HALLO SEMUANYA!!Sedih deh makin sini makin dikit yang baca😌
tapi gapapa It's okay bakal tetep lanjut
HAPPY READING GAYS!!
*****
Mereka menertawakan kelucuan Alana,Alana yang semakin kesal pun memilih untuk diam dan memainkan ponselnya.
Ravin yang membaca map dan Vano fokus menyetir,setelah lumayan lama menyetir akhirnya mereka sampai di titik rumah Alana, Vano memberhentikan mobil.
"Disini kan lan?,"tanya Vano.
"Ah... iyaa disini," ucap Alana dan bergegas turun dari mobil.
"Makasih banyak yaa kalian...," teriak Alana sambil berlari menuju rumahnya.
Setelah Alana memasuki rumahnya Vano pun bergegas untuk mengendarai mobilnya lagi, dan pergi dari halaman rumah Alana, Ravin yang sejak tadi seng memikirkan seseorang tanpa ia sadari ia tersenyum sambil melamun.
"Woy... Vin, ngapain lu senyum senyum sendiri," tanya Dean yang membuat seluruh abangnya melihat ke arah Ravin.
"Apasih enggak,"jawab Ravin ketus.
"Paling juga naksir sama manusia dia mau," jawab Vano.
"Ingett lu Vampir, Vampir gabisa bersatu sama manusia," ucap Darren.
"Cek... iya bang elah gak kok," jawab Ravin dengan muka masam.
"Kita sekolah cuma biar keliatan kaya manusia normal buka buat pacaran," ucap Darren lagi.
"Iya.. iya...Ravin paham kok bang," jawab Ravin kesal.
Tak lama mereka memperhatikan jalan,akhirnya mereka sampai di rumah mereka, Vano memarkirkan mobilnya,dan semuanya bergegas turun dari mobil.
Semua Vampir segera memasuki rumah di karenakan panas matahari yang sangat terik memberi rasa sakit terhadap tubuh mereka.
Sesampainya di ruang keluarga,"Gila... sih panasnya bikin sakitt banget awhh...," Ucap Ravin sambil melihat luka yang ada di lengannya akibat terkena paparan sinar matahari.
Seperti Ravin Vampir yang lain pun terluka karena itu, Darren dengan cepat mengambil obatt dan memberikan obat itu kepada adik adiknya.
"Kulit kita memang sensitif akan sinar matahari oleh karna itu kalian harus lebih berhati hati saat berada di sekolah,"ucap Darren sambil mengobati lukanya.
"Pantesan Bang Darren milih sekolah yang gelap dan posisi sekolahnya gak terlalu kena sinar matahari ternyata Karna ini,"ucap Dirgan.
Darren mengangguk,"kalo kita masuk sekolah yang bener bener terkena sinar matahari kita gabakalan bisa bertahan hidup," Jawab Darren.
Semua Vampir pun mengangguk sembari mengobati luka mereka masing masing.
"Ternyata jadi Vampir sesusah itu ya sampe kita gak bebas buat keluar siang," ucap Ravin mengeluh.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑶𝒖𝒓 7 𝒗𝒂𝒎𝒑𝒊𝒓𝒆𝒔
Vampiros• Cerita ini ori dari imajinasi author • jika ada bahasa yang tidak senonoh di harap untuk tidak meniru di dunia nyata • cerita ini hanya Fiksi bukan kejadian nyata • harap bijak dalam membaca