Beberapa hari setelah pernikahan Selena dan Cesare.
"Nona, barang-barang yang Anda butuhkan sudah saya masukkan ke dalam kereta kuda," ucap bibi Grace pada Selena yang tengah berdiri menatap ke arah luar jendela.
"Bibi," ucap Selena sambil berlari memeluk bibi Grace, pelayan yang telah merawat Selena semenjak kecil.
"Semua akan baik-baik saja nona," ucap bibi Grace menenangkan Selena.
"Benarkah bibi?" tanya Selena meyakinkan dirinya.
"Tentu saja, nona adalah wanita yang kuat," terang bibi Grace sambil membelai rambut Selena.
Selena pun pergi meninggalkan kediaman Dyke, Phel yang mengantarkan kepergian adik tersayangnya pun tak dapat menahan air matanya.
"Kakak aku akan baik-baik saja, jaga dirimu kakak dan segeralah memiliki seorang marchioness," ucap Selena meledek sang kakak.
"Tenang saja aku akan segera menyusul mu," jawab Phel sambil menghapus air matanya.
"Istri ku," ucap Cesare sambil menyodorkan tangan agar Selena berpegangan padanya.
"Terima kasih," jawab Selena yang menyambut hangat tangan suaminya.
Phel semakin bahagia dan yakin bahwa Selena akan baik-baik saja bersama keluarga grand Duke. Kini Phel hanya tinggal menjalankannya rencananya agar Cesare dapat naik tahta sebagai seorang putra mahkota.
Di dalam kereta kuda.
"Perjalanannya akan terasa jauh jika kau jenuh, tidurlah selagi di perjalanan supaya kau tak bosan," suruh Cesare pada Selena.
Selena pun menutup matanya sembari menikmati angin sepoi-sepoi yang menerpa wajah cantiknya. Sinar matahari pun membuat wajah Selena semakin berbinar. Tak terasa pipi Cesare memerah saat memperhatikan istrinya tersebut.
"Ah aku kenapa?" tanya Cesare pada dirinya sendiri.
Sementara Cesare tengah bingung dengan perasaan yang ia rasakan di istana putra mahkota terlihat Helio tengah memperhatikan kalung emas dengan permata jingga di tengahnya.
"Taison, kirim kalung ini pada Isabella beritahu dia bahwa ia harus memakainya saat pesta dansa!" suruh Helio pada pelayannya. "Oh ya, sampaikan juga padanya bahwa kalung ini memiliki kekuatan sihir untuk melindunginya dari bahaya," lanjut Helio.
"Baik yang mulia," jawab Taison yang kemudian pergi ke kediaman Poli.
….
Di kediaman Poli, terlihat Isabella yang telah menerima kalung pemberian dari Helio.
"Benarkah itu Taison?" tanya Isabella yang tidak percaya dengan apa yang sudah Taison jelaskan.
"Benar yang mulia Putri mahkota, putra mahkota sendiri yang mengatakan bahwa benda ini sangat berharga karena memiliki kekuatan sihir," terang Taison.
Mata Isabella berbinar, ia terlihat sangat bahagia dan juga merasa memenangkan pertarungan antara ia dan Selena.
"Lihatlah Selena, dengan kalung ini aku yang akan bersinar saat pesta nanti," ucap Isabella dalam hatinya.
Dua hari sebelum pesta dansa di istana putra mahkota.
"Nona Selena, tuan Cesare sudah menunggu Anda di kereta kuda," ucap Mili, pelayan pribadi Selena di kediaman grand Duke.
"Terima kasih Mili," ucap Selena yang baru saja selesai bersiap-siap.
Di halaman depan kediaman grand Duke.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Be Mine?
RomanceHelio Clyne Aperto merupakan seorang putra mahkota kerajaan Aperto, memiliki ambisi tinggi untuk memiliki kekuatan Kudus dari seorang putri Duke bernama Isabella Poli, namun di sisi lain ia tak bisa melepaskan genggamannya pada Selena Van Dyke, Putr...