4

147 18 2
                                    

Di rooftop itu terlihat pria surai putih itu tengah sibuk dengan kebunnya sendiri sebelum Hiragi memanggilnya.

"Ada masalah."

"Iya, aku tahu." Ucap pria itu.

"Eh! Dia sudah tahu? Bagaimana bisa??" Batin Bulan menatap ke surai putih.

"Jumlah bibit dan ladangnya tidak pas, ya."

Bukan itu masalahnya, kenapa ke situ sih. Bulan sweetdrop melihat pria itu mengoceh tentang kebunnya sendiri. Hiragi berusaha menjelaskan situasi nya tapi pria itu malah semakin membahas kebunnya. Lama-lama percakapan mereka makin tidak ada hubungannya.

"Lain pembahasan." -Bulan.

"Tidak ada sambung-sambungnya." -Nirei.

Saat duduk pun Umemiya mengoceh  sayur-sayuran yang dia rawat. Yaa sebenarnya tidak ada yang memperhatikan sih, hanya sugishita yang memperhatikannya. Bulan yang duduk di sebelah Sakura yang menoleh pandangan nya ke lain bodoamat dengan ocehan pria ini yang tidak berhenti hentinya membahas yang ia bicarakan.

"Hahh.. Kenapa tidak ada yang menghentikan dia bicara sih. " gumam Bulan mengabaikan Umemiya. "astaga,  itu tanaman semua. " Gumam Sakura yang sama-sama mengeluh sedikit pria surai putih ini. Sugishita yang ada di sebelah ku berdiri menghadap Bulan dan Sakura dengan kesal di wajahnya.

"Ehh, coba lihat. Mereka berbeda."

"Gak ada bedanya, sama-sama daun juga." Batin Bulan sweetdrop untung sugishita tidak tahu apa yang ku katakan. Mungkin kalau dia tahu pasti masalah besar.

Tiba-tiba Bulan dikejutkan dengan Sasaki yang berdiri dan menaikan nada bicara, memberi tahu situasi yang terjadi. Umemiya sampai terkejut yang tadi sibuk mengoceh dengan sayurannya.

Sasaki menjelaskan situasi yang terjadi.
Ia melihat pengutik dan mengejarnya tanpa ia sadari melewati batas wilayah Shishitoren. Lalu mereka yang dari Shishitoren berlari mengejarnya, dan diselamatkan oleh mereka bertiga. Lalu ia membungkuk dan menangis, ia merasa bersalah memicu masalah dengan Shishitoren.

"Nee..aku berpikir kamu tidak salah. kamu  berusaha melindungi orang dari pengutit, kan? Sehingga kamu tidak sadar berada di wilayah Shishitoren." Ujar Bulan sehingga tempat itu hening yang hanya terdengar hembusan angin. "Astaga apa yang ku katakan!" Batin Bulan meronta ronta kenapa ia harus mengatakan hal itu.

"Yang dia katakan Bulan, benar. "

"Eh!? "

"Itu berakhir seperti pemicu. Tetapi itu karena kau mencoba melindungi orang di kota ini, bukan? "

"Maka tak perlu ada permintaan maaf disini. Serahkan saja semuanya pada kami. " ucap Umemiya dengan senyum lebar diwajahnya dan memukul dadanya. Bulan tidak menyangka perkataan barusan di setujui olehnya yang padahal bukan siapa-siapa ditempat itu.

"Jadi bagaimana mereka menyelamatkanmu? " Tanya Umemiya pada Sasaki dengan penasaran.

"Dia awalnya melindungi ku dan akan menghajar orang itu, tapi mereka berdua menghempaskan orang itu dengan tendangan. " jelas Sasaki dengan gagap.

"Dengan sebuah tendangan?! " Tawa lepas Umemiya. Bulan, Sakura dan Sugishita tersendak diam membusng muka. Bulan menunduk, Sakura langsung memutarkan kepalanya dan Sugishita berkeringat.

Bulan panik sendiri, ingin sekali menyangkalnya. Bahwa yang sebenarnya hanya Sakura dan Sugishita yang menyelamatkan dia. Bahkan Bulan juga belum sempat akan menghajar salah satu dari mereka. Jadi Bulan hanya diam saja pasrah bahwa ia juga ikut terseret.

"Tentu saja mereka kesal karena itu!"

"Aku tahu mereka takkan selesai hanya dengan kata-kata tapi, huh. Justru itulah yang membuat membuat mereka meledak. " Ucap Umemiya dan akhirnya dia berhenti tertawa. Hiragi sampai menyalahkan dirinya karna tidak duluan dari mereka, dan perutnya kembali sakit.

•Kebebasan• □□[ wind Breaker X Oc ]□□Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang