semua mahasiswa sangat segan dan tunduk pada instruksi yang diberikan oleh Tama, meskipun ada beberapa dari mereka tidak menyukainya. Dosen pengampu dari mata kuliah tersebut sangat mempercayakan kelasnya kepada Tama sehingga jarang masuk dan memberikan sepenuhnya kelas tersebut kepada Tama.

Yulianna Anindita Anjani, seorang mahasiswi cantik jurusan Matematika MIPA yang terkenal cegil, tomboy, dan tengil ini tidak menyukai Tama ketika dikelas. Cewe yang memiliki sifat dominan dan sering ngomong kasar kepada teman-temannya dikelas ini sempat beberapa kali menyuruh teman-teman cowonya untuk menghajar asisten dosen tersebut diluar kelas atau perkuliahan. Namun mereka semua tidak ada yang berani meskipun diluar perkuliahan karena Tama memiliki kharisma yang kuat dan banyak teman-teman tongkrongannya diluar kampus. Ya, Tama memiliki sikap sopan santun yang baik dalam kampus maupun dalam bermasyarakat sehingga ia memiliki relasi pertemanan yang luas, bahkan sekelas preman dan orang jalanan pun berteman dengannya. Selain itu, Tama memiliki postur tubuh yang tinggi kekar dengan tinggi badannya sekitar 184 cm. Postur badannya inilah yang membuatnya juga ditakuti oleh orang-orang disekitarnya

Singkat cerita, pada akhirnya Anna sendiri yang mencoba menaklukan Tama. Ia berniat memacari asisten dosennya tersebut, dengan harapan dapat mendominasi dan memanipulasi apapun dari Tama ketika ia telah dekat dengan kakak tingkat yang menjadi asisten dosennya tersebut. Ia mencoba mendekatinya dengan meminta bantuannya dalam mengerjakan tugas kelas di luar kampus. Tama yang santai dan asik ketika di luar kampus pun membantunya dalam mengerjakan tugas wanita itu. Bahkan ia mengajarkan trik-trik cepat dalam perhitungan statistika kepadanya.

Berpikir triknya berhasil dalam menaklukan Tama, ia kemudian melancarkan aksinya yang lain yakni dengan mengajaknya berkencan. Tama pun menyetujuinya dan mereka berkencan, Anna diajak keliling oleh Tama jalan-jalan menggunakan motor melewati Malioboro. Mereka kemudian duduk di kafe untuk lebih banyak berbagi cerita, hobi, dan pengalaman. Tak jarang Tama memberikan perhatian, apresiasi, dan sentuhan fisik kepada Anna sehingga ia membuat cegil itu baper. Tama juga memiliki kharisma dan aura dominan yang sangat kuat sehingga membuat mahasiswi cegil yang berusaha menaklukannya tersebut harus mengakui kekalahannya dan terbuai oleh kharisma seorang Tama. Yang membuat Anna tak habis fikir adalah Tama sangat santai menikmati permainannya dan tidak pernah terlihat bahwa ia sedang dijebak olehnya.

Semakin lebih jauh mereka mengenal pada akhirnya semakin akrab. Tama terkadang menawarkan bantuan untuk pengerjaan tugas matkulnya ataupun matkul lain kepada Anna dan ia sangat senang pada hal itu. Inilah yang membuat Anna semakin takjub dan pada akhirnya jatuh cinta sepenuhnya kepada Tama. Ia yang awalnya hanya main-main dan berniat menjebak asisten dosen tersebut pada akhirnya harus mengakui bahwa dialah yang jatuh cinta kepadanya. Bahkan tak jarang ia sering bercerita dan curhat tentang kehidupan pribadinya kepada sang kating, bahkan ia akhirnya mengakui bahwa ia ingin menjebak sang asdos sambil menangis. Tama sebagai asdos sekaligus kating menanggapi hal tersebut dengan santai, ia bahkan memberikan arahan dan motivasi kepada adik tingkatnya tersebut agar kehidupannya menjadi lebih baik. Arahan yang diberikan Tama tersebut didengar baik-baik oleh Anna dan akhirnya berdampak pada kehidupannya, ia yang dulu dikenal sebagai cegil dan sering berkata kasar kepada teman-temannya berlahan menjadi kalem, ramah, dan berusaha menjaga ucapannya. Hal ini membuat teman-temannya heran dan bahkan mempertanyakan perubahan dirinya itu. Anna hanya beralasan bahwa dia sedang berhijrah.

