Chapter 4

95 11 1
                                    

Sasuke POV

Setelah kejadian mengejutkan di rumah Naruto, aku langsung kabur dengan memakai baju seadanya yang kulihat di kamar Naruto dan tentu saja bukan milikku, ini bajunya Naruto.

Aroma Naruto tercium jelas di baju ini, tidak pernah terpikirkan untuk ku memiliki kesempatan berharga seperti ini, namun saat ini bukan saat yang tepat untukku memikirkan ini

Aku sudah kabur cukup jauh dari rumah Naruto dan berhenti di sebuah gang kecil, merenungi apa yang baru saja terjadi, sebenarnya apa yang terjadi padanya semalam

Bukanya aku hanya tertidur, aku yakin tidak mabuk jadi tidak mungkin aku melakukan hal hal memalukan ketika mabuk, semalam aku hanya meminum satu gelas kecil, apa itu alkohol, aku tidak ingat, aku merasa pikiran ku terkecamuk malam itu, jadi aku memasukan apa saja ke dalam mulutku, tidak mungkin kan gadis itu memberikannya alkohol

Lalu mengapa aku tidak berpakaian ketika bangun, apa Naruto melepaskannya, atau aku sendiri yang melepaskannya, akh.. Semakin dipikirkan semakin tidak ketemu jawabanya

Aku tertunduk di gang kecil itu dan menghela nafas ku, untung saja aku sempat membawa handphoneku tadi, hampir aku tidak membawanya, jika aku tidak melihatnya mungkin aku tidak tau akan pulang bagaimana, sedangkan dompetku sepertinya tertinggal di rumah naruto

Yang terpenting aku harus pulang dulu saat ini, aku tidak bisa pulang ke apartemen jika begini, aku tidak ada uang untuk naik taksi, haruskah aku minta supir pribadi rumah orang tuaku untuk menjemput ku, semoga saja ayahku sudah berangkat kerja, aku terlalu malas mendengar celotehan orang tua itu

Dan lagi, waktu masuk sekolah sudah sedikit lagi, aku tidak ada jalan lain dan akhirnya menelpon supir pribadi orang tuaku

Ketika sampai di rumah orang tuaku, aku beruntung ayahku sudah berangkat kerja dan hanya ada ibuku di sana, ibuku terkejut melihatku pulang tiba tiba karena memang aku sangat jarang sekali pulang ke rumah, dan akan pulang ketika hanya ada acara keluarga ataupun di panggil oleh orang tuaku saja

Selain itu dia juga bertanya tanya mengapa aku pulang dengan keadaan berantakan seperti wajah baru bangun tidur dan rambut yang berantakan tidak seperti aku yang biasanya

Aku hanya bisa menjawab singkat pertanyaan ibuku agar dia tidak begitu khawatir dan bersiap untuk pergi ke sekolah, walau ku yakin ini akan sangat terlambat, sepertinya aku hanya akan datang setelah istirahat pertama, pihak sekolah juga sepertinya tidak akan menegur ku, kuharap.

" Kau yakin mau masuk sekolah saja, kau bisa izin untuk sehari Sasuke... " Ibu memelukku dengan penuh kasih sayang dan melepaskan kerinduan nya, karena aku tadi sangat terburu buru jadi tidak sempat

" Hn"

" Padahal ibu sudah lama tidak melihatmu, kau selalu bilang akan pulang, tapi ibu selalu tunggu, kau tidak pernah datang.. "

" Hn, aku akan sempatkan pulang nanti ibu.. Jangan khawatir"

Ibu melepaskan pelukannya dan memegang tanganku " Kau tidak perlu memaksakan diri, jika kau merasa sudah lelah kau bisa berhenti sejenak oke"

" Hn, akan aku lakukan, aku pergi dulu ibu"

" Ah tunggu sebentar.. " Ucapnya dan pergi mengambil sesuatu ke arah dapur

" Bawa ini" Ibuku menyerahkan padaku kotak bekal cukup besar, padahal aku bukan anak anak lagi

" Dan lauk pauk untuk mu makan nanti, sudah ibu titipkan ke supir dan membawanya ke apartemen mu nanti"

Aku mengangguk lalu pamit padanya, ibu menatapku sampai aku benar benar keluar dari rumahku, aku tau ibu kesepian di rumah, karena kakak ku juga pergi entah kemana tanpa kabar sedangkan ayah selalu sibuk dengan pekerjaanya, sedangkan aku tidak begitu betah di rumah karena di tuntut banyak hal oleh ayahku dan memutuskan hidup mandiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

i mean is love [NARUSASU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang