Naula terkejut, "hah?! Serius?! Jadi disini ada pengkhianat?!"Dara ngangguk, "ada. Ada tiga."
Semuanya terkejut, kecuali yang udah tau.
"Mau sekarang aja nih Kak?" Tanya Dara ke Sean, Sean ngangguk mempersilahkan. "Ada 3 pengkhianat disini, yaitu si akun Zero dan temennya samaaa... Pengkhianat satu lagi si stalker yang kasih info ke musuh."
"Siapa Dar?! Udah lah gausa setengah setengah kek di film film." Kata Gavin.
"Yeuuu biar ada tegang tegangnya dikit anying Kak Gav!" Kan sekarang jadi cair lagi suasananya. "Ekhmmm oke, gua kasih tau ya.."
"Tiga pengkhianat itu ada dikelas gua, kelas 10. Odel maju lo, Qasya lo juga, satu lagi Calvin, tapi lo ntar aja urusan lo bukan di kita, tapi sama Bang Jayden."
Odel sama Qasya udah gemeteran karna semua pasang mata tertuju kearah mereka berdua, sedangkan Calvin dia langsung kabur gitu aja yang lain gaada yang ngejar karna masalah Calvin biar jadi urusan Jayden aja.
"Really? Odel? Qasya?" Alana bener bener ga nyangka sih sama mereka berdua, karna Alana udah bener bener sepercaya itu loh apalagi sama Qasya.
Naula speechless sekarang, dia mau ngomong tapi gabisa kaku banget tenggorokan nya.
Megan udah siap siap mau nyamperin Odel sama Qasya tapi di tahan sama Yara.
"Jangan, jangan pernah main tangan lagi." Kata Yara memperingati Megan.
"Kalian jelasin dulu sekarang, sebelum Sean yang turun tangan." Kata Masya sambil melirik Sean.
Sean mengangguk, "jelasin."
"Aku, aku iri sama kalian. Kalian selalu main bareng, kemana mana bareng, sedangkan aku ga pernah diajak semenjak kejadian itu. Kalian juga selalu ngomongin aku dibelakang, aku tau tau semua itu. Dan ternyata Odel juga sama dia juga sama ngerasain apa yang aku rasain, dia juga ngerasa kalau kalian itu terlalu pilih kasih. Kalian malah main circle sedangkan disini cuma sedikit muridnya. Itu beneran bikin kita jadi ga nyaman disekolah ini, kita mau balas dendam dengan cara adu domba kalian semua." Qasya menjelaskan semuanya sembari menahan tangisnya.
Alona maju dia mencoba memegang tangan Qasya tapi ditepis kasar oleh Qasya, Alona bukannya marah malah tersenyum. "Kenapa ga kita obrolin dulu Ca? Kita semua udah buat perjanjian kan? Apapun masalahnya selama masih menyangkut kekeluargaan kita disini, bilang. Mungkin kita sama kakak kakak yang lainnya ga sadar, kita juga selalu ajak kalian kan? Jangan merasa dikucilkan, kita semua keluarga disini."
Odel mendorong Alona dari Qasya, "ga sadar apa nya?! Kalian selalu ninggalin Qasya sendiri! Cuma bisa ketawa ketawa tanpa dia! Gua sendiri muak liat nya! Gua juga benci sama kalian, apalagi sama Nebula! Dia itu pengkhinat!"
Alana bingung, "lah kocak? Disini lo yang berkhianat, jangan playing victim bisa?!"
Odel terkekeh, "lo gatau Lana. Bula berkhianat sama gua, dia ga peduli sama apa yang udah gua lakuin buat dia! DIA BUANG GUA GITU AJA!"
"Lo lakuin apa?! Lo lakuin apa buat Bula?!Nampar Belva dan belain Bula waktu itu?" Shaka akhirnya buka suara.
"IYA! GUA BELA DIA MATI MATIAN DARI BELVA DI SAAT ITU! TAPI APA?! DIA MALAH BUANG GUA GITU AJA!" Odel benar benar tidak bisa dikendalikan lagi dia sudah dipenuhi oleh emosi nya.
"Sejak kapan aku buang kamu Odel? Aku selalu sama kamu Del, tapi kamu malah selalu main terus sama Lona dan Dara atau gak sama kakak kakak yang lain. Aku ditinggal Del sama kamu, dan aku diajak sama Lana Aca. Tapi aku masih selalu ajak kamu main, tapi kamu nya malah menghindar. Sekarang aku bingung Del, aku minta maaf kalau aku nyakitin kamu sampai kamu berbuat kayak gini. Tapi tolong, jangan pernah bilang lagi aku buang kamu. Aku sayang banget sama kamu Del, kamu yang belain aku di waktu itu." Nebula menjelaskan ke Odel walaupun dia masih bingung kenapa Odel bisa sampai sebegitu nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MANDALA
JugendliteraturSMA Mandala; salah satu SMA baru di Kota Kembang. Mandala mempunyai 3 angkatan yang diberi nama masing-masing setiap angkatan, kelas XII yaitu AMERTA, kelas XI yaitu SAHAS dan angkatan terbaru kelas X yaitu ADHIBRATA. "Walaupun muridnya sedikit, t...