Bab 1

1.1K 126 18
                                    

Selamat membaca...






































































































































































































Malam itu, zee yang pingsan akhirnya tersadar juga. Ashel dan marsha begitu setia menemani zee di sana.

"Eugghh." Zee membuka matanya sambil memegang kepalanya yang terasa pusing.

"Aku di mana." Gumam zee yang melihat ruangan bernuansa putih.

Ashel yang sadar kalau zee sudah sadar, dia langsung mendekati bangsal zee.

"Kak zoy, akhirnya kamu sadar juga." Ucap ashel bahagia melihat sahabatnya itu akhirnya sadar juga.

"A-ashel." Ucap zee perlahan.

"Iya kak zee, ini gua ashel." Ucap ashel duduk disamping zee.

"A-aku di mana shel?" Tanya zee yang belum tau kalau dia sedang di rumah sakit.

"Kamu masih di rumah sakit kak zoy." Ucap ashel.

Zee mencoba mengingat kembali apa yang terjadi pada dirinya, dia juga mencoba untuk duduk tapi kepalanya masih sakit.

"Kak zee, jangan paksa untuk duduk." Ucap ashel dengan cepat menahan zee yang ingin terjatuh kembali.

Ashel kembali menidurkan zee, lalu dia melihat tombol untuk menaikkan bagian kepala brankar zee.

Perlahan kepala dari brankar itu pun mulai menaik untuk memudahkan zee berposisi duduk.

Marsha yang baru keluar dari kamar mandi melihat zee yang sudah sadar dari pingsannya.

"Kak zee." Ucap marsha memeluk zee.

"Eh meng." Balas zee memeluk marsha.

"Akhirnya kakak siuman juga." Ucap marsha yang melepaskan pelukan mereka.

"Iya maeng." Ucap zee tersenyum.

Dia menelisik setiap sisi kamarnya, dia melihat ada shani yang masih terbaring di samping kiri brankar kamar rawat inap dia.

"Shel, ambilkan minum minta tolong dong aku haus soalnya." Ucap zee meminta tolong ke ashel.

Dengan cepat, ashel langsung memberikan minum yang ada di nakas dekat brankar zee.

"Nih kak." Ucap ashel memberikan minuman itu.

"Makasih shel." Balas zee yang langsung meminum minuman itu 3 tegukan lalu memberikan gelas itu kembali ke ashel.

Ashel menerimanya lalu meletakkan kembali gelas itu ke tempat semula.

"Sha, shel. Kok mama shani ada di sini?" Tanya zee bingung.

"Ah itu kak, mama shani juga pingsan tadi dan masih belum sadar sampai sekarang." Jelas ashel ke zee.

"Pingsan kena-.." Zee menghentikan ucapannya lalu dia mengingat sesuatu.

"Gimana keadaan kak gita?" Tanya zee tiba-tiba setelah menghentikan ucapannya tadi.

Ashel dan marsha saling menatap, mereka gak tau harus menjawab apa karena sebenarnya yang lebih berhak untuk menjelaskan ini lucas maupun gracio.

Dia Argita S2 (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang