chapter 35

1.3K 162 10
                                    

Indah menghantar kan Gita ke kamar nya, sedangkan Gracia menemani Shani..

____

Skipp waktu menunjukan pukul 20.30

Gita sudah selesai membereskan barang² miliknya, mandi serta menemui Shani juga sudah sejak tadi.

Sekarang ia kembali menemui Shani, dengan membawa secangkir teh.

*Dikamar Shani

"Ci Shanii" panggil Gita yang sudah berada didalam kamar Shani

"Dedekk, bawa ap tuh" tanya shani

"Bawa teh anget, ci gre bilang ke aku teh nya suruh minum Cici" tutur Gita sambil memberikan secangkir teh tersebut pada Shani.

"Makasih ya" ucap shani sambil menerima secangkir teh tersebut.

"Sama - sama" Gita

"Tumben Gracia buat in aku teh, biasanya sibuk nugas" Shani

"Gak tau juga, aku cuma disuruh anterin, dan suruh Cici minum teh ny" ujar Gita

"Kn malam hari juga dingin, jadi anggap aj teh nya buat penghangat" pikir Gita

"Bisa jadi" Shani

"Nanti tidur sini ya" ajak Shani namun tak didengar oleh Gita.

"Dek" panggil Shani sambil memegang pundak Gita.

"Eh iya ci, knp" tanya Gita

"Knp kok diem aj" tanya balik Shani

"Itu lagi liat foto aku, dari kapan ad foto aku" Gita

"Dari pertama Cici tau kalok kamu adek cici" jawab Shani

"Eemm" Gita

"Nanti tidur sini ya" tanya Shani

"Sama Cici" Gita

"Iya lah, sama siapa lagi" Shani

"Mau kn" Shani

"He'em, iya mau" Gita

"Udh blm minum nya" tanya Gita

"Udh kok" jawab Shani

"Sini biar aku taro dapur" tawar Gita

"Gak usah, taro sini aj dulu" tolak Shani sembari meletakan cangkir tersebut diatas meja kecil yang ad disamping kasur ny.

"Aku gak keberatan loh, sekalian aj"ngeyel Gita

"Gak usah, udh ayo tidur udah malam besok kamu sekolah loh" Shani

"Iya iya" pasrah Gita

Gita langsung naik ke kasur Shani, dan memposisikan badanya agar sejajar dengan badan Shani.

Setelah badan Gita sudah sejajar dengan shani, ia langsung menarik Gita agar masuk ke dalam pelukannya.


"Dek" panggil Shani

"Heem, knp" tanya Gita

"Cici happy banget, akhirnya Cici bisa peluk² kamu, bahkan tidur bareng" tutur Shani

"17 tahun cici nunggu momen ini, Cici dulu bener² udah hilang harapan setelah tau kamu diculik"

"Ternyata kamu udh ketemu, terus dipercaya in ke ayah kamu, tapi papi gak kasih tau Cici"

"Papi? " Tanya Gita

"Iya papi, orang tua kita" jawab shani

"Lalu kemana mereka, knp aku tidak melihat mereka sejak tadi" tanya Gita

"Papi dan momy sudah tiada" jawab Shani, sontak membuat Gita Langsung duduk.

"Hah! , maksudnya" Gita

"Papi dan momy sudah tiada, sejak peristiwa kecelakaan yang menimpa mereka" jawab Shani dengan nada tenang

"Padahal aku ingin tau orang tua kandung ku" kesal Gita

"Cici punya foto nya kok, besok Cici kasih tau, sekarang tidur dulu" Shani

"Kenapa Cici gak bilang dari awal, kalok mereka sudah tiada" sedih Gita

"Waktu itu Cici gak berani dek, ngambil hati kamu aj susah" Shani

"Yakali Cici langsung kasih tau tentang ini" Shani

"Lalu ci gre, dan kak indah" Gita

"Mereka gak mungkin berani dek, mereka hanya mau Cici aj yg kasih tau, mereka takut kalok kamu makin menjauh dari mereka" jelas Shani

"Kumohon ngertiin Cici, dan kejujuran ini ya" mohon Shani

"Hem, baiklah" pasrah Gita

"Jangan sedih ya, kn masih ad Cici, ge,sama indah" ujar Shani

"Udah jangan dipikirin lagi, ayo tidur besok harus sekolah" ucap Shani sambil memegang pundak Gita, dan membuat tubuh Gita kembali berbaring dikasur nya.


"I love you so much" ucap Shani sembari mengeratkan pelukan ny pada Gita

"Too" jawab Gita balik


Cupp

Shani mencium pucuk kening Gita.


Sebenarnya Gita Merasa kesal pada Shani karna Shani tak memberi tahu nya sejak awal.

Walau Shani sudah memberi tau alasannya namun entah kenapa ia tetap Merasa kesal, namun Gita berusaha mengerti tentang keadaan ini.



Cukup lama Shani memeluk Gita, dan pada akhirnya Shani hanya mendengar suara nafas Gita yang teratur dan tenang.

Menandakan bahwa Gita sudah tidur.

"Maaf in Cici, maaf kalok Cici gak beritahu kamu sejak awal" batin Shani sambil melihat dan terus menatap wajah Gita.

"Cici akan cari tau tentang semua ini, lewat satu supir papi yang sedang cici cari"

"Jika kamu butuh kebenaran maka Cici pun juga butuh"

"Cici tidak yakin dengan kecelakaan itu, karna cici merasa masih ad yg blm Cici ketahui dari kecelakaan itu" batin Shani.

.

.

.

.

.

.

.

JANGAN LUPA TINGGALIN VOTE AND KOMEN...





I FOUND YOU [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang