Chapter 11, in which i gotta admit that this is the best late-night surprise

11 2 0
                                    

Malam sebelum ulang tahun adalah saat yang paling sulit untuk terlelap. Banyak hal yang kuantisipasi: ucapan selamat di tengah malam, sensasi tak kasatmata yang menyeruak di dada tatkala usia bertambah, rasa lelah yang perlahan menguasai akibat terlalu lama bergadang dan akhirnya membawaku dalam tidur lelap.

Malam itu aku sudah menyelesaikan delapan puluh persen cerita baruku ketika jarum jam menunjukkan pukul sebelas malam. Selama dua jam terakhir aku mengetik tanpa henti sehingga kupaksakan diri untuk melepas kacamata dan menjauhkan diri dari layar laptop. Ketika turun ke lantai bawah, keadaan sudah gelap gulita. Ayah dan Ibu selalu tidur setiap pukul sepuluh malam.

Terpaan hawa dingin dari kulkas membuatku mengerang pelan, menikmati kesejukannya di tengah kepengapan dapur. Nyeri di pinggangku menjadi-jadi saat aku menunduk untuk mencari camilan. Baru saja menemukan yogurt, ponselku sudah bergetar dari saku.

Kutarik kacamata yang disangkutkan ke kerah piyamaku dan melihat notifikasi yang baru masuk sambil mencari sendok untuk makan. Ponsel kuletakkan di konter dapur dan baru kulihat lagi saat sudah menemukan sendok.

JASON
— blm tidur?

AMITY
Sudah. —

JASON
— haha.
— liht ke luar rumahmu.

Sendok yang baru kusuapkan ke mulut kini terjebak di sana selama beberapa detik karena bibirku mengatup rapat. Dadaku dipenuhi semacam antisipasi yang berusaha kutekan. Mungkin ini cuma bagian dari lelucon bodohnya.

Namun tidak, ketika aku mengintip dari jendela, kulihat mobil gelap Jason terparkir tepat di depan rumahku.

AMITY
Hal konyol apa lagi yang akan kau lakukan?—

JASON
— aku tahu kau tidak akan mau
— tapi tidk ada salahnya menciba
— *mencoba
— kau mau keluar?

AMITY
Kau bisa baca jam, kan?—
Gila.—

JASON
— apa asiknya masa remaja tanpa sedikit kenakalan
— kau besok ultah kan?
— ini hadiahmu

AMITY
Tahu dari mana aku ulang tahun?—
Kalau idemu untuk hadiah adalah membuatku terkena masalah, aku akan memblokirmu sekarang juga.—

JASON
— makanya ke sini dulu, baru kuberi tahu siapa yang bocorin 😛
— kau menjalani ribuan kehidupan sebelumnya, jgn sampai yg ini jd yg paling membosankan

Aku tahu seharusnya aku tidak perlu mempertimbangkan ini. Jawabannya sederhana: tidak. Namun pada momen itu, aku terdiam dalam kegelapan, berdiri tepat di dekat pintu keluar hanya dengan layar ponsel sebagai sumber pencahayaan. Ayah dan Ibu sedang tidur di kamar mereka. Aku punya kunci cadangan untuk keluar-masuk rumah.

Besok aku tujuh belas tahun, dan hal ternakal yang terakhir pernah kulakukan hanyalah lupa mengerjakan PR karena keasyikan bermain gameboy. Itu terjadi saat aku SMP.

JASON
— kau tidak memblokirku, kan?

AMITY
Aku sedang berpikir.—
Berapa lama tepatnya kita akan pergi?—

JASON
— bsk aku latihan siang
— jadi, sleama yang kita bisa?
— bukan hal aneh, aku sumpah
— tapi kau pasti bakal suka

AMITY
Aku punya rencana.—

JASON
— ktakan saja, james bond.

I Swear This Time Is DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang