Sebelumnya

44 36 25
                                    


Sore hari.

Saat di sore hari, Jeff dan Kinan biasanya bermain bersama, seperti bermain sepeda, bermain bola basket, bermain raket, dll. Mereka biasanya bermain di depan komplek rumah mereka.

"Kinan ayoo kejar abangg" ucap Jeff sambil membawa sepedanya dengan cepat.

"Abangg, tungguin Kinann" ucap Kinan sambil mengejar Jeff.

Kinan sudah tidak sanggup lalu ia terjatuh karena kelelahan.

/brakk

Jeff reflek menghadap ke belakang.

"Eh Kinann" ucap Jeff dan tergesa-gesa membawa sepedanya berbalik ke arah Kinan.

"Duh Kinan maafin Abang, harusnya tadi kita ga usah balap"

"Ayo Abang anter pulang, naik sini ke sepeda Abang" ucap Jeff

"Terus ini sepeda Kinan gimana?" ucap Kinan melihat sepedanya.

"Nanti Abang suruh Ayah yang ambil" ucap Jeff lalu membantu Kinan naik ke sepedanya.

***

Saat sampai dirumahnya Jeff, ia langsung memanggil bundanya untuk mengobati luka Kinan.

"Jeff, udah bunda bilang kalau naik sepeda pelan aja jangan ngebut, liat tuh Kinan nya jatuh kan" ucap bunda Jeff yang bernama Syifa.

"Maaf bun, Jeff kira Kinan ga bakalan jatuh" ucap Jeff merasa bersalah.

"Bunda nanti mau bicara sama kamu, anterin Kinan pulang dulu sana" ucap bunda Syifa.

"Iya bun"

"ayo kinan, bisa berdiri kan?" ucap Jeff.

"Bisa kok bang, ayo" ucap Kinan.

Dan Jeff mengantar Kinan ke rumahnya.

***

"Bunda mau bilang apa tadi?" ucap Jeff saat sudah sampai kembali ke rumah.

"Bunda sama ayah mau pergi ke Belanda, kamu ikut ya?" ucap bunda Syifa.

"Bunn, aku ga mau ikutt, aku mau disini aja sama ririi" ucap Jeff.

"Adek kamu juga ikut ke Belanda sama bunda, nanti kalian lanjutin sekolah di Belanda aja" ucap bunda Syifa.

"Tapi-" belum sempat Jeff menjawab, ayahnya menyela perkataan Jeff.

"Tidak ada tapi tapian, kalian semua ikut kami pergi ke Belanda" ucap ayah Jeff yang baru pulang bekerja.

Ternyata waktu bermain Jeff dengan Kinan sudah tidak sebanyak dulu. Ia harus pergi meninggalkan rumah yang ia tempati dan yang sering di kunjungi oleh Kinan.

Jeff sangat kesal dan ia pergi ke kamarnya untuk menyendiri.

Saat sampai di kamar, ia melihat 2 koper dan 1 tas ransel yang ternyata berisi pakaian dan kebutuhan lainnya, ternyata bundanya sudah menyiapkan semua pakaian dan kebutuhan Jeff.

Jeff semakin kesal karena mengetahui bundanya sudah merencanakan ini semua tanpa sepengetahuan Jeff sendiri.

Lalu, hari demi hari.
Sampailah saatnya Jeff harus pergi ke bandara.

Jeff berpamitan ke keluarga Kinan sebelum ia benar benar pergi ke Belanda.

"Abang, kita bisa ketemu lagi kan?" ucap Kinan sambil menangis.

"Bisa kok, Abang cuman bentar di Belanda" ucap Jeff dengan lembut.

"Janji ya bang?" ucap Kinan sambil memberikan jari kelingkingnya.

"iya janji" dan Jeff menautkan jari kelingkingnya bersama jari kelingking Kinan.

***

Ternyata, setelah Jeff pergi ke Belanda, ia tidak pernah memberi kabar kepada Kinan. Jeff dan Kinan sudah tidak pernah berbicara lagi.

Kinan memulai hidup barunya tanpa sahabat yang ia anggap sebagai 'abang' dihidupnya. Ia menjadi introvert dan hanya keluar rumah untuk bersekolah dan latihan basket.

Bahkan Kinan hanya mempunyai 3 teman saja. Kinan bahkan tidak mengenal banyak siswa siswi di sekolahnya walaupun banyak yang mengenal Kinan di sekolah.

7 tahun sudah berlalu, Kinan sudah memasuki SMA. Dan teman temannya di SMA adalah teman lamanya yang ia kenal di SMP.

Kinan mempunyai apartemen sendiri tetapi ia jarang tidur di apartemennya dan lebih memilih tidur di rumah orang tuanya.

"Kinan ayo, kita nanti telat mpls woi" ucap Lidya yang berusaha membangunkan Kinan yang masih tertidur di apartemen.

Kalau ada yang nanya mereka kok bisa masuk?
karena mereka sering berkunjung dan mereka semua sudah tau pin apart Kinan.

"Emang udah jam berapa sih?" ucap Kinan yang masih mengantuk.

"Jam setengah tujuh anjir" ucap Lidya.

"tuh masih jam set- EH SETENGAH TUJUH?" ucap Kinan dan langsung terbangun dari tidurnya.

"Iya udah cepetan mandi sana" ucap Clara yang sambil menyiapkan sarapan untuk mereka.

"lo masak apa?" ucap Lidya.

"beli lah, gue mana bisa masak" ucap Clara.

"Cantik cantik kok ga bisa masak" ucap Lidya meledek Clara.

"Emang situ bisa masak?" ucap Clara.

"Bisa" ucap Lidya dengan bangga.

"Masak apaan?" tanya Clara.

"Air rebus"

"terserah anjir, capek gue" ucap Clara yang sudah capek menghadapi Lidya.

***

Mereka sarapan sebentar sebelum berangkat ke sekolah.

Setelah selesai sarapan mereka langsung pergi ke sekolah baru mereka, dan melihat Kila yang sudah menunggu di depan gerbang.

"Nunggu lama kil?" tanya Kinan.

"pake nanya lagi lo, lama gegara apaan sih?" ucap Kila dengan kesal.

"Itu tuh si Kinan, lama banget bangunnya anjir, capek gue banguninnya" ucap Lidya.

"Mana gue tau udah jam setengah tujuh, kirain masih jam enam" ucap Kinan sambil nyengir.

"Ga usah ngengir lo, ngeselin kaya joker" ucap Clara.

"Besok besok ga gue traktir lo jajan ice cream" ucap Kinan.

"Eh iya maap kanjeng ratu, gue masih mau ice cream" ucap Clara sambil nyengir seperti Kinan tadi.

"Kaya joker" ucap Kinan.

"Sialan lo" ucap Clara.

"Udah ayo buruan jangan berantem lagi, bentar lagi mpls nya mulai" ucap Kila.

"eh iya ayo ayo"

TBC...

***

ceritanya ngebosenin ya?
bantu votee

terimakasihh

Bertemu kembali?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang