Di ikuti oleh Lucas dibelakang Shani.___
*Di dalam gudang
"Gitaa" panggil Shani namun tak ad jawaban sama sekali.
"Denger Cici gak" teriak Shani
.
"Bisa diem gak Lo" teriak Bram dari atas
.
"Suara itu, ap mungkin Gita ad dilantai atas" pikir Shani
Shani langsung berlari menaiki setiap anak tangga untuk menuju lantai atas.
{ Contoh tangga yang Shani lewati }
Shani terus berlari sampai akhirnya dia berhasil sampai dilantai ke 3, gudang tersebut hanya sampai lantai 3.
Itu artinya Shani ad dilantai paling atas.
{ Tempat Gita disekap }
____
Sangat minim cahaya, karna hari yang semakin gelap, dan Shani tidak membawa senter yang ia bawa hanya handphone.
Bahkan handphone tersebut baterai hampir habis.
___
"Tolong berhenti, kumohon berhenti" mohon Gita dengan leher yang semakin dicekik.
"Stoppp!!!" Teriak Shani saat sudah sampai
"Berhenti lukai adik saya" bentak Shani
"Wow, cepat sekali kamu datang" Bram
"Bagaimana dengan kedua adik mu yang lain" tanya Bram
"Lepasin Gita" Shani
"Lepasin?, enak aj" Bram
"Setelah berminggu Minggu saya menunggu momen ini, dan anda menyuruh saya untuk melepas kan nya" Bram
"Banyak omong" kesal Shani dan mulai melangkah maju kedepan
"Stop disitu nona, atau peluru ini akan mendarat diperut mu" ancam Bram sambil mengeluarkan pistol dari dalam jas nya.
"Anda disitu saja, liat bagaimana saya memperlakukan adik mu" ledek Bram sambil mengeratkan genggamannya pada leher Gita.
"Eughh, sakitt" Gita
"Berhenti, jangan sakiti dia" Shani
Shani mencoba kembali melangkah maju.
"Jangan" Gita
"Mundur" suruh Gita
"Tapi, aku harus...." Shani
"Mundur sekarang" bentak Gita
"Ku mohon jangan kesini" mohon Gita
Srekkk. Dukkk!!
Bram menyeret Gita dan melempar Gita hingga membentur tembok besi.
"Gitaaaa!!!" Teriak Shani dan refleks berlari
Dorr!!
Satu tembakan mendarat diperut Shani.
"Kak shaniii" teriak Gita
"Kakkk" Gita
"Urusan anda dengan saya, kenapa anda tembak kakak saya" tegas Gita
"Tega lo" Gita
"Jelas tega, saya gak harapkan kalian, harta papi mu itu yang saya mau" Bram
"Kak Shani" panggil Gita yang berusaha bangkit.
"Mau ketemu sama dia" ledek Bram
"Sini gua bantu" ucap Bram sambil menyeret Gita
Dorr!! Dorr!!
Dua tembakan mendarat di punggung, Bram.
Bram terjatuh dan tak sadarkan diri.
"Non Shani" panggil Lucas yang baru sampai
"Urus mereka berdua, saya pamit" izin orang yang menembak Bram dari atas atap gedung yang berlubang.
"Terima kasih atas bantuannya" Lucas
"Kak Shani, bangun kak" khawatir Gita
"Buruan bantu saya bawa kakak saya" perintah Gita penuh amarah
"B-baik" Andra
_____
*Di rumah sakit
"Dok, gimana keadaan kakak saya" tanya Gita
"Pasien yang bernama Shani, sedang kritis karna kehilangan banyak darah" dokter
"Dapat kehilangan banyak darah karna, 1 luka nya cukup parah, dan 2 telat saat dibawa kesini" dokter
"Pasien sedang mengalami masa koma, jika dalam seminggu pasien tidak bangun maka dapat dinyatakan bahwa sisa hidup pasien hanya beberapa hari saja" jelas dokter
Mendengar ucapan dokter, membuat Gita tak percaya dengan apa yang terjadi.
Kaget? Shock? Takut? Marah?
Semua menjadi satu, ia bingung harus apa.
"Non Gita istirahat dulu non" tawar Helena
"Kak Shani gimana, kak" tanya Gita pada Helena
"Kenapa ini semua bisa terjadi" kesal Gita
"Non ini udh takdir, non harus tetap kuat ya" Helena
"Tapi saya tidak menyukai takdir ini" Gita
"Ayo non ke ruang dokter, kita cek kondisi non Gita" Helena
"Aku baik baik saja kak" Gita
"Baik baik dari mana non, setelah semua itu terjadi" Helena
"Ku mohon non, non gak mau kan non Shani sedih, nanti non Shani ngira non Gita gak mau dicek karna dirinya" Helena
"Ayo non, saya bantu" Helena
Gita pun hanya bisa pasrah, ia tak tau harus apa sekarang, ia hanya terus berdoa agar Shani cepat bangun dari koma nya..
.
SAD END OR HAPPY END, KOMEN YA NANTI AKU PILIH YG PALING BANYAK YG MANA?
.
.
DOUBLE UP YA GUYS, 1 NYA KU UP SIANG NANTI><
.
JANGAN LUPA TINGGALIN VOTE AND KOMEN...
KAMU SEDANG MEMBACA
I FOUND YOU [ END ]
Random3 kakak yang mencari keberadaan adik mereka?? "cari dan lindungi adik kalian, yang telah lama hilang" "Kenapa saat kalian datang, semua jadi seperti ini" "Tidak cepat bisa menerima kalian sebagai kakak ku, setelah 17 tahun lama nya" "Maaf in kita, m...