00:06

381 43 5
                                    

Happy reading

🩰✨

Di siang hari yang sudah mulai terik ini Chaterine tengah berjalan-jalan di area kediamannya diikuti oleh dua pelayan kepercayaan nya yaitu Emma dan Darla, ia ingin mencari tempat yang nyaman untuk menulis undangan yang akan di kirimkan pada para lady bangsawan untuk menghadiri pesta minum teh nya.

Ia ingin menulis undangan nya sendiri karena ia merasa bosan tidak ada kegiatan lain yang bisa ia lakukan, saat sudah berada di area depan kediamannya dari kejauhan ia melihat Leonard yang tengah di gelayuti oleh Giselle.

Terlihat Ekspresi Leonard yang jengah dan risih namun Ekspresi yang Giselle tunjukan seperti seorang gadis manis yang polos dan baik, Chaterine menyuruh Emma dan Darla untuk pergi lebih dulu.
Ia mengendap-endap untuk menguping apa yang sedang Giselle bicarakan pada kakaknya.

Chaterine bersembunyi di balik tiang, sedangkan posisi Giselle dan Leonard berada di dekat patung pancuran air yang tidak jauh dari posisinya.

Chaterine bersembunyi di balik tiang, sedangkan posisi Giselle dan Leonard berada di dekat patung pancuran air yang tidak jauh dari posisinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chaterine mulai memfokuskan pendengaran nya

"Mari kita dengarkan apa yang sedang wanita ular itu bicarakan!"

"Kak Leonard kau harus mendisiplinkan Chaterine! sebagai seorang putri dia tidak boleh bermalas-malasan!" ucap Giselle

"Biarkan saja lagi pula tidak akan ada yang memarahinya" acuh Leonard

"Para pelayan tidak memarahi nya karena mereka takut! Chaterine bersikap sangat kasar" Giselle menggerutu dengan ekspresi wajah kesal

"Apa maksud mu!?" Leonard menghentikan langkah nya dan menatap Giselle.

Giselle yang merasa di tatap seperti itu bersorak senang dalam hatinya, ia sedikit mendekatkan poisinya pada Leonard sembari mengatakan kebohongan tentang Chaterine

"Tadi pagi aku berkunjung ke kamarnya untuk meminta maaf perihal kejadian kemarin"

"namun dia mengamuk dan mengatai ku dengan kasar karena aku telah membangunkan nya"

"saat aku meminta maaf dia malah berteriak dan menyuruh pelayan untuk menyeretku keluar, dia bahkan membantu pelayan itu untuk menyeretku"

"aku mengajarinya cara menjadi seorang putri yang baik tapi ia tidak terima dan menutup pintu kamar nya dengan keras"

"hiks" Giselle mulai mengeluarkan air mata palsu nya saat melihat Leonard yang mengepalkan tangannya dan wajahnya menunjukan kemarahan, Giselle berpikir bahwa Leonard akan memarahi Chaterine karena bersikap kasar dan tidak layak seperti seorang putri

"a-aku... padahal aku hanya memperingatkan nya hiks"

"a-ak-" belum sempat menyelesaikan ucapannya Giselle dikejutkan dengan teriakan Leonard

"DIAM! HENTIKAN OMONG KOSONG MU!"sudah cukup! ia sudah sangat muak di tempeli manusia sejenis Giselle dari tadi, awalnya Giselle menggelayuti Nicholas namun karena Nicholas sedikit kasar padanya ia pun menghampirinya sembari menangis sesenggukan merasa tersakiti oleh perilaku Nicholas.

𝘿𝙚 𝙕𝙚𝙡𝙡𝙞𝙣𝙚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang