Harry tidak pernah salah untuk mempercayai Lady Magic

53 7 1
                                    

“Kau akan bertemu dengannya kan?” tanya Kematian pada Harry yang tengah menatap lingkungan rumahnya.

Yeah, harusnya aku bertemu dengannya 2 bulan yang lalu.” Kata Harry.

Kematian mengangguk mengerti, “Bagaimana dengan anak itu?”

“Kurasa di sudah baik-baik saja. aku menyuruh Winky mengawasinya untukku.”

Pertemuan yang sudah Regulus rencanakan untuknya harus tertunda karena Harry harus merawat satu jiwa yang ia selamatkan. Seorang anak laki-laki yang mati dalam penyerangan Ultron. Anak laki-laki yang kebetulan menyelamatkan nyawa ayahnya.

Untuk berterima kasih padanya, Harry mengijinkannya untuk kembali dan bertemu dengan saudari kembarnya yang lain. Dia juga meminta Dipsey, salah satu peri rumahnya yang ahli dalam ramuan dan pengobatan untuk merawat anak itu.

“Saudarinya memiliki sihir yang sedikit berbeda. Ku rasa kau harus bertanya pada Lady Magic dan apakah kau harus menjauhinya atau tidak. Oh benar juga, sudahkah kau meminta Lady Magic untuk menyembuhkanmu?”

“Sudah, namun sihirku agak rentan sekarang. Lady Magic menyarankanku untuk tidak terlalu menggunakan sihir terlalu sering. Dia juga mengatakan untuk sesering mungkin mengunjungi para Binatang dan Makhluk yang kubawa. Itu bagus untuk penyembuhan. Keajaiban yang mereka miliki akan menenangkan sihirku agar tidak terlalu memberontak.”

“Dia harus segera diajari untuk mengendalikan sihirnya. Atau kalau tidak, itu akan menjadi masalah. Takdir melihat bahwa dia akan melakukan hal besar di masa depan. Meskipun sebagian besar Takdir tidak  menyukainya, namun dia mengerti mengapa gadis itu melakukan demikian.”

Harry menghela nafas kasar, “Entah mengapa aku memiliki firasat buruk untuknya. Semua yang tidak disukai oleh Takdir selalu berakhir buruk.”

“Termasuk dirimu.”

Meskipun ia kesal, namun Kematian ada benarnya juga. Harry membenci itu.

Kematian mengalihkan pandangannya dari Harry dan menatap hamparan hutan dan padang pasir yang luas dihadapannya. Ia melihat para binatang dan Makhluk milik Harry yang berekliaran dengan tenang. Ia juga memperhatikan para peri rumah yang merawat mereka.

“Kau memilih tempat yang bagus untuk mereka. Potter Manor sangat cocok bagi mereka. Aku masih tidak mengerti mengapa kedua orangtuamu memilih untuk tinggal di Godric’s Hollow.” Kata Kematian.

Harry mengangkat bahunya tidak tahu, “Dalam kasusku, Godric’s Hollow adalah tempat persembunyian mereka dari Pangeran Kegelapan. Namun untuk kasus Cassiopeia, itu adalah rumah kecil yang sangat disukai oleh ibu.”

Mereka menikmati teh yang dibawa oleh Hokey untuk mereka. 10 menit berlalu, dan sudah waktunya ia bertemu dengan Regulus yang akan menemaninya ke pertemuan itu.

“Aku harus pergi, Paman Reggie sudah menungguku. Kreacher!”

Matan peri rumah Black itu muncul dan menatap Harry.

“Maukah kau mengantarku ke Paman Reggie?” tanya Harry.

“Tentu saja Tuan Harry. Kreacher akan mengantar Tuan Agung menemui Tuan Regulus.”

Harry tidak tahu harus bagaimana lagi untuk menghentikan Kreacher memanggilnya dengan sebutan Tuan Agung itu. Entah sejak kapan Kreacher jadi tergila-gila dan menyanjungnya lebih sering. Bahkan sanjungan peri itu melebihi Dobby.

“Oh Kreacher, kau harus ingat kalau aku bukan Harry di dunia ini. aku Cassiopeia. Kau harus membiasakan diri mulai dari sekarang.”

“Apakah perjalanan anda di dimensi ini akan lama, Tuan Harry?” tanya peri itu.

Harry Potter and Her Hawk Father Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang