22

402 39 5
                                    

“Zhangji?”

“Zhixin?”

Zhangji dan Zhixin tertawa terbahak-bahak setelah mendengar kata-kata Zuohang. Mereka mendekati Zuohang. Zhixin memegang tangan Zuohang sementara Zhangji meraih wajah Zuohang.

“Maaf sayang! Zhangji dan Zhixin sedang tidur sekarang. Jadi mereka tidak ada di sini,”

Zuohang linglung mendengar kata-kata Zhangji. Kemudian, dia baru menyadari bahwa pupil Zhangji dan Zhixin berubah. Pupil Zhangji yang sebelumnya berwarna coklat muda berubah menjadi biru safir. Sedangkan pupil Zhixin yang berwarna coklat tua kini telah berubah menjadi keemasan.

“Sepertinya mereka tidak memberitahumu tentang kami. Perkenalkan, nama aku Jeremy, ”

“22X,”

Pengenalan singkat dan ringkas yang diberikan oleh ‘Zhixin’. Zuohang cukup terkejut melihat karakter Jeremy dan 22X yang jelas sangat berbeda dengan Zhangji dan Zhixin.

‘Spilt personality? Kenapa tidak ada bagian dalam novel yang menceritakan tentang  ‘mereka’ ini. Gw yakin mereka tidak pernah ada dalam alur novel yang gw baca. Mungkinkah ‘mereka’ inilah yang Yuhan maksudkan tadi? Arhhh semuanya berantakan. Gw terus-terusan terkena sial,’

“Apa yang kamu lamunkan tentang princess?” tanya 22X. Wajah Zuohang langsung memerah seperti tomat saat mendengar gelar yang diberikan 22X padanya.

“Gw pria sejati!” marah Zuohang.

Jeremy terkekeh mendengar kata-kata Zuohang. Tidak takut dengan amarah Zuohang kerana dia terlihat sangat manis di mata Jeremy dan 22X.

“Sudahlah, buang-buang waktuku saja. Cepat lepaskan aku! Aku tidak ada apa-apa urusan dengan kalian. Lo berdua harus ingat, aku di sini untuk menjaga Yiran, bukan membuang waktuku untuk melayani bajingan sepertimu!” kata Zuohang sambil mencoba melepaskan diri.

Seketika aura di dalam ruangan menjadi gelap dan mencengkam Zuohang. Zuohang bisa melihat perubahan pada wajah Jeremy dan 22X setelah perkataan Zuohang tadi.

22X mendekati Zuohang dan meraih pipi Zuohang dengan sangat keras. Zuohang merasakan sakit yang luar biasa di wajahnya akibat cengkeraman 22X. Dia dapat pastikan bahwa cengkeramannya akan meninggalkan bekas merah di wajahnya. Tak berhenti sampai disitu, tanpa basa-basi Jeremy mencekik leher Zuohang dengan cukup keras.

“Le…lepaskan…aku. Kalian berdua…kalian berdua sudah…gila! A…anjing. Ba…Baji…bajingan!” teriak Zuohang dalam keadaan terengah-engah karena cekikan di leher dan cengkeraman di wajahnya.

“Arhhh!!!”

Zuohang bisa merasakan cengkeraman dan cekikan semakin kuat ketika Zuohang melontarkan makian kepada mereka berdua. 22X mendekatkan wajahnya ke telinga Zuohang dan dia berbisik

“Sekali lagi kamu mengucapkan kata-kata kotormu, kami pastikan kamu tidak akan bisa melihat hari esok dengan tenang!”

Ancaman dari 22X mampu membungkam Zuohang yang semula masih ingin mengutuk mereka berdua lagi. Namun dia tetap mencintai hidupnya sehingga dia memilih tutup mulut.

“Jadilah anak anjing yang penurut jika ingin aman,” kata Jeremy dengan nada pelan. Zuohang menganggukkan kepalanya dengan terbata-bata sebagai tanda memahami perkataan Jeremy.

“Jadi gege, hukuman apa yang harus kita berikan kepada anak anjing yang telah melanggar peraturan tuannya… dan yang membiarkan dirinya dicium oleh orang lain selain kita?” tanya Jeremy dengan nada tidak bersahabat pada 22X.

Zuohang terkejut mendengar kata-kata Jeremy. Dia langsung merasa marah. Dia tidak bisa menerima perkataan Jeremy barusan. Dalam sekejap, wajah Zuohang menjadi pucat saat melihat sesuatu di tangan 22X.

‘Pisau? Apa yang ingin dia lakukan?’

Zuohang kembali memberontak saat 22X mendekatinya dan Jeremy yang berada di sampingnya. Namun pemberontakan tersebut tidak berlangsung lama karena entah dari mana Jeremy mendapatkan pisau lipat dan menyondongnya tepat ke denyut nadi di leher Zuohang. Zuohang berkeringat saat menerima aksinya.

“Berontak sekali lagi, pisau ini akan menembus lehermu sayang,” ancam Jeremy. Zuohang segera membungkam dirinya sendiri. 22X membawa pisau itu ke pipi Zuohang. Dia membelai wajah Zuohang dengan pisaunya. Kemudian pisau itu dibawa ke tangan Zuohang.

Tanpa terasa, 22X menekan pisaunya ke lengan kiri Zuohang sementara Jeremy menekan pisaunya ke lengan kanan Zuohang. Zuohang ingin berteriak tapi mulutnya ditutupi oleh tangan besar Zhangji. Dia hanya mampu memasrahkan dirinya sendiri.

Setelah hampir sepuluh menit, aktivitas ‘mari mengukir di tangan Zuohang’ akhirnya terhenti. Zuohang bisa melihat dengan jelas ukiran nama mereka berdua di lengan kanan dan kirinya. Zuohang sudah berada di ambang kesadarannya. Hal terakhir yang dilihatnya sebelum pingsan adalah 22X dan Jeremy memperhatikannya lalu menjilati daranya dari pisau mereka.

Sebelum dia benar-benar pingsan, dia sempat mendengar perkataan mereka berdua

“Manis seperti tuannya!”





































Unlock new character

Unlock new character

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jeremy

~ Seseorang dengan karakter psikopat namun tersembunyi di balik sifat cerianya.
~ Ketika dia mengklaim sesuatu, pasti tidak ada yang bisa mengambilnya.

22X

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


22X

~ Seorang psikopat berhati dingin
~ Ia tidak segan-segan menghukum siapa pun yang melanggar aturannya

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Double up harini gais😁 Seperti biasa jangan lupa tinggalkan jejak selepas membaca. Happy reading semua! Sampai jumpa semua 👋🏻

Transmigrasi Zuohang (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang