By author : Aku ga nyangka vote bisa sampe 21 wkwkwwk... Tengkyu yaa para audien... 😁❤️
Btw bab ini dah jadi tapi masih versi kasarannya doang yakk... Bakal ada revisi2an lagi wkwkwk...
Masih bingung milah2 kata2nya.. 😂
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Cok, gimana kapsul gua?" tanya Tama kepada seseorang disalahsatu praktek dokter.
"Udah nih"
Orang itu memberikan kapsul berwarna merah yang ternyata ramuan yang di pesan oleh Tama.
"Oh iya, isi kapsul ini taburin aja ke makanan atau minuman bini lu. Ga lama langsung ngefek" kata orang tersebut.
"Nih kapsul bisa percepat proses dari proses normal. Kalo proses normalnya bisa sampe 2 mingguan, dengan kapsul ini prosesnya bisa lebih cepat sekitar beberapa harian doang" tambah orang tersebut.
"Oh iya gua lupa, nih ramuan ga ada efek samping dan ga ada penawarnya. Jadi seumur hidup berdampak di bini lu. Nanti juga bakal ada dampak lain sehabis bini lu lahiran" tambah lagi orang tersebut. Tama mengangguk mengerti.
Kemudian, Tama bergegas pulang ke rumah karena hari sudah menjelang malam dan istrinya dirumah sendirian. Tak lupa ia membelikan soto ayam langganan untuk istrinya yang sudah menunjukkan gejala ngidam.
Ia juga tak lupa mencampurkan bubuk kapsul tadi ke dalam soto ayam untuk istrinya saat masih di tempat warung soto ayam tersebut.
....
5 hari kemudian...
"Hueeeeekkkk.... hueeeeekkk..."
Sudah sekitar 2 harian ini Anna tidak fit, ia mengalami meriang dengan sedikit mual dan muntah. Meskipun begitu, ia tetap menyiapkan sarapan dan bekal untuk Tama seperti hari-hari biasanya. Namun, pagi hari ini Anna dalam kondisi yang sangat tidak fit. Ia tiba-tiba demam, mual dengan muntah yang cukup sering, dan tak tahan aroma-aroma tertentu yang menyengat.
Sementara Tama bersiap kemudian ia menyantap sarapan yang disiapkan Anna dimeja. Setelah dia menghabiskan sarapannya. Dia mencari Anna untuk pamit pergi bekerja.
"Adek... " Tama memanggil-manggil Anna.
"Iya kak...hueekk..." sahut Anna dari kamar mandi.
"Masih demam ya dek? Mual masih?"
Tama sambil meraba-raba pipi Anna untuk memastikan kesehatan istrinya yang ternyata tubuh istrinya masih hangat dan tidak fit seperti hari-hari sebelumnya.
"Masi muaall kak.. uhuk... uhuk.. tapi gapapa keknya. Adek aja yang kurang istirahat.." jawab Anna dengan suara dan nafas pileknya. Ia memastikan dirinya baik-baik saja.
"Kakak beliin obat dulu ya.." Tama langsung bergegas ke Apotek didepan komplek. Setelah mendapatkan obatnya, Tama bergegas mengantarkan obat kerumah.
"Obatnya diminum ya dek, kakak kerja dulu" pinta Tama. "Kalo ada apa-apa telpon kakak" tambahnya.
"Iya kak... Makas... Hueeekkk.." lagi-lagi Anna muntah namun yang dimuntahkan hanya air liurnya saja. Tama kembali menanyakan keadaan istrinya itu yang kemudian di jawab oleh Anna yang mengatakan dirinya tidak apa-apa.
"Dek, diminum yaa obatnya.. Kakak letakin diatas meja makan.. Adek full istirahat aja seharian ini.. " pinta Tama sambil mengelus rambut pirang istrinya. Anna mengangguk.
"Bekalnya udah kak?" tanya Anna. "Udah dek" jawab Tama.
"Kakak pergi kerja dulu ya, Assalamualaikum" ucap Tama sembari bergegas menuju motor dan berangkat.

KAMU SEDANG MEMBACA
My senior Husband
FanfictionCerita keseharian Tama dan Anna, pasangan muda yang harmonis dan penuh fantasi. Anna yang berusia 22 tahun dan baru saja menyelesaikan pendidikan sarjananya itu dipersunting oleh Tama, kakak tingkat almamaternya sendiri yang telah bekerja sebagai ar...