Singkat cerita, Tama akhirnya menyelesaikan tugasnya sebagai Asisten Dosen dan ia tidak memperpanjang kontraknya sebagai asisten karena ia akan segera berkarir sebagai tenaga profesional. Dua bulan selepas menjadi asisten dosen, Tama di terima sebagai Junior Architect di perusahaan konsultan ternama di Jakarta sehingga ia harus pindah kesana. Kepindahan Tama ini membuat Anna sangat sedih dan ia memutuskan untuk semakin giat dalam berkuliah dan mendalami ilmu statistika terapan dan riset yang dianjurkan Tama pada dirinya. Katingnya itu sangat senang dan mendukungnya jika ia memiliki value dan passion dibidang akademisi.

Anna sangat bersyukur mengenal hingga memiliki hubungan yang baik dengan Tama. Meskipun ia bersifat agresif, tidak sopan, dan selalu menjadi pihak yang mendominasi dalam hubungan sebelumnya, ia ingin sekali mendapatkan pasangan hidup yang percaya diri, berkharisma, dan lebih dominan darinya. Dia berharap pasangan hidupnya nanti dapat membimbingnya lahir dan batin, dunia dan akhirat. Dia juga tidak menyangka, kating yang dulunya ia benci ternyata sangat humble, santai, dan pengayom bahkan menjadi pembimbing dan motivator dirinya dalam dunia akademis maupun kehidupan pribadinya. Hingga pada kelulusannya Anna berhasil meraih gelar Lulusan Almamater Terbaik dengan predikat Summacumlaude dengan IPK 3,96. Tentunya, Anna sangatlah berterimakasih kepada katingnya tersebut berkat motivasi dan arahan yang diberikan kepadanya. Oh iya, mereka akhirnya berpacaran setelah kurang lebih 1,5 tahun menjalani HTS sebagai kakak adek yang dimulai semenjak Tama pensiun sebagai Asisten Dosen. Ketika dapat jadwal libur, Tama sering berlibur ke Jogja dan mengajak Anna jalan-jalan. Bahkan ia sering mengajak Anna menginap dan bermalam di tempat wisata.

Setelah beberapa tahun mengejar karir sebagai Arsitek profesional dan memapankan diri. Tama akhirnya melamar Anna dan menikahinya setelah 1,5 tahun berpacaran. Mereka sudah mengenalkan kepada orang tua masing-masing dan kedua orang tua mereka setuju dan meminta agar mereka segera menikah. Tama berbicara langsung didepan orang tua dan anggota keluarga Anna bahwa dia mencintai anak mereka dan akan bertanggung jawab atas kehidupannya, ia juga memohon izin kalau ia akan membawa Anna tinggal bersamanya di Jakarta setelah menikah. Mereka akhirnya menikah di usia yang cukup muda, Tama berusia 25 tahun sedangkan Anna berusia 22 tahun. Bagi Anna, meskipun usianya masih sangat muda untuk menikah ia sangat yakin bahwa dirinya akan selalu menjadi istri yang baik bagi Tama, kakak tingkat yang dicintainya. Sebelum dinikahi Tama, Anna sempat bekerja sebagai asisten dosen di jurusannya namun ia memilih mundur karena mengikuti suaminya. Ia kemudian ikut Tama ke Jakarta dan tinggal di rumah minimalis yang berada di komplek perumahan yang tak jauh dari pusat kota.


Mon maap penyusunan katanya rada belibet ya guys... 😁
Tengkyu ya bagi yg udah baca, komen, atau vote cerita singkat ini..

Oh iya, ini ada ilustrasi ngegambarin karakter Anna dan Tama pas masih jadi mahasiswi dan asdos ya... 😁😁

Anna saat masih menjadi mahasiswa(sumber : seaart

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anna saat masih menjadi mahasiswa
(sumber : seaart.ai)


Tama saat menjadi Asisten Dosen(sumber : seaart

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tama saat menjadi Asisten Dosen(sumber : seaart.ai)


My senior HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang