Selama perjalanan pulang setelah mengantar Niskala, Ken merasakan sesuatu yang hangat di hatinya. Angin malam yang menerpa wajahnya terasa seperti hembusan lembut yang membelai perasaannya. Di balik kehangatan itu, ada bayang-bayang rasa takut tidak dihargai, kecewa, dan ragu yang masih mengintai di sudut pikirannya. Namun, Ken tidak bisa mengabaikan kenyamanan yang ia rasakan ketika Niskala memeluknya di atas motor. Pelukan itu memberikan rasa tenang yang sudah lama hilang dari hidupnya.
Meskipun demikian, Ken juga dihantui oleh kekhawatiran bahwa perasaan nyaman yang ia rasakan hanyalah perasaan sepihak. Perkataan Rehan yang mengatakan bahwa Niskala adalah sosok yang mudah berteman dengan siapa saja terus menghantui pikirannya. Ken takut perasaannya tidak lebih dari sekadar ilusi yang diciptakan oleh keinginan hatinya untuk merasa dekat dengan seseorang.
Setibanya di rumah, Ken disambut oleh suara mengeong Cahyo dan Mia yang kelaparan. Melihat kedua kucingnya yang lari kesana-kemari menanti makanan, Ken tertawa gemas. "Kalian lapar ya, nak?" katanya dengan lembut sambil mengambil makanan kucing dari lemari. Tawa gemas Ken semakin membuat Cahyo dan Mia bersemangat, mengeong lebih keras dan berputar-putar di sekitar kakinya.
Setelah memberi makan Cahyo dan Mia, Ken duduk sejenak di lantai ruang tamu, bermain dengan mereka. Cahyo melompat ke pangkuannya sementara Mia menggesek-gesekkan tubuhnya di kaki Ken. Ken merasakan kehangatan dan cinta dari hewan peliharaannya, yang seolah-olah memahami perasaan campur aduk yang tengah ia alami.
Ken beranjak ke kamarnya. Ia mengambil gitarnya yang terletak di sudut ruangan, lalu duduk di dekat jendela kamarnya yang menghadap ke langit malam yang penuh bintang. Menatap bintang-bintang yang begitu indah, Ken merasa sedikit tenang. Ia mulai memainkan gitarnya, jari-jarinya menari di atas senar dengan lembut.
'''
Far away from home
City of beaches
Layers by layers I let you to see me raw
Breaking my walls down
Every bruises
Touches by touches, I let you to feel me raw
You can win again
You can win again
And that's alright
I want you to know me
(After all, we're friends)
I want you to take me
For who I am
And what I'm not
The weirdest form of me
The coolest things I did
And I want you to be
Be my friend
Forever
My best friend
Be my friend
'''
Setiap kata dalam lagu Pamungkas - Be My Friend yang ia nyanyikan membawa Ken semakin dalam ke dalam perasaannya. Ia ingin Niskala mengenalnya lebih dalam, menerima dirinya dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Ken berharap, melalui lagu ini, ia dapat mengekspresikan keinginan terdalamnya untuk memiliki hubungan yang tulus dan jujur dengan Niskala. Meskipun malam itu Ken merasakan campuran antara kebahagiaan dan keraguan, ia tahu bahwa perasaannya kepada Niskala adalah nyata. Ia ingin berusaha lebih keras untuk membuka dirinya dan memperbaiki hubungan mereka, berharap bahwa suatu hari nanti, mereka bisa menjadi lebih dari sekadar teman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Colors Of Healing [END]
RomanceDua jiwa yang terluka oleh masa lalu mereka. Niskala, yang tumbuh tanpa kasih sayang dari cinta pertamanya. Serta Ken, yang hidup dalam kesepian, bertemu di bawah senja yang indah. Bisakah mereka, yang selalu terjebak dalam kegelapan masa lalu, men...