basket

37 32 15
                                    

Kinan dan teman temannya sekarang sudah memasuki kelas 11

Sekarang Kinan sedang bermain basket di lapangan dan didukung oleh teman temannya.

Banyak yang menyoraki Kinan di lapangan karena Kinan terlihat sangat keren dan juga ia jago bermain basket.

"Kak Kinan keren banget ga sihh?"
"Iya keren banget"
"Pokoknya kak Kinan punya ku"
"Mau jadi kaya kak Kinan juga deh"
"Kinan emang secantik ituu"

Begitulah kira kira teriakan dari para fans nya Kinan.

Pertandingan pertama sudah selesai dan Kinan langsung berlari ke arah teman temannya.

"Capek ga nan?" ucap Kila

"Pake nanya lagi lo, liat gue basah banget ini" ucap Kinan

"Fans lo gila banget nan" ucap Clara

"Iya njir, teriak teriak mulu dari awal pertandingan sampai selesai" ucap Lidya

"Biasalah, orang keren" ucap Kinan dengan PD nya.

"Jujur, iya sih" ucap Kila mengakui kalau Kinan emang keren.

"Eh tau ga?" ucap Lidya

"Engga" ucap mereka kompak.

"Yaudah gue juga gatau" balas Lidya.

"Apasih lid, gajelas anjir" ucap Kinan.

"Canda canda, tadi ada yang ngasi bunga nih ke Kinan, ada suratnya juga" ucap Lidya

"Baca dong nan, gue kepo" ucap Lidya lagi.

"Disuratnya ada tanda love loh nanon" ucap Clara sambil tersenyum menyebalkan.

"Siapa yang ngasih?" ucap Kinan.

"Ada cowok, gue ga pernah liat sih" ucap Lidya.

"Anak baru kah?" tanya Clara lalu ia melihat ke sekeliling mereka.

"Iya kayanya sih" ucap Lidya menjawab pertanyaan Clara.

"Bacain kil, gue capek" ucap Kinan dan memberi surat tersebut ke Kila.

"Nan, gue pernah ketemu lo sebelumnya tapi gue ga mau ngasih tau gue siapa, intinya kita pernah ketemu. Gue liat ada beberapa persamaan antara lo dan temen gue dulu. Pertama, wajah kalian sama. Kedua, nama kalian juga sama. Ketiga, Kalian juga sama sama suka basket. Gue ga tau ini kebetulan atau engga, tapi kalau ngeliat lo, gue berasa ngeliat temen gue dulu" isi surat yang dibaca oleh Kila.

"Ini kebetulan ga sih?" tanya Kila.

"Kebetulannya banyak banget woi" ucap Lidya.

"Iya sih, atau mungkin lo beneran temen lama yang dia bilang itu?" tanya Kila penasaran.

"Kalau iya lucu banget ga si? sahabat yang lama pisah disatuin oleh disekolah, kaya di novel novel gitu loh" ucap Lidya.

"Mungkin kebetulan doang itu" ucap Kinan yang sebenarnya juga bingung ada apa dengan 'kebetulan' yang disebutkan disurat tadi.

"Yaudah, ayo beli jajan di kantin, sebelum pertandingan selanjutnya dimulai" ucap Clara.

"Iya ayo" ucap mereka.

Mereka pergi ke kantin tanpa sadar ada seseorang yang memperhatikan mereka dari dekat lapangan, lebih tepatnya memperhatikan Kinan.

Saat melihat Kinan dan teman temannya sudah jauh, ia baru keluar dan ingin menuju kantin juga.

Ia melihat Kinan dan teman temannya bercerita di meja dan seseorang itu terus memperhatikan Kinan.

Kinan ternyata sadar ada seseorang yang sedang memperhatikan nya di meja ujung, lalu Kinan sengaja pergi ke toilet untuk memastikan ia sedang di ikuti atau hanya firasatnya saja.

"Eh gue ke kamar mandi bentar ya" ucap Kinan.

"Iya iya, cepat ya" ucap Kila dan hanya diberi acungan jempol.

Lalu Kinan berjalan ke arah toilet dan benar ternyata ia sedang diikutin.

Saat di tempat yang sepi ia memakai kesempatan itu, ia berbalik dan menyudutkan seseorang yang mengikutinya.

Seseorang itu terkejut dan ingin kabur, namun ia tertahan oleh Kinan.

"Mau lo apa sih? ngikutin gue mulu" ucap Kinan kepada pria yang memakai hoodie itu.

"Perasaan lo aja kali, gue ga ada ngikutin lo" ucap pria itu sambil menetralkan detak jantungnya.

"Jelas jelas lo ngikutin gue, udah gue perhatiin dari kantin tadi" ucap Kinan.

"lo mau apa? jawab gue, jangan diem aja" ucap Kinan lagi.

Dan pria itu masih diam menunduk dan tidak menjawab pertanyaan Kinan.

"Oh lo ga mau jawab? buka Hoodie lo, biar gue bisa liat muka lo dengan jelas" ucap Kinan.

"Ga, gue ga mau" balasnya.

"Buka atau gue tarik?" ucap Kinan dengan kesal.

Lalu pria itu membuka Hoodie nya dan ternyata itu adalah orang yang menabraknya di kantin kemarin.

Kinan menghembuskan nafasnya dengan kasar.

"Lo lagi lo lagi, urusan kita kemarin udah selesai jadi ngapain ngikutin gue? naksir lo sama gue?" tanya Kinan.

"Gue cuman penasaran se populer apa lo disekolah, fans lo di lapangan tadi banyak banget keliatannya" ucap Jeff.

"Masa? gue ga percaya" ucap Kinan sambil menaikkan satu alisnya.

"Iya itu doang, ga ada maksud yang lain" ucap Jeff.

"Awas aja lo" ucap Kinan dengan mata sinisnya.

'bohong, gue pengen merhatiin lo, lo beneran temen gue dulu ga sih?' ucap Jeff dalam hati sambil melihat Kinan yang sudah jalan menjauh.

'kalaupun bener kayanya lo udah ga kenal gue lagi' pikirnya.

TBC...

pls ini ceritanya membosankan ya?
aku gatau caranya bikin ceritaa
ada yang mau kasi saran?

vote yaa, biar aku semangatt

Bertemu kembali?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang