Ciuman lembut di pipi dan dahinya membuat Hazel membuka matanya, dilihatnya Jericho tengah tersenyum padanya. "Mas."
"Kau sakit sayang?"
Hazel menggeleng pelan. "Tidak mas, hanya merasa pegal saja."
"Mau kerumah sakit?"
"Tidak, tidak, aku baik-baik saja." Hazel langsung duduk menenangkan suaminya yang terlihat khawatir. Hazel juga tidak tau ini jam berapa hingga Jericho sudah pulang.
"Julian bilang kau terlihat sakit jadi aku pulang lebih awal dari biasanya." Jericho mengusap dahi Hazel dan merapihkan surai istri nya.
"Padahal aku tidak apa-apa kok."
Hazel hanya merasa tubuhnya pegal-pegal serta kantuk yang sangat. Hazel melirik sekitar kamar dan tak menemukan anaknya. "Julian dimana?"
"Pergi bermain dengan Cakra."
Jericho membawa tubuh kecil Hazel pada dada bidangnya, mengecup puncak kepala sang istri lembut. Jericho juga mengusap-usap punggung Hazel sampai pada bokong nya.
Hazel merasa nyaman oleh sentuhan Jericho di tubuh belakang nya. "Bagaimana hari mu di kantor mas?"
"Biasa saja sayang, monoton." Jericho mencium dahi Hazel yang mendongak menatapnya. "Syukur nya aku punya istri yang membuat hidupku tidak monoton lagi."
Pipi Hazel bersemu kemerahan, mencium dagu suaminya lembut. "Aku juga senang punya suami seperti diri mu mas. Aku beruntung bisa bertemu dengan mu dan menjadi istri mu."
Keduanya sama-sama tersenyum saling menatap, wajah Jericho semakin mendekat ingin mencium lagi bibir merah istrinya tapi suara perut dari Hazel menyentak momen romantis itu.
"Kau lapar sayang."
Pipi Hazel memerah malu kali ini, bisa-bisanya si perut berbunyi seperti tadi.
Jericho tertawa gemas pada Hazel, dibawanya wajah cantik sang istri untuk ia kecupi penuh kasih. "Aku akan masak."
"Tidak mas kau pasti lelah biar aku saja."
"Aku tidak lelah, kau cukup temani aku saja ya."
Hazel segera memeluk leher Jericho yang tiba-tiba menggendongnya, senyum manis Hazel semakin melebar merasakan begitu dicintai oleh suaminya dan dirinya juga bertambah jatuh cinta pada Jericho.
"Begini begini aku lumayan pandai memasak sayang."
"Benarkah?"
"Hm, akan aku buktikan. Bagaimana dengan pasta?"
"Boleh mas."
"Baiklah tunggu sebentar tuan putri."
Senyum Hazel tidak kunjung surut, pria manis itu duduk anteng dengan pemandangan Jericho yang memang begitu lihai memegang alat masak. Hazel pikir kesibukan Jericho membuatnya tidak bisa melakukan hal seperti ini.
Hazel bertopang wajah memperhatikan lekat suaminya itu, Jericho begitu tampan dengan kemeja putih yang di gulung sampai siku sesekali ekspresi wajahnya yang mengira-ngira rasanya sudah pas atau belum menjadi pemandangan yang sangat indah dimatanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Fams [Nojihyuck]
RomanceCerita dewasa 21+ Cerita ini akan segera di unpublish setelah tamat, jadi baca selagi on going. ••••• Dinamika keluarga yang rumit dan gila. Hazel Oliver terseret diantar ayah dan anak dimana sama-sama terobsesi padanya. Sampai Hazel terperosok di d...