7

101 14 0
                                    

HARI SEBELUM PERTARUNGAN.

Dimalam hari dirumah paman Bulan, ia terduduk diam di pinggir kasur dengan disebelahnya terdapat layar handphone menampilkan isi pesan dari seseorang. Bulan beranjak keluar kamar menuju dapur. Didapur yang gelap tanpa penerangan sedikit pun Bulan tahu ia mengambil sesuatu disana. Mengambil benda itu lalu...

SREEK!!

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Bulan yang memejamkan matanya sesaat lalu membuka matanya, tidak ingin memikirkan yang ia lakukan pada malam itu.

Kembali ke pertarungan selanjutnya,
Sako Kota namanya berdiri dari tempat duduknya menunjuk kearah Hiragi. Hiragi yang ditunjuk itu menatap balik Sako.
"Maaf, sakura. Aku duluan." Hiragi berdiri dari tempat duduknya

"Hei, tunggu dulu! Tadi kelas satu saja duluan, kenapa aku nanti?" kesal Sakura.

"Sudahlah Sakura, setelah Hiragi-san baru giliran mu. Lagian Togame-kun masih santai tuh." ucap Bulan.

"Sebenarnya Togame itu wakil ketua, seharusnya aku yang melawannya." ucap Hiragi sambil sedikit pemanasan.

"Maksudnya aku tidak bisa menang?"

"Bukan begitu." Hiragi menoleh ke Sakura. "Aku mengandalkanmu." ucap Hiragi memberi nya tatapan kepercayaan kepadamu Sakura. Setelah itu perjalan ke panggung.

"Tanpa di bilang pun, aku pasti akan melawannya dan menang!" Sakura kembali menyilang kedua tangannya lalu duduk.

"Apaan, sih, mata sipit itu? Ganggu giliranku saja." lanjut Sakura.

"Kamu saja sih yang gak sabaran." celetuk Bulan membuat imajiner kesal muncul di dahi Sakura. Bulan tidak peduli jika Sakura akan marah dan mengangap dia tidak ada.

"Apa mereka berdua saling kenal?"

"Yah, sepertinya begitu."

"Hiragi itu.. Jarang Cerita tentang dirinya sendiri." ucap Umemiya. "Yah, tidak aneh juga kalau dia punya kenalan di luar Furin." lanjutnya.

Bulan melihat Hiragi sudah naik di panggung lalu pandangan teralihkan ke sosok laki-laki dengan surai kuning dan coklat. Sampainya ia berhadapan dengan Hiragi dia terlihat datar, saat Hiragi bicara saja ia hanya diam.

"Cuek amat dia." gumam Bulan.

"Hei, cukup bicaranya! Ayo, sekarang mulai." sorak Tomiyama menepuk tanahnya tak ingin sabar perkalian mereka yang dipanggung.

Bertarungan antara Hiragi dan Sako Sudah di mulai, di pertarungan itu Sako menyerang sangat cepat sehingga di pertarungan ini Sako sangat unggul. Semua orang terpukau pertarungan antara keduanya, namun Bulan hanya melihat pertarungan mereka sesaat lalu kembali menunduk dan memejamkan mata nya. Bertaruh di pertarungan ini Hiragi yang akan menang.

Bulan tidak ada niat untuk tidur lagi melainkan berubaha untuk tetap tenang dan tidak satupun yang menyadari ia menyembunyikan sesuatu. Bulan yang terhanyut dengan lamun beratnya.

"Kenapa kau sama sekali tidak mengikuti apa yang ku katakan!"

"Kenapa aku memiliki anak yang tidak tahu terima kasih seperti mu."

"Anak tidak berguna!"

"Kau membuat ku malu semua orang."

"Kau sama saja seperti AYAH MU!"

Dari ujung mata Bulan terlihat gumpalan air yang menumpuk. Ia tak menyangka mendapatkan perkataan tersebut dari ibunya. hanya masalah tidak mengikuti keinginannya dan keputusannya menceraikan dari ayah kandungnya.

•Kebebasan• □□[ wind Breaker X Oc ]□□Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang