Ji-hoon hari ini tampak rewel sekali, sungguh sangat berbeda dari biasanya. Jika setiap harinya dia menjadi anak yang mandiri, pintar dan selalu menunjukkan sisi dewasanya di depan orang lain namun hari ini entah kenapa Ji-hoon sangat rewel sekali. Ji-hoon yang biasanya selalu betah di rumah bersama Miminya itu tiba-tiba ingin jalan-jalan di luar bersama sang Mimi juga ahjushi favoritnya
Begitu tak mendapat ijin dari Jimin, bocah mungil itu melakukan aksi protesnya dengan mogok makan. Ia terlihat duduk di sofa ruang santai sambil melipat kedua tangannya dan menunduk hingga bibirnya tertekuk persis seperti sang Mimi. Sungguh lucu sebenarnya namun Jimin yang berlutut di hadapan putranya berusaha untuk menahan rasa gemas pada putra semata wayangnya ini
"Ji-hoonahh .... kenapa kau seperti ini nak, tidak biasanya kau ingin keluar" ucap Jimin sambil mengelus rambut halus sang anak
Ia sangat tahu sifat Ji-hoon yang tak terlalu suka berinteraksi di luar karena itu ia sangat terheran begitu mendengar sang anak ingin pergi keluar sampai melakukan aksi mogok makan
"Hei sayang .... apa Ji-hoon marah sama Mimi ?" Jimin dengan lembut bertanya pada anaknya yang masih diam dengan bibir cemberut
"Ji-hoonahh ..." Ucap pria tegap yang baru saja datang dan ajaibnya Ji-hoon langsung menoleh pada Jungkook
"Kenapa nak ? Jangan menghiraukan Mimimu, apa kau mau Mimi melakukan hal yang sama pada Ji-hoon ?"
Bocah mungil itu langsung dengan cepat menggeleng-gelengkan kepalanya
"Kalau begitu jawab jika di tanya Mimi sayang. Jadi kenapa Ji-hoon ingin keluar, hm?"
"Ak-aku ingin seperti yang lainnya pelgi bersama keluarganya. Dulu Ji-ji hanya bersama Mimi sekarang sudah ada ahjushi jadi aku ingin keluar bersama-sama dengan kalian belduaaaa. Boleh ya Mimiiii ...?" Mohonnya tak lupa memasang puppy eyesnya yang membuat sang Mimi tak bisa untuk menolak permintaannya
"Ji-ji sangat ingin ?"
"Iya Mimiiii" jawabnya sambil menggerak-gerakkan kakinya
"Ya sudah let's goooo .... tapi dengan satu syarat, Ji-hoon harus makan dulu.."
"Yeayyy .... okey aku akan makan Mimi" selesai mengatakan itu Ji-hoon langsung berlari ke arah dapur meminta makanan pada sang maid
"Kau yang menyuruhnya ?" Selidik Jimin pada Jungkook, keduanya masih berada di ruang santai setelah kepergian Ji-hoon
"Tidak .... aku hanya mengatakan padanya bahwa aku akan mendekati Miminya dan dia sangat senang mendengar hal itu. Dan karena Ji-hoon adalah anak yang cepat tanggap mungkin saat ini dia sedang menjalankan misinya untuk mendekatkan Daddynya ini dengan Miminya"
Jimin menyunggingkan senyum miring tanda mengejek "itu sangat mustahil, melihatmu saja aku sudah muak" ujarnya lalu segera pergi namun kalah cepat dengan Jungkook yang memegangi tangannya
"Jimin .... aku serius. Aku ingin kau bersamaku lagi dan ..."
"Dan kau akan menyiksaku lagi ? Aku tidak akan jatuh ke lubang yang sama lagi Jungkook, camkan itu !!"
"Apa kau tak melihat bahwa aku benar-benar sudah berubah Jimin. Lihat aku yang sekarang jangan lihat aku di masa lalu. Aku sungguh ingin bersama denganmu Jimin" tulus Jungkook, saking tulusnya ia sampai meneteskan air matanya "katakan, apa yang harus aku lakukan hingga kau bisa menerimaku, katakan Jimin"
"Pergilah dari sini !" Ucapnya lalu pergi meninggalkan Jungkook
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Hurt ( Short Story )
Romance~ Ketulusan cintanya tak pernah terbalas hingga rasa yang begitu besar berubah menjadi suatu kebencian ~ Tanpa ia sadari sikap arogannya akan menjadi sebuah boomerang untuk dirinya sendiri *BxB *Always kookmin *Angst *Bully *Mpreg