Part 10

3.5K 106 9
                                    

Tenisa dan Jonathan terus tersenyum merasa senang rumah mereka kembali ramai. Sejak Hazel menikah sepasang Oliver itu memang sering kesepian, lebih tepatnya belum terbiasa akan kepergian Hazel pada suaminya. Jadi malam ini Jonathan dan Tenisa bahagia menemani Julian, cucu mereka yang terus berceloteh tentang apapun itu.

Posisi ketiganya berada di karpet bulu tebal yang hangat dan nyaman. Televisi besar didepannya menampilkan kartun Frozen kesukaan sang cucu lalu penerangan diseluruh rumah sudah remang-remang menambah kesan hangat kekeluargaan.

"Kenapa kita tidak punya kekuatan seperti Elsa Gemma?"

Tenisa sudah menduga pertanyaan random Julian sebenarnya tapi tetap saja kebingungan untuk menjawab. Mata nya melirik sang suami untuk membantu nya.

"Karena Elsa diberikan anugerah, Anna adiknya Elsa saja tidak punya kekuatan apapun kan. Itu artinya Elsa adalah manusia pilihan Tuhan," jawaban yang sangat bijak dari Jonathan membuat Tenisa kagum.

"Waahh Elsa keren ya Yaya. Adek juga selalu di sebut anugerah, apa adek juga manusia pilihan tuhan?"

Jonathan mengusap lembut surai cucu nya. "Tentu saja, kau salah satu manusia pilihan."

"Harusnya aku juga punya kekuatan seperti Elsa dong Yaya? Tapi Adek tidak bisa mengeluarkan es."

Pemikiran anak-anak memang selalu liar dan kadang menyebalkan. Dibelakang sana Hazel menahan tawa melihat kedua orang tuanya kebingungan akan pertanyaan-pertanyaan ajaib Julian.

"Anak mu memang luar biasa ya mas."

Hazel semakin bersandar pada dada bidang Jericho, merasa senang Julian ada yang mengasuh jadi ia bisa bermesraan dengan sang suami. "Mae dan Daddy sampai kebingungan di buatnya."

Jericho tersenyum saja, mengeratkan pelukannya pada Hazel. Wajahnya menunduk pada tengkuk istrinya dan dikecupi nya sesekali menggigit halus kulit tan pria di pangkuannya ini.

"Dia senang berada disini, apalagi bertemu kakek dan neneknya."

Hazel sebenarnya penasaran dengan orang tua Jericho, dihari pernikahan nya pun kedua orang tua suaminya ini tidak lah hadir dan Jericho hanya mengatakan jika kedua orang tuanya tengah sibuk. Jericho juga terlihat enggan membahas lebih lanjut tentang orang tuanya. Hazel cukup sedih karena ketidakhadiran mertuanya itu tapi tidak mampu mengatakan apapun pada Jericho.

"Sssshhh.. mas sakit."

Hazel meringis memegang tangan besar Jericho didadanya, remasan suaminya kencang sekali.

"Maaf sayang." Bisik Jericho lembut ditelinga nya lalu mendapat lumatan halus disana. Hazel sampai merinding merasakan lidah Jericho, suaminya ini terlihat mulai merangsang ya.

Hazel semakin menegang saat tangan kekar Jericho masuk ke dalam baju oversize nya dan meremas kuat paha nya. Hazel gigit bibirnya agar tidak kelepasan mengeluarkan desahan, didepan mereka ada orangtuanya dan Julian.

Hazel tahan tangan Jericho yang akan menyentuh vagina nya.

"Masss.."

"Hmm."

"Jangan disini, nanti Mae, Daddy dan Julian bisa lihat."

"Mereka tidak akan lihat jika kau diam sayang."

Lidah hangat Jericho menjilat telinga nya sensual. Tangannya yang ditahan tadi mulai kembali mengelus sampai vagina sang istri yang tertutup g-string nya. Telunjuk Jericho mengusap belahan vagina Hazel keatas dan kebawah secara halus, kadang menekan kecil hingga jemarinya dan g-string sang istri masuk ke belahan tembem vagina Hazel.

Hazel semakin bersandar pada dada bidang Jericho, mulutnya berusaha tidak mengerang nikmat dan tangannya hanya meremas paha tebal sang suami sebagai pelampiasan. "Hhhmm~ mas.." pinggul Hazel sudah tidak mau diam bergerak-gerak dipangkuan Jericho membuat tonjolan di bawah sana semakin mengeras.

Crazy Fams [Nojihyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang