12. Be My Friend

84 51 100
                                    

Selama perjalanan pulang setelah mengantar Niskala, Ken merasakan sesuatu yang hangat di hatinya. Angin malam yang menerpa wajahnya terasa seperti hembusan lembut yang membelai perasaannya. Di balik kehangatan itu, ada bayang-bayang rasa takut tidak dihargai, kecewa, dan ragu yang masih mengintai di sudut pikirannya. Namun, Ken tidak bisa mengabaikan kenyamanan yang ia rasakan ketika Niskala memeluknya di atas motor. Pelukan itu memberikan rasa tenang yang sudah lama hilang dari hidupnya.

Meskipun demikian, Ken juga dihantui oleh kekhawatiran bahwa perasaan nyaman yang ia rasakan hanyalah perasaan sepihak. Perkataan Rehan yang mengatakan bahwa Niskala adalah sosok yang mudah berteman dengan siapa saja terus menghantui pikirannya. Ken takut perasaannya tidak lebih dari sekadar ilusi yang diciptakan oleh keinginan hatinya untuk merasa dekat dengan seseorang.

Setibanya di rumah, Ken disambut oleh suara mengeong Cahyo dan Mia yang kelaparan. Melihat kedua kucingnya yang lari kesana-kemari menanti makanan, Ken tertawa gemas. "Kalian lapar ya, nak?" katanya dengan lembut sambil mengambil makanan kucing dari lemari. Tawa gemas Ken semakin membuat Cahyo dan Mia bersemangat, mengeong lebih keras dan berputar-putar di sekitar kakinya.

Setelah memberi makan Cahyo dan Mia, Ken duduk sejenak di lantai ruang tamu, bermain dengan mereka. Cahyo melompat ke pangkuannya sementara Mia menggesek-gesekkan tubuhnya di kaki Ken. Ken merasakan kehangatan dan cinta dari hewan peliharaannya, yang seolah-olah memahami perasaan campur aduk yang tengah ia alami.

Ken beranjak ke kamarnya. Ia mengambil gitarnya yang terletak di sudut ruangan, lalu duduk di dekat jendela kamarnya yang menghadap ke langit malam yang penuh bintang. Menatap bintang-bintang yang begitu indah, Ken merasa sedikit tenang. Ia mulai memainkan gitarnya, jari-jarinya menari di atas senar dengan lembut.

'''

Far away from home

City of beaches

Layers by layers I let you to see me raw

Breaking my walls down

Every bruises

Touches by touches, I let you to feel me raw

You can win again

You can win again

And that's alright

I want you to know me

(After all, we're friends)

I want you to take me

For who I am

And what I'm not

The weirdest form of me

The coolest things I did

And I want you to be

Be my friend

Forever

My best friend

Be my friend

'''

Setiap kata dalam lagu Pamungkas - Be My Friend yang ia nyanyikan membawa Ken semakin dalam ke dalam perasaannya. Ia ingin Niskala mengenalnya lebih dalam, menerima dirinya dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Ken berharap, melalui lagu ini, ia dapat mengekspresikan keinginan terdalamnya untuk memiliki hubungan yang tulus dan jujur dengan Niskala. Meskipun malam itu Ken merasakan campuran antara kebahagiaan dan keraguan, ia tahu bahwa perasaannya kepada Niskala adalah nyata. Ia ingin berusaha lebih keras untuk membuka dirinya dan memperbaiki hubungan mereka, berharap bahwa suatu hari nanti, mereka bisa menjadi lebih dari sekadar teman.

Colors Of Healing [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang