Selepas mereka menghabiskan mie ayam dan berbincang sejenak, Ken dan Niskala memutuskan untuk pulang karena bulan sudah terlihat lebih tinggi. Ketika Ken menyalakan mesin, Niskala dengan alami memegang jaket Ken untuk menjaga keseimbangannya. Namun, dalam perjalanan, Ken tanpa berpikir panjang, ia menarik tangan Niskala, membiarkannya melingkari pinggangnya. Sentuhan itu terasa seperti pelukan hangat yang menenangkan di tengah angin malam yang berhembus lembut.
Perjalanan pulang terasa singkat, tetapi penuh makna. Setiap detik di atas motor, dengan Niskala yang memeluk erat, membuat Ken merasa lebih dekat dan terhubung dengan gadis itu. Di balik helmnya, Ken tersenyum, merasakan denyut jantungnya yang seirama dengan detak jantung Niskala yang merapat di punggungnya. Setiap hembusan nafasnya terasa seolah menyatu dengan kehangatan yang dipancarkan oleh Niskala, membentuk ikatan yang tak terlihat tetapi begitu kuat.
Niskala, di sisi lain, merasakan debaran halus di dadanya. Perasaan aman dan nyaman mengalir melalui dirinya saat ia memeluk Ken erat. Angin malam yang menyapu rambutnya, ditambah dengan kehadiran Ken yang begitu dekat, membuat hatinya bergetar dengan campuran perasaan yang manis dan menenangkan. Ada sesuatu yang magis dalam momen sederhana ini, sesuatu yang membuatnya merasa lebih hidup.
Bak dua insan yang tengah di madu asmara, sepelan apapun Ken melajukan motornya, waktu tetap terasa berputar lebih cepat. Memang tidak ada obrolan di antara mereka saat itu, meski demikian seolah ada benang merah yang terajut menghubungkan hati Ken dan Niskala. Kenyamanan dan kehangatan yang dirasakan bersama meskipun tanpa untaian kata membuat mereka terbuai di dalamnya.
Ketika mereka tiba di depan rumah Niskala, dan Ken mematikan mesin motor, momen itu terasa seperti terhenti sejenak. Niskala perlahan melepaskan pelukan, lalu turun dari motor meksipun tetap berada dekat dengan Ken, enggan melepaskan kehangatan yang baru saja mereka rasakan. Mata mereka saling bertemu sejenak, seolah berbicara dalam diam, mengungkapkan perasaan yang tak terkatakan. Ken merasakan keinginan untuk melindungi dan selalu ada untuk Niskala, sementara Niskala merasakan kenyamanan dan kebahagiaan yang mendalam di dekat Ken.
Mereka masih terdiam, saling memandang, menikmati momen bersama. Mata indah Ken yang sedang menatap lembut Niskala mendadak berubah terbuka lebih lebar menyadari pintu rumah Niskala terbuka dan Bunda Niskala muncul. Bunda Niskala keluar menyambut kedatangan mereka, wajahnya berseri-seri melihat putrinya kembali dengan selamat. Ken turun dari motor dan berjalan ke arah Bunda Niskala, memperkenalkan diri dengan sopan. "Selamat malam, Te. Nama saya Ken," katanya dengan senyum ramah walau sedikit canggung lalu mencium tangan Bunda Niskala.
Bunda Niskala tersenyum hangat, matanya penuh kasih sayang. "Terima kasih, Ken, sudah mengantar Niskala pulang. Kamu sangat baik, ayo masuk dulu nak," ujarnya, suaranya lembut dan tulus. Ken merasa sedikit tersipu, kendati tetap menjaga pandangannya.
"Senang bisa membantu, Te. Saya permisi dulu, harus pulang ke rumah, takut terlalu larut saat sampai rumah" jawab Ken dengan sopan, ya tentu saja pikirannya sudah melayang ke majikannya yang mungkin sudah kelaparan.
"Baik, Ken. Hati-hati di jalan. Kapan-kapan mampir ya, Nak," ujar Bunda Niskala, menatap Ken dengan pandangan penuh harap dan kehangatan.
Ken mengangguk dan melangkah mundur, memberikan senyum terakhir sebelum menaiki motornya kembali. "Terima kasih, Te. Saya akan mampir suatu hari nanti. Selamat malam," katanya dengan tulus, matanya bertemu dengan Niskala sejenak, menciptakan percikan yang hanya mereka berdua yang merasakannya.
Ken melaju di jalan pulang dengan perasaan campur aduk, tetapi hatinya terasa ringan. Setiap momen bersama Niskala memberikan kenangan yang tak terlupakan dan harapan yang baru di hatinya. Dia mengingat kembali senyum Niskala, tawa riangnya, dan cara dia memegang erat saat di motor. Semua itu terasa begitu berarti, mengisi hatinya dengan kebahagiaan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Colors Of Healing [END]
Roman d'amourDua jiwa yang terluka oleh masa lalu mereka. Niskala, yang tumbuh tanpa kasih sayang dari cinta pertamanya. Serta Ken, yang hidup dalam kesepian, bertemu di bawah senja yang indah. Bisakah mereka, yang selalu terjebak dalam kegelapan masa lalu, men